Bukan Hanya Tradisi, Rasakan Manfaat Memaafkan Orang Lain

4 komentar

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf…. 

QS. Al A’raf ayat 199

Salah satu terjemahan ayat Allah Swt itu sungguh menggetarkan jiwa. Sebetulnya saya tidak langsung tersentak ketika membaca terjemahan ayat Al Qur’an itu. Malahan, saya merasa tersentuh karena kalimat tersebut karena menjadi dialog salah satu film kartun anak islami. 

Malu sekali rasanya. Mengapa kok saya pernah merasa sulit memaafkan orang lain? Terkadang hidayah atau hikmah didapat dari hal yang tidak terduga, hingga membuat sadar. 

Perihal memaafkan orang lain memang berkaitan dengan perasaan dan kenyamanan hati. Dalam postingan akun sosial media parenting, terkadang ada netizen berkomentar tentang perilaku atau perkataan orang lain yang menyakitkan dan belum bisa termaafkan. 

Memaafkan mungkin terdengar seperti sikap yang mudah dilakukan. Namun kenyataannya malah sulit untuk dilakukan. Apalagi jika orang tersebut menyakiti hati bahkan merugikan kita secara langsung. Apakah memaafkan hanya tradisi di hari raya? 

manfaat memaafkan orang lain


Tentang Memaafkan

Memaafkan merupakan proses melepaskan rasa nyeri, kemarahan, dendam atau pikiran, dan perasaan yang mengikat disebabkan oleh pelaku (seseorang yang menyakiti kita). Memaafkan lebih dari membuang hal-hal negatif, tetapi menggerakan kita untuk kembali merasakan kebaikan pelaku. 

Indikator dari memaafkan adalah hilangnya perasaan atau pemikiran tidak menyenangkan dan kita mampu menyayangi diri sendiri setelah berlepas diri dari peristiwa tersebut.

Ketika susah move on atau sulit memaafkan, bisa jadi karena kita nyaman dengan perasaan ketidaknyamanan dan tidak menyayangi diri sendiri, sehingga membiarkan sesuatu yang tidak nyaman itu tetap ada.

Jika kita menyayangi diri sendiri, maka tentu akan memilih untuk memaafkan. Sebab, kita ingin juga menjadi yang disayangiNya, setelah memilih untuk memaafkan.

Menurut Novie Ocktaviane seorang psikolog klinis muslim, memaafkan itu aksi personal, tentang kesadaran diri untuk beralih dari perasaan atau pemikiran yang tidak menyenangkan. 


Manfaat Memaafkan

Memaafkan memang bukan suatu hal yang mudah. Namun, bukan berarti tidak bisa dilakukan, apalagi tahun akan berganti dari 2023 menjadi 2024. Kalau film maker Indonesia mengetahui proses panjang memaafkan kita, mungkin sudah jadi film atau sinetron dengan sesi yang panjang deh. 

Padahal dengan memaafkan seseorang, tentu dapat memberikan manfaat juga bagi kehidupan kita sendiri. Ada beberapa manfaat yang kita dapatkan ketika memaafkan orang lain, antara lain:

Dimuliakan oleh Allah

Sebagai seorang muslim/muslimah apa tujuan hidup, selain mendapat ridho dan kemuliaan Allah? Salah satu jalan mendapatkan kemuliaan Allah adalah memaafkan orang lain. Ternyata ketika kita ikhlas memaafkan orang lain, Allah beri ketenangan jiwa dan dijanjikan surga seluas langit dan bumi. 

MasyaAllah, siapa yang bisa menolak untuk mempunyai jiwa yang tenang hingga mendapatkan surga yang Allah janjikan? Semoga kita diizinkan menjadi salah satu dari makhluk yang dimuliakan Allah. Aamiin. 

ayat keutamaan memaafkan dijamin surga


Menjaga kesehatan mental

Hal utama yang harus dilakukan ketika belajar memaafkan orang lain adalah menerima kondisi menyakitkan dan perasaan tidak nyaman. Pada tahap menerima tersebut, mental dilatih untuk dapat lebih baik dalam menghadapi masalah berikutnya. Hal itu dapat menurunkan risiko stres.

Memaafkan dapat melepaskan beban hati lebih ringan. Selain itu, membantu meredakan tekanan dan memulihkan keseimbangan emosional, sehingga hidup lebih tenang dan rileks secara mental. Memaafkan tidak akan membuat kita merasa cemas hingga berakibat buruk seperti depresi.

Meningkatkan kualitas hidup

Ketika kita merasa kesal hingga sakit hati pada orang lain, lalu dialihkan dengan melihat rekomendasi drama seri saja, pasti tidaklah cukup. Kita perlu mau memaafkan dengan lapang dada. Memaafkan orang lain dapat membantu kita untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. 

Memaafkan dapat membawa hal positif pada diri kita. Fokus pada hal yang positif dan produktif. Hal itu juga menjadikan hidup lebih bersemangat dan termotivasi dalam mencapai tujuan hidup. Tentunya menjadikan kualitas hidup lebih meningkat secara keseluruhan.

Meningkatkan hubungan sosial

Dengan memaafkan orang lain, tentu akan memperbaiki hubungan sosial. Ketika kita terus menerus memikirkan kesalahan orang lain, tentu mempengaruhi hubungan sosial dengan orang lain.

Namun, jika berinisiatif memaafkan, dapat membantu meredakan ketegangan yang terjadi dalam hubungan dengan orang lain tersebut. Dengan memaafkan, kita melatih empati untuk memahami kondisi orang tersebut dan membantu berpikir penyebabnya bertindak demikian. Hal itu untuk mengantisipasi sikap kita dalam membina hubungan dengan orang lain agar tidak menyakiti.

Meningkatkan kesejahteraan fisik

Memaafkan bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan mental, tetapi fisik juga. Contohnya saja menurunkan resiko serangan jantung, membantu tidur menjadi lebih nyenyak, menurunkan tekanan darah, hingga tingkat kecemasan. 

Selain itu, jika terlalu sering memikirkan kesalahan orang lain, dapat memicu stres, kecemasan yang menyebabkan penyakit fisik seperti sakit perut ataupun migrain. Sedangkan ketika kita mau memaafkan akan berpotensi meningkatkan kesehatan tubuh dan hidup menjadi lebih tenang. 

Penutup

Memaafkan memang tidaklah mudah, kadang ada orang yang sudah diberi maaf tetapi masih mengulang kesalahannya. Sebab, pastilah kita memang tidak dapat mengubah yang bukan ranah kita, kan? Kita hanya bisa mengupaya dan mengondisikan hal-hal yang ada dalam diri.

Semoga kita menjadi pribadi pemaaf. Menjadi pribadi yang merasakan banyak manfaat memaafkan orang lain dan menjadi pribadi yang lebih baik bagi diri dan orang di sekitar kita. Sebab, memaafkan bukan hanya tradisi hari raya kan? 



April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

4 komentar

  1. MasyaAllah Allah mbak diingatkan dengan tulisan ini. Ada yang bilang kalau meminta maaf itu lebih mudah daripada memaafkan, karena berhubungan dengan rasa ikhlas dan ridho. Membaca tulisan ini, memberikan pencerahan buat saya pribadi, kalau manfaat memaafkan itu ternyata banyak, tidak hanya dalam urusan ibadah, tapi juga untuk kesehatan diri kita, dan yang terpenting dengan memaafkan kehidupan kita tentu akan semakin berkualitas, baik dari segi spiritual maupun sosial.

    BalasHapus
  2. Memang untuk sebagian orang maafkan seperti sikap yang mudah dilakukan. Namun kenyataannya masih sulit untuk dilakukan. Apalagi jika orang tersebut menyakiti hati bahkan merugikan kita secara langsung.

    BalasHapus
  3. Memaafkan itu lebih ke proses internal kita ya, mbak. Bagaimana kita berdamai dengan luka kita, meyakinkan diri kita bisa lebih baik dan melepaskan keterikatan kita dengan orang yang telah menyakiti kita. Tapi seringkali yang terjadi, sesudah bisa memaafkan pun tapi masih sulit untuk melupakan, apalagi kembali berinteraksi sebagaimana sebelumnya. Eh, tapi tergantung pelakunya juga ya. Kalau emang udah karakternya suka nyakitin lebih baik kita hindarin aja gak sih, hehehe ..

    BalasHapus
  4. Padahal kita hanya melakuan satu hal, memaafka. Tapi manfaat untuk kita menghilangkan rasa nyeri, kemarahan, dendam atau pikiran tentang orang yang kita maafkan. Masya Allah lebih untung di kita, ya?

    BalasHapus

Posting Komentar