Tips Mendidik Anak di Era Digital

5 komentar

Perkembangan zaman dan teknologi telah mengubah pola hidup hampir di setiap level masyarakat, termasuk lingkup terkecil keluarga. Lajunya arus informasi menjadikan perubahan yang dinamis dalam banyak hal, termasuk pola mendidik anak. Adakah teman-teman merasakan hal yang sama? 

Ibarat pedang bermata dua, adanya teknologi digital memberi kemudahan kita sebagai orang tua untuk mendapatkan informasi baru atau bekerja. Begitu juga dengan anak, teknologi memudahkan berkomunikasi dan menjadi sarana proses pembelajaran. 

Namun di satu sisi, arus teknologi dan informasi berpotensi menjerumuskan anak pada perilaku buruk. Anak tumbuh menjadi digital native. Seolah teknologi digital tidak terpisahkan dalam keseharian. Jika hal tersebut terus dibiarkan, maka dapat mempengaruhi karakter dan aktivitas dalam lingkungan sosialnya. 

mendidik anak di era digital

Mendidik Anak di Era Digital

Kondisi sekarang ini membawa tantangan tersendiri bagi kita sebagai orang tua dalam mendidik anak. Ketika kita harus beradaptasi dengan perkembangan zaman anak, tetapi sebaiknya dapat melindungi anak dari ancaman era digital itu sendiri. 

Lantas, bagaimana tips dan trik mendidik anak di era digital? Yuk, kita bahas bersama di bawah ini

Merawat fitrah anak

Setiap anak terlahir dengan potensi besar yaitu fitrah dan takdir peran yang telah ditetapkan Allah, serta diamanahkan untuk dididik. Fitrah anak perlu dipupuk dan dikembangkan sesuai dengan perintah Allah. 

Ketika orang tua dapat menjaga dan merawat fitrah anak, berarti telah mempersiapkan generasi yang aqil dan balighnya bersamaan. InsyaAllah anak akan menjadi pribadi yang menjaga ketaatan kepada Allah, bertanggung jawab, berkembang sesuai potensi, dan berperilaku sesuai jenis kelaminnya. 

Memberikan edukasi penggunaan teknologi digital yang tepat

Kita perlu mengarahkan penggunaan perangkat digital yang tepat pada anak. Misalnya saja, menggunakan aplikasi-aplikasi yang positif dan bermanfaat, seperti pembelajaran membuat review tempat wisata di Sumatera. Anak dapat mencari rekomendasi tulisan di internet dari website pariwisata atau seperti tulisan travel blogger Medan

Tidak membiarkan anak yang masih bersekolah, terutama SD untuk mengakses perangkat sendiri di ruang tertutup. Menyediakan waktu luang untuk mengajari anak dalam browsing internet yang tepat, menjadi hal yang tidak kalah penting. 

Kita perlu juga menyediakan browser yang ramah untuk anak. Biasanya browser tersebut membutuhkan verifikasi terhadap usia pengguna untuk batasan konten tertentu. 

Selain itu, sebagai orang tua harus memberikan teladan penggunaan perangkat digital dengan bijaksana, seperti tidak menggunakan perangkat digital saat berinteraksi dengan orang lain. InsyaAllah kita bisa dong, melakukan hal tersebut. 

pentingnya orang tua mengedukasi penggunaan gadget

Menjalin komunikasi yang sehat dengan anak

Komunikasi antara orang tua dan anak menjadi salah satu cara penting dalam mendidik anak di era digital. Adanya komunikasi yang sehat dan baik, dapat membuat anak terhindar dari praktik bully di dunia maya. Faktanya, bullying bukan hanya di kehidupan nyata, tetapi juga dunia maya. 

Ketika jalinan komunikasi sehat, maka anak tidak akan ragu untuk bertanya atau bercerita tentang hal-hal yang dilihatnya selama menggunakan internet. Bonding dengan anak juga semakin kuat jika komunikasi terjalin secara sehat. 

Mendampingi anak saat bermain perangkat digital

Mendidik anak di era digital memang penuh tantangan. Jika anak masih dalam rentang usia pendidikan dasar, orang tua dapat tetap mendampingi anak ketika bermain perangkat digital seperti smartphone atau tablet. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari anak melihat tayangan atau informasi yang tidak sesuai dengan usianya.

Sebaiknya anak tidak bermain smartphone di kamar sendiri, karena sulit untuk mengawasi tontonannya. Akan lebih baik ketika anak menonton atau bermain smartphone di ruang terbuka seperti ruang tengah.

Menelusuri aktivitas anak di dunia maya

Menelusuri aktivitas anak di dunia maya dapat dilakukan dengan melihat riwayat penelusuran video yang ditonton, sesuai usianya atau tidak. Jika dirasa membuka situs yang mencurigakan, anak perlu diberi pemahaman selanjutnya memblokir situs tersebut. 

Jika anak telah bermain sosial media, sebaiknya orang tua berteman dengan anak. Orang tua perlu memantau daftar pertemanan anak dan melihat kolom komentar dalam setiap unggahannya. Dalam mendidik anak di era digital, orang tua harus melek dengan teknologi, tidak kalah dengan anak.

Mengatur batasan screen time

Screen time merupakan waktu yang digunakan untuk menatap layar perangkat digital, seperti televisi, smartphone, laptop atau komputer. 

Sebaiknya orang tua memberi batasan durasi menatap layar perangkat digital. Semakin banyak waktu yang dihabiskan anak dalam menatap layar, kemungkinan semakin besar peluangnya mendapat informasi yang tidak sesuai usia. 

Orang tua harus berupaya mengenalkan ragam aktivitas lain selain berkutat dengan teknologi tersebut, seperti membaca buku, olahraga, atau camping di alam. Nah, aturan screen time diperlukan agar anak tidak tersesat di dunia maya. 

Mendiskusikan ranah privasi saat berselancar di internet

Sebagai orang tua, kita perlu menjelaskan bahwa komunikasi online seperti media sosial dapat menghilangkan privasi. Dalam mendidik anak di era digital, kita perlu membahas tentang privasi saat menggunakan internet. Anak diberi pemahaman agar tidak mudah dalam membagikan sesuatu yang bersifat pribadi melalui media sosial. 

Anak juga perlu diingatkan agar tidak mudah percaya dalam berinteraksi online dengan orang yang tidak dikenal. Kita perlu mengingatkan anak untuk menjaga keamanan password, foto atau video yang berisi informasi pribadi.

Penutup

Era teknologi digital menjadi tantangan tersendiri. Beberapa tips mendidik anak di era digital yang saya tuliskan di atas, bisa saja menjadi langkah orang tua mendampingi anak di zaman seperti ini. Sebab, orang tua memiliki peran tanggung jawab yang penting dan utama terhadap penggunaan teknologi digital. Semoga anak kita tidak tersesat dalam hal negatif yang ada di dunia maya yaa. Aamiin. 

April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

5 komentar

  1. wah ini jadi pengingat buat diri sendiri nih. ortu harus lebih aware dan disiplin, mendampingi anak memanfaatkan teknologi.

    BalasHapus
  2. Pemahaman memang tidak boleh diabaikan, ya, Kak. Saat seorang anak bertumbuh, apalagi pada masa remaja, bisa jadi ia belum terpapar hal yang boleh dan tidak boleh. Orang tua mengarahkan berupa pemberian pemahaman. Jadi, dasarnya memang harus dikuatkan terlebih dahulu.

    BalasHapus
  3. Saat ini kita semua dinanjakan dengan kemudahan tehnologi, tak terkecuali anak-anak usia sekolah dan ora sekolah. Karena untuk pembelajaran pun juga melalui media online. Harus benar-benar hati-hati dan mengawasi bila anak sudah mulai pegang gadget dan tablet.

    BalasHapus
  4. Wah artikelnya informatif banget, aku harus lebih waspada dan mengecek anak-anak main game dan medsos nih karena memang bahayanya dunia maya juga besar seperti rawan bullying dan pornografi

    BalasHapus
  5. Tantangan untuk orang tua ya...Alhamdulillah sudah banyak sekali tuntunan agar tetap aman dan terkendali

    BalasHapus

Posting Komentar