Saya masih ingat pertama kalinya anak ke TPA bawa uang jajan sewaktu masih TK nol kecil. Sebetulnya belum paham nilai uang, tapi dia ngotot minta uang. Pulang-pulang bawa jajan ternyata belum dibayar. Jadilah sebelum pertemuan berikutnya, briefing dulu tentang uang dan sistem jual beli. Cukup menantang sih, karena memang nggak pernah jajan sendiri.
Dari situ saya menyadari bahwa kemampuan memahami literasi finansial bukan hanya penting bagi orang dewasa. Anak-anak juga perlu memahami literasi finansial. Sebab, literasi tersebut menjadi salah satu dari enam literasi dasar yang perlu dikuasai anak saat ini.
Literasi finansial memiliki arti sebagai pengetahuan dan kecakapan mengaplikasikan konsep, keterampilan, risiko, dan motivasi dalam konteks finansial.
Pentingnya mengenalkan literasi finansial sejak dini dapat membantu membekali diri anak dalam mengelola keuangan secara bijak. Selain itu, membantu membuat keputusan yang efektif terkait finansial pada kehidupannya kelak.
Siapa sih orang tua yang tidak ingin anaknya bijak mengelola keuangan? Maka, pendidikan mengenai literasi finansial pada anak seharusnya dimulai dari rumah dan dikenalkan sedini mungkin.
Anak masih kecil sih, tetapi sebagai freelance blogger atau kelak penulis lepas, saya boleh dong menuliskan ini untuk pengingat. Mungkin dapat bermanfaat juga untuk teman-teman.
Konsep Penting dalam Mengenalkan Pengelolaan Keuangan pada Anak
Anak-anak perlu memahami konsep pengelolaan keuangan dalam literasi finansial. Dalam memberikan pemahaman, tentu disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan kognitif anak.
Konsep penghasilan dan pengeluaran
Konsep yang mengajarkan bahwa hasil dari usaha harus dikelola dengan bijak. Misal ketika anak diberi uang saku atau mendapatkan tambahan uang dari hasil berjualan saat market day di sekolah. Dari hasil yang didapatkan itu perlu mengajarkan anak tentang pos pengeluaran agar bijak dalam mengelola keuangan.
Konsep tabungan
Setelah mengenalkan dan anak memahami tentang pemasukan dan pengeluaran, saatnya mengajarkan tentang menabung. Anak perlu diberi pemahaman bahwa menyisihkan uang untuk menabung dapat digunakan jika ada kebutuhan mendesak atau ingin membeli suatu barang di lain waktu. Menabung dapat menggunakan celengan atau memanfaatkan fasilitas di bank.
Konsep perencanaan
Bertambahnya usia anak, semakin bertambah pemahaman. Anak mulai dapat dikenalkan tentang perencanaan keuangan. Dengan membuat perencanaan akan membantu anak memahami pentingnya berpikir ke depan dan membuat keputusan dalam menggunakan uang. Misalnya suatu saat anak ingin membeli buku tentang perempuan, bisa jadi menimbang terlebih dahulu ketersediaan jumlah uang dan manfaat setelah membeli.
Konsep nilai uang dan kebijaksanaan dalam belanja
Pentingnya anak memahami nilai uang agar dapat bijaksana dalam berbelanja. Tujuannya untuk membiasakan anak membandingkan harga dan menimbang manfaat dalam membeli barang. Dengan begitu, anak akan lebih bijaksana dalam mengelola uang.
Cara Mengenalkan Literasi Finansial pada Anak secara Menyenangkan
Ketika sejak dini telah dikenalkan literasi finansial dengan cara menyenangkan dan sesuai usianya, maka anak akan lebih mudah belajar, memahami, serta menginternalisasi kemampuan tersebut menjadi kebiasaan baik. Orang tua dapat melakukan beberapa cara mengenalkan literasi finansial pada anak, seperti berikut ini:
Memberikan contoh dalam pengelolaan uang
Anak-anak cenderung mudah menyerap dan meniru perilaku orang tua. Orang tua perlu memberi contoh pengelolaan uang. Misalnya ketika anak memperoleh uang saku atau uang pemberian saat hari raya Idulfitri.
Orang tua perlu mengajak anak berdiskusi tentang pos pengeluaran uang, seperti berbelanja, menabung, dan bersedekah.
Anak usia prasekolah, perlu mengamati proses pengeluaran uang tersebut secara langsung. Hal itu menjadi golden moment dalam menjelaskan konsep pengelolaan uang yang bijaksana dengan menyesuaikan usia dan kemampuan pemahaman anak.
Mengenalkan literasi finansial melalui permainan
Proses mengenalkan finansial bisa menggunakan sarana bermain. Ketika bermain, proses belajarnya terjadi secara tidak langsung dan terasa lebih menyenangkan. Misalnya anak bermain monopoli.
Dari permainan tersebut, anak belajar mengatur strategi keuangan tentang menabung, menghasilkan uang tanpa berutang, dan berinvestasi. Selain itu, anak juga dapat dikenalkan literasi finansial dengan role play seperti pedagang dan pembeli agar lebih memahami tentang sistem jual beli hingga cara mengatur keuangan.
Membiasakan anak menabung sejak dini
Menabung menjadi salah satu hal penting agar anak terbiasa dalam mengelola keuangan. Menyediakan celengan dapat menjadi suatu awalan dalam membiasakan anak menyisihkan uang jajan untuk ditabung.
Selain menyediakan celengan, membuatkan rekening tabungan khusus anak dan mengajaknya pergi ke bank dapat membangun kebiasaan menabung sejak dini. Apalagi ada bank terpercaya yang mempunyai produk tabungan khusus anak. Anak menjadi senang dan bersemangat menabung.
Memperkenalkan nilai uang sejak dini
Anak-anak perlu perlu diberikan pemahaman mengenai nilai uang agar lebih mengerti dalam menggunakan uang secara bijaksana. Hal tersebut dapat mencegah kebiasaan boros pada anak, seiring dengan menanamkan kebiasaan menabung. Dengan begitu, anak lebih dapat menghargai adanya uang berapa pun jumlah yang dimiliki.
Memanfaatkan media dan teknologi
Anak-anak yang dekat dengan dunia bermain akan tertarik mempelajari suatu hal dengan cara menyenangkan. Adanya media dan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai sarana mengenalkan literasi finansial. Contohnya saja menggunakan media buku bacaan dengan tema literasi finansial.
Selain itu, dapat memanfaatkan teknologi digital seperti smartphone untuk mengakses aplikasi dan permainan tentang pengelolaan uang. Dengan begitu, pengenalan literasi finansial dapat dilakukan secara interaktif dan menarik bagi anak-anak.
Penutup
Mungkin teman-teman masih mempunyai cara lain dalam mengenalkan literasi finansial pada anak. Sejatinya, mengajarkan anak tentang literasi finansial bukan sekadar memahami nilai uang. Namun, sebagai sarana untuk membangun keterampilan hidup dalam mengelola keuangan secara bijak di masa depan.
semoga para ibu bisa lebih bijak ngajarin anak sejak dini belajar finansial ya, aku pribadi kepengen banget ngajarin anak menabung dan sedekah, bismillah ya...
BalasHapusAnakku dah belajar nabung sendiri, dan setiap dikasih uang sama orang lain saat lebaran, ulangtahun, atau waktu sunat, semua dikumpulin di tabungan untuk dia beli sendiri sesuatu yang dia pengen punya. Alhasil dia bisa beli PS4 pakai uang sendiri 🥹
BalasHapusperlu juga ya memperkenalkan literasi finansial ke anak sejak dini
BalasHapuskadang aku heran waktu itu, pas ngeliat anak-anak udah tau uang, bahkan ada yang nggak ngerti fungsinya uang dan maksud angka yang tertera di mata uang itu.
aku setuju sama kebiasaan untuk menabung sejak dini, dari sini kita udah menanamkan pemikiran ke anak kalau mau sesuatu atau beli sesuatu harus nabung dulu
Dulu waktu aku kecil orang tua mengajarkan keuangan dengan cara menabung dan berjualan. semenjak aku jualan aku paham banget pentingnya dan susahnya nyari uang.
BalasHapusjadi pendampingan sejak kecil memang diperlukan mulai dr keluarga
Keponakanku dulu gak ngerti uang, jajan ya semaunya dia tapi masih terkontrol. Pas diajarin, udah mulai ngeh, batasin juga soal jajan. Tak lupa nabung meski ya niatnya buat beli barang kesukaannya
BalasHapussetuju nih, anak-anak kudu belajar tentang manajemen finansial mengingat dunia sekarang semakin konsumtif. tapi sebelum belajar finansial, sepertinya orangtua harus lebih dulu mengajarkan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga pengeluaran yang dilakukan nantinya bisa lebih tepat.
BalasHapusBeneeeer banget kak. Literasi finansial itu penting terutama anak2. Ponakan kelas 4 SD,sebenernya literasi finansialnya bagus cuma kadang sering di bilang pelit hanya karena dia jualan tapi ga mau ngasih diskon. Padahal dia tinggal di ajarin artinya potongan harga.
BalasHapusSejak kecil emang anak harus sudah dikenalkan dengan literasi finansial. Kalau saya nambahin, sering minta anak juga untuk berani berbelanja sendiri, agar tahu juga nilai uang dan harga.
BalasHapusYes, uang hari Raya anakku usia 6 tahun saya biarkan dia simpan di dompet khusus, sesekali dia gunakan untuk jajan. Untuk menabung sudah saya mulai dibiasakan di sekolah TK nya.
BalasHapusYes, uang hari Raya anakku usia 6 tahun saya biarkan dia simpan di dompet khusus, sesekali dia gunakan untuk jajan. Untuk menabung sudah saya mulai dibiasakan di sekolah TK nya.
BalasHapusSAya mengenalkannya melalui buku cerita dan contoh nyata mbak, bertahap sesuai tahapan usia anak, untuk anak sulung sudah saya ajarkan kelola uang juga
BalasHapusBetul betul betul. Bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, termasuk ketika momen lebaran saat mereka dapat banyak THR dari saudara, tetangga, atau sanak famili lainnya.
BalasHapusMengenalkan konsep tabungan dan perencanaan ini dua hal yang selalu saya tanamkan juga. Yah meski jauh dari pengenalan literasi yang sesungguhnya tapi setidaknya ada menanamkan literasi sedikit demi sedikit semampu kami di keluarga
BalasHapusSetuju nihh, membekali literasi finansial sejak dini tuh penting bangett yaa.. Yang paling penting anak-anak sudah diajari bagaimana mengelola uang sendiri ya Mba, sehingga mereka sudah terlatih mengelola keuangan nantinya..
BalasHapusBanyak langkah untuk mengenalkan finansial pada anak biar dia bisa mulai mencoba menabung misalnya atau menggunakan uangnya secara bijak
BalasHapusDengan mengenalkan literasi finansial pada anak diharapkan bisa menjadi bekal anak untuk leih bijak saat mendapatkan dan menghabiskan uang. Karena perencanaan keuangan ini urgen sekali.
BalasHapus