Beberapa waktu lalu, mendikbud kita, Pak Nadiem Makarim sempat mengumumkan bahwa peringkat PISA (programme for international student assessment) Indonesia tampak naik lima posisi dibandingkan pada tahun 2018. Namun, skor PISA Indonesia 2022 mengalami penurunan 12-13 poin. Skor literasi membaca Indonesia dalam PISA lebih rendah 12 poin dibandingkan 2018.
Peringkat-peringkat tersebut secara umum menjadi evaluasi kita ya. Bukan hanya PR bagi pendidikan Indonesia secara keseluruhan. PR bagi kita sebagai orang tua yang merupakan pendidikan pertama anak-anak di rumah.
Anak lebih banyak berinteraksi dengan orang tua daripada guru di sekolah. Kita sebagai orang tua mempunyai peran penting dalam mengembangkan literasi anak untuk menghadapi tantangan di era globalisasi.
Pentingnya Perkembangan Literasi Anak
Literasi menjadi salah satu keterampilan yang sebaiknya dikuasai oleh anak. Kecakapan literasi memengaruhi perkembangan sosial, kognitif, dan emosional anak. Mengembangkan kemampuan literasi pada anak sejak usia dini dapat membantu meningkatkan kemampuan dasar yang diperlukan di jenjang berikutnya.
Literasi pada anak usia dini berkaitan erat dengan perkembangan berbahasa. Usia 5 sampai 6 tahun menjadi masa transisi orang tua dalam mengembangkan kemampuan literasi dasar. Seperti kita ketahui, ada 6 literasi dasar yang yang perlu dikuasai anak, yaitu:
- Literasi baca tulis
- Literasi numerasi
- Literasi sains
- Literasi digital
- Literasi finansial
- Literasi budaya dan kewarganegaraan
Bagi anak usia dini, tentu pengenalan literasinya disesuaikan. Pengembangan literasi sejak dini dapat bermanfaat bagi anak. Ada beberapa manfaatnya, antara lain:
- Membantu memahami orang lain dan lingkungan sekitar
- Menumbuhkan minat keaksaraan
- Melatih kemampuan dasar (membaca, menulis, dan berhitung) anak yang diperlukan jenjang selanjutnya
- Mengembangkan kreativitas dan kemampuan dalam berpikir logis
- Meningkatkan kecerdasan anak dalam akademik, sosial, dan spiritual.
Untuk dapat mendapatkan manfaat dan persiapan penguasaan 6 literasi dasar tersebut, dapat dikenalkan sejak dini bahkan di dalam kandungan. Ketika anak mulai menguasai bahasa lisan (berbicara dan mendengarkan), maka siap menguasai keterampilan membaca dan menulis. Anak yang dapat mengenal bahasa tulisan dan kosakata yang cukup, maka membantu untuk memahami bahasa, berkomunikasi dengan bahasa lisan, dan mengenal simbol.
Keterlibatan Orang Tua dalam Mengembangkan Literasi
Orang tua memiliki peran strategis dalam perkembangan dan pendidikan anak. Budaya literasi anak akan lebih mudah tertanam melalui peran orang tua. Ada beberapa peran yang dapat dilakukan orang tua dalam meningkatkan literasi anak, antara lain:
Orang tua menjadi contoh teladan
Orang tua sebagai figur teladan keseharian di rumah, memiliki peran utama dalam meningkatkan literasi anak. Misalnya saja dalam literasi baca tulis, orang tua memberikan contoh positif terkait kebiasaan membaca.
Ketika anak melihat orang tua yang menikmati aktivitas membaca dan menulis, biasanya anak cenderung untuk meniru dan mengembangkan minat serupa. Orang tua yang memiliki kebiasaan literasi akan berpeluang meningkatkan minat literasi anak yang lebih besar pula.
Memberikan akses literasi pada anak
Anak yang mendapatkan akses literasi akan lebih meningkatkan perkembangannya. Orang tua dapat memberikan akses literasi misalnya dengan mengajak ke perpustakaan, berkunjung ke museum budaya, mengajak menabung di bank, kemah alam atau lain sebagainya.
Banyak aktivitas dan cara yang dapat dilakukan untuk menjadikan literasi sebagai sesuatu yang bermakna dan menarik. Hal tersebut dapat menjadi stimulasi anak pada keterampilan dan minat literasi.
Menggabungkan literasi dalam kegiatan sehari-hari
Sebagai orang tua di era digital saat ini, kita sering mendapat kesempatan melakukan integrasi literasi dalam kegiatan sehari-hari.
Misalnya Mama Rani mengintegrasikan literasi dalam aktivitas memasak yang melibatkan anak. Kita dapat mengajak anak untuk berbelanja, membaca resep, menghitung takaran sendok, menggunakan gelas ukur atau membentuk adonan berdasarkan ukuran yang sederhana.
Dengan menggabungkan literasi pada keseharian, kita membantu anak untuk memahami makna dari aktivitas literasi secara interaktif dan menyenangkan.
Keterlibatan literasi digital dan penggunaan teknologi
Penggunaan teknologi hampir tidak lepas dalam keseharian kita. Anak-anak juga tidak asing menggunakan teknologi digital seperti gadget.
Dalam menggunakan gadget, kita dapat mengenalkan tentang literasi digital sekaligus praktiknya. Harapannya, anak dapat merasakan manfaat positif dari teknologi yang semakin berkembang. Memanfaat teknologi secara bijak untuk mengembangkan literasi dan minat yang akan ditekuni.
Kontrol orang tua terhadap akses literasi
Orang tua memiliki peran penting dalam menyediakan fasilitas untuk mengembangkan literasi anak. Misalnya saja menyediakan buku, gadget atau uang jajan.
Dalam menyediakan fasilitas tersebut, tentu kita tidak lepas tangan. Turut serta mengontrol isi buku, penggunaan gadget atau alokasi uang jajan. Harapannya agar anak tidak terkontaminasi hal yang negatif atau berlebihan.
Penutup
Setiap keluarga mempunyai pola parenting masing-masing yang bisa saja berbeda. Namun, setiap orang tua sebaiknya hadir dan terlibat dalam pengasuhan terutama dalam meningkatkan literasi anak.
Adanya peran orang tua dalam mengembangkan literasi anak dapat memengaruhi minat anak untuk terlibat dalam aktivitas literasi. Anak pun akan siap menghadapi tantangan era globalisasi. Bagaimana menurut teman-teman?
setuju banget, ortu itu guru pertama seorang anak
BalasHapusSekarang happy banget ngelihat banyak ayah iikut mengajarkan literasi pada anaknya
Jadi gak dibebankan semua pada sang ibu
Semakin bagus stimulus literasi diterima seorang anak, maka insyaallah anak akan semakin cerdas
6 literasi dasar ini memang wajib diterapkan pada anak-anak. Dan orang tua bisa membantu menerapakan dalam keseharian anak. Dan 6 literasi dasar ini juga banyak diterapkan dalam buku anak. Jadi orang tua bisa mengajak anak membaca buku bersama, tanpa harus memberitahu ini itu secara langsung.
BalasHapusKeterlibatan orang tua penting sampai kapan pun. Sejak usia dini bahkan sampai dewasa. Merangsang minat anak terhadap literasi ya memang perlu peran orang tua ya. Sedih juga ya...peringkat kita turun dibandingkan 2018. Padahal mengejar ketinggalan juga sulit banget loh...
BalasHapusLiterasi saat dikembangkan ternyata memiliki banyak lini ya
BalasHapusSelama ini saya tahunya literasi membaca dama literasi finansial saja.
Wah senang nih banyak nambah ilmu dengan adanya artikel ini terkait dunia literasi khususnya untuk anak