Persiapan Ibu Rumah tangga Kembali Bekerja di Ranah Publik

Urip iku sawang sinawang. Ada yang pernah mendengar ungkapan tersebut? Kalau belum pernah dengar, itu merupakan ungkapan bahasa jawa yang berarti hidup itu saling melihat satu dengan lainnya. 

Ada yang mengartikan bahwa sawang sinawang adalah suatu perilaku membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain. Ungkapan tersebut mengandung suatu nasihat agar tidak perlu membandingkan kehidupan pribadi dengan orang lain, sebab sesuatu yang dipandang belum tentu indah atau mudah saat memandangnya. 

Begitu juga dengan hal-hal yang dekat dengan keseharian seorang ibu. Mungkin ada sebagian ibu yang full fokus bekerja ranah domestik memiliki pandangan berbeda dengan ibu yang bekerja di ranah publik. Begitu juga sebaliknya, mungkin ada yang berkeinginan untuk menikmati masa-masa menjadi ibu yang fokus penuh dengan pekerjaan rumah tangga. Hal tersebut sah-sah saja dirasakan oleh para ibu.

Namun, bukan berarti sebagai ajang coba-coba untuk merasakannya. Begitu pula dengan saya. Setelah sekian tahun menjadi ibu rumah tangga (tidak full sih, karena terkadang ada pekerjaan sampingan), lalu memutuskan untuk kembali bekerja pada ranah publik dari jam 7.15 hingga 15.30 selama 5 hari. 

tips ibu rumah tangga kembali bekerja di ranah publik


Alasan Terkuat Memutuskan Kembali Bekerja di Ranah Publik

Keputusan untuk kembali bekerja di ranah publik, tidak hanya sepekan dua pekan. Namun, berbulan-bulan kami (saya dan suami) memikirkan dengan baik-baik. Ketika saya memutuskan untuk kembali bekerja di ranah publik, tentu harus seizin suami karena berkaitan dengan aktivitas harian bersama anak juga. 

Anak saya memang baru satu, tidak sedikit yang menyarankan untuk segera program anak kedua. Kalau saja saya dapat membuat program untuk segera mengandung anak kedua, sejak beberapa tahun lalu pasti akan kami lakukan. Namun, kami pun masih berikhtiar dan menunggu amanah anak berikutnya dari Allah. 

Jadi, sambil menunggu takdir Allah menitipkan amanah anak selanjutnya, tidak ada salahnya saya memutuskan untuk kembali bekerja di ranah publik. Apalagi anak pertama saya sudah masuk sekolah dasar. Saya mencari aktivitas lain sebagai ibu rumah tangga untuk menyalurkan passion atau minat.

Apa percaya, itu saja alasan saya? Bagaimana dengan cuan alias tambahan pemasukan? Menurut saya, itu bonus yaa. Saya memilih bekerja sebagai tenaga pengajar komputer di sekolah dasar swasta, pastilah kafalah yang didapat tidak sebesar mereka yang bekerja dengan di pemerintahan, BUMN, BUMD, dan sebagainya. InsyaAllah saya menikmati lika-liku menjadi pendidik di era kurikulum merdeka ini. Tssaaahh.

Selain itu, saya kembali bekerja untuk mengisi rutinitas harian. Saya merasa lebih tertata, tidak seperti saat full di rumah, karena sudah terjadwal hal-hal yang harus dilakukan setiap harinya. Jadwal meleset sedikit, berujung istighfar, menyesal, dan introspeksi. 

Dengan kembali bekerja, saya dapat bersosialisasi lebih luas. Mendapatkan rekan kerja rasa saudara menjadi salah satu hal yang harus disyukuri. Saya belajar banyak hal baru tentang pendidikan saat ini. Seringnya merasa deg-degan sih, karena harus adaptasi dan siap dengan challenge pekerjaan sebagai sarana upgrade diri.

Pekerjaan yang saya jalani saat ini, tidak jauh-jauh dari laptop dan masih berkaitan dengan pendidikan terakhir. Semoga dapat menambah manfaat dan menjadi amal jariyah kelak. Aamiin.


Hal yang Perlu Dipersiapkan Ibu Rumah Tangga Kembali Bekerja di Ranah Publik

Sebagai ibu rumah tangga, tentu ada yang merasa berat dalam mengambil keputusan kembali bekerja di ranah publik. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dengan menyesuaikan kebutuhan diri dan keluarga. Menurut saya, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum kembali bekerja di ranah publik, antara lain:

  • Berdiskusi dengan suami
  • Update dengan dunia kerja yang akan dijalani
  • Membangun jalinan koneksi 
  • Belajar manajemen waktu
  • Hindari rasa bersalah dan tetap fokus pada diri

Keputusan ibu rumah tangga bekerja kembali di ranah publik terkadang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Perlu alasan kuat dan berbagai persiapan (fisik, mental, dan spritual) hingga akhirnya memutuskan untuk kembali bekerja. Adakah yang pernah menjalani hal serupa, hai para wanita hebat? Boleh saling sharing di sini yuk. 

April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar