Saya pernah membaca curhat seseorang di sosial media untuk meminta saran dari para netizen. Beberapa topik yang menjadi curhatannya adalah utang.
Tidak sedikit orang menjadikan utang sebagai kebiasaan. Baru selesai satu utang, membuka utang lain yang baru. Bahkan, belum lunas satu utang, sudah ada rencana untuk menambah utang baru.
Sekarang juga rasanya teknologi digital mendukung kita untuk berutang. Bayangkan iklan-iklan pinjol tiba-tiba muncul di smartphone. Kalau kita belanja di marketplace juga ada pilihan paylater.
Padahal, salah satu kunci dalam menjalani kehidupan yang berkah dan sejahtera adalah membayar lunas utang. Diawali dengan utang super jahat sebagai prioritas utama. Contohnya utang mengandung riba. Bisa dipastikan bahwa bunga dari utang terus bertambah dan nominal yang harus dilunasi juga turut bertambah.
Sekilas tentang Riba
Riba dalam bahasa Arab berarti az ziyadah yang artinya tambahan atau kelebihan. Secara konteks umum, kelebihan yang dimaksud adalah tambahan terhadap harta yang utama. Menurut Bapak Adi Wicaksono, SE., MEI, dosen PSEI UII, riba pada perbankan konvensional merupakan bunga atau penambahan pada utang. Namun, ada juga riba yang biasa ditemui di lingkungan sekitar mungkin seperti pinjaman kas RT RW atau dasawisma dengan sistem bunga.
Jenis riba yang diharamkan Al Qur’an dan Hadits, antara lain:
- Riba jahiliyah, jenis riba yang pelunasan utang dengan jumlah lebih besar dari pinjaman pokoknya.
- Riba qardh, jenis riba paling umum, ketika meminjam uang dengan waktu pelunasan (tenor) dan bunga tertentu.
- Riba fadhl, adanya penambahan nilai saat tukar menukar barang atau transaksi jual beli tanpa kesepakatan akad yang jelas di awal.
- Riba nasi’ah, jenis riba dengan kelebihan yang didapat dari transaksi jual beli dalam waktu tertentu.
- Riba yad, transaksi yang awalnya tanpa ada kelebihan, tapi karena adanya penundaan pembayaran, maka nilainya bertambah.
7 Strategi dalam Melunasi Utang Riba secara Efektif
Saya sedang membaca sebuah buku tentang finansial karya Prita H. Ghozie. Belum selesai membaca sih, tetapi ada sub bab yang perlu saya tuliskan untuk pengingat pribadi.
Selain itu, saya membaca juga beberapa tulisan dari web finansialku. Saya merasa sebagai blogger perempuan, perlu memanfaatkan ruang blog ini untuk berbagi.
Utang piutang dalam Islam itu boleh jika dalam situasi mendesak. Namun, utang harus tetap segera dilunasi supaya tidak menjadi tanggungan dunia akhirat. Terlebih utang yang terdapat unsur riba.
Ada 7 strategi yang bisa dilakukan untuk melunasi utang secara efektif, antara lain:
1. Buat skala prioritas dalam melunasi utang
Jika mempunyai utang lebih dari satu, perlu membuat skala prioritas dalam melunasi utang tersebut. Hal tersebut penting dilakukan untuk membayar utang mana yang lebih mendesak segera diselesaikan, terlebih jika suku bunga efektifnya tinggi.
Selain itu, periksa pembayaran minimum yang disyaratkan bank. Kemudian, mencatat sisa saldo tagihan dan berapa lama tidak membayar lunas kartu kredit (selalu terkena bunga).
2. Menjalani hidup secara sederhana
Terdengar klise ya, jika ada yang memberi nasihat untuk hidup sederhana. Namun, ketika utang sudah menumpuk dan kita masih berfoya-foya, kapankah dapat melunasi utang (apalagi yang mengandung riba). Sebaiknya bijak dalam mengelola keuangan, bukan besar pengeluaran daripada pendapatan.
3. Melunasi hutang dengan segera
Jangan sampai sebagai orang yang berutang, malah lebih galak daripada yang menagih utang. Maksudnya banyak berdalih dan alasan untuk menunda membayar utang. Padahal, kewajiban utang adalah melunasi.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melunasi utang, antara lain:
Menggunakan tabungan
Jika kita masih mempunyai tabungan, maka dapat kita manfaatkan untuk membayar tang terlebih dahulu. Utang adalah kewajiban yang akan terus kita bawa, tidak memperdulikan kondisi kita seperti apa.
Cari tambahan arus kas
Arus kas atau cash flow merupakan aliran masuk (pendapat) dan aliran keluar (pengeluaran) per periode waktu. Dari catatan tersebut, kita bisa mengethaui berapa sisa arus kas yang bisa didedikasikan untuk bayar utang.
Menjual aset yang dimiliki
Salah satu cara untuk segera melunasi utang (apalagi riba dengan bunga besar) adalah menjual aset yang dimiliki. Jika memiliki aset tanah, kendaraan atau lainnya, bisa kita gunakan untuk melunasi utang.
4. Negosiasi penurunan suku bunga dan perpanjangan waktu
Menurut Prita H. Ghozie, bila rekam jejak kita bagus dalam mengajukan utang ke bank, maka meminta keringanan penurunan suku bunga, kemungkinan bisa didapatkan. Selain itu, kita bisa mencoba perpanjangan waktu pelunasan dan harus amanah.
5. Giat bekerja dan mencari tambahan penghasilan
Jika peka dan amanah, saat mempunyai tanggungan utang, pasti merasa tidak enak. Berusaha untuk segera melunasi dengan ikhtiar semakin giat bekerja. Ketika merasa masih kurang untuk menutupi, maka tetap gigih berusaha mencari tambahan penghasilan yang halal. Sebab, pasti hidup terasa tidak nyaman jika terjerat utang, apalagi utang riba.
6. Bertaubat, beribadah dan bersedekah
Ikhtiar secara duniawi sudah dilakukan, perlu diimbangi juga dengan ikhtiar akhirat. Mendekatkan diri pada Allah Swt, bagi yang muslim dengan melakukan taubat, meningkatkan disiplin ibadah wajib dan menambah ibadah sunnah seperti bersedekah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dari hambanya yang tulus.
7. Berhenti gali lubang
Dengan dalih meringankan utang menumpuk, sebaiknya tidak menggali lubang lagi, alias mengajukan utang baru seperti KTA, kartu kredit bahkan pinjol. Semisal masih mempunyai utang membeli rumah terbaik, sebaiknya jangan menambah utang lagi, jika dirasa pemasukan belumlah stabil untuk melunasi utang dengan segera.
Penutup
Masalah utang piutang cukup pelik dalam kehidupan. Kita bisa antisipasi mengatur keuangan agar tidak terjerat utang yang membahayakan. Jika sudah terlanjur berutang, maka harus segera memikirkan strategi untuk melunasi utang apalagi yang mengandung unsur riba. Sebaiknya tidak gegabah dan tetap menggunakan cara yang halal. Semoga bermanfaat yaa.
Wah nice tips mbak. Zaman sekarang sulit ya menghindar dari riba. Tiap aplikasi pada nawarin paylater. untungnya sy tidak tergiur dengan paylater-an
BalasHapusSemenjak suami pensiun aku udh menolkan hutang mbak. Hidup lebih tenang krn gak ada cicilan. Ahaha. Semoga kita semua diberikan kemudahan perihal melunasi hutang riba. Biasanya krn ambil rumah, mobil dan motor.
BalasHapusBismillah, semoga yang masih ada hutang diringankan langkahnya untuk melunasi semua hutang-hutangnya dan dijauhkan dari perhutangan yaa..
BalasHapusYup benar sekali.. apalagi dosa riba lebih dahsyat lagi.subhanallah semoga kita dijauhkan dari gaya hidup yang akhirnya membuat kita berhutang
BalasHapusSaya dididik dalam keluarga yang sebisa mungkin menghindari utang. Apalagi riba. Semoga kita terhindar dari semua yang merugikan ya. Aamiin...
BalasHapusHutang riba memang di satu sisi membantu, tapi di sisi lain juga meningkatkan pola hidup konsumtif seseorang. Penting sekali di masa kini untuk membedakan mana kebutuhan dan keinginan sehingga tidak terjerat hutang riba yang menyakitkan.
BalasHapusTerima kasih remindernya Kak, betul banget kak, masalah utang piutang ini rumit, oleh karena itu tidak boleh dianggap enteng, saya lebih memilih hiidup sederhana dibandingkan hidup berlebih dari utang, ngeri annti kalau saya ga bisa bayar
BalasHapusjika terpaksa berutang sebisa mungkin saya usahakan untuk segera melunasinya
Wah, emang ga baik riba. Bisa menyengsarakan diri sendiri.
BalasHapusBerat dan pasti was-was karena ada riba.
Wajib baca nih agar ga gampang ambil pinjaman riba.
Alhamdulillah, dari awal sudah anti riba jadi aman dan nyaman menjalani hari-hari.
Lebih baik nabung dana darurat dan dana lainnya, investasi emas. Perbanyak side income.
Utang Riba ini sangat menggiurkan ya kak, padahal dosanya ya ampun, dan tidak semua orang aware terhadap ini
BalasHapusSekarang aku lagi di posisi pelan-pelan lepas dari pembayaran nanti para aplikasi belanja dan ojek online. Karena memang seterbelenggu dengan istilah bayar nanti 🤣
BalasHapusRiba itu menyeramkan ya. Mesti sering dapay ilmu terkait riba ini, diulang-upang karena kadang lupa dan gak sadar kalau melakukan riba
BalasHapusMasalah keuangan memang sesuatu yang krusial dan perlu kita perhatikan dengan cermat ya, Kak. Semoga tahun ini kita semua diberi kelancaran rezeki dan bisa bebas dari segala utang. Amin.
BalasHapusalhamdulillah sejak 2021 udah ga punya hutang di bank dan kreditan lagi. hidup tanpa hutang dan riba memang anteng banget.yg penting hidup sesuai kondisi keuangan dan tentu tidak lupa berbagi sesuai kemampuan
BalasHapusEmang ngeri ya kak masalah hutang atu pinjaman online nih. Apalagi saat ini banyak banget pihak yang menawarkan pinjaman online sebagai solusi. Kuncinya memang harus tegas ya
BalasHapus