Anak usia dini berada pada masa keemasan atau sering disebut dengan the golden years. Pada masa ini, anak semakin peka dengan berbagai rangsangan yang diberikan. Anak mulai memberikan respon dari berbagai stimulasi yang diberikan. Adakah yang sedang mendampingi tumbuh kembang anak di usia emas ini? Pasti menggemaskan ya!
Respon yang dihasilkan masing-masing anak, tentu saja berbeda. Seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan secara individual. Sebagai orang tua atau pendamping anak, tentu tetap memberikan rangsangan stimulasi sesuai tahapan usianya.
Saya pernah mendengar selentingan perkataan orang lain, ngapain repot-repot bikin mainan untuk anak? Sekolahin saja langsung.
Yaa itu pilihan masing-masing sih. Setiap orang tua punya cara untuk stimulasi perkembangan anak. Kalau punya dana berlebih, boleh saja menyekolahkan anak sejak bayi. Namun, sudah menjadi kewajiban orang tua juga untuk tetap mendidik anak saat di rumah.
Saat ini pun sudah banyak informasi yang mudah didapatkan sebagai referensi stimulasi anak. Mulai dari buku, workshop atau blog homeschooling bisa mudah kita akses.
Salah satu aktivitas stimulasi untuk anak usia dini adalah permainan sensori. Sudah sering mendengar? Kalau belum, kita bahas bersama, yuk!
Apa sih Permainan Sensori?
Permainan untuk anak-anak memang banyak pilihan. Nah, salah satu permainan yang membantu perkembangan fungsi saraf sensorik anak adalah permainan sensori. Jenis permainan sensori bisa menjadi pilihan, lho!
Permainan sensori penting untuk anak. Sebab, anak masih beradaptasi dalam interaksi dengan dunia sekitar menggunakan panca indra.
Permainan sensori atau sensory play adalah permainan yang membantu mengaktifkan dan merangsang anak dalam menggunakan satu indra atau lebih. Misalnya indra penglihatan, pendengaran, perasa, perabaan, dan penciuman.
Permainan sensori jenis aktivitasnya banyak dan sangat luas. Beberapa jenis permainannya ada pula yang disebut messy play (bermain kotor-kotoran).
Sebetulnya masih ada dua indra lain yang perlu distimulasi juga, seperti vestibular, dan proprioseptif. Adakah yang pernah tahu? Jadi, indra vestibular adalah indra yang memberi informasi tentang posisi tubuh dalam ruang, terkait gerak dan keseimbangan. Contohnya berjalan di atas titian atau melompat di atas trampolin.
Sedangkan, indra proprioseptif adalah indra yang memberi kita informasi tentang keberadaan dan aktivitas anggota tubuh. Contohnya saat lengan terluka, kita dapat merasakan sakit tanpa melihat ke luka tersebut.
Pada dasarnya, permainan sensori adalah permainan yang bertujuan untuk merangsang dan mengaktifkan indra anak. Sehingga, anak perlu diberi paparan dan pengalaman sensorik.
Apa Manfaat Permainan Sensori?
Sedikit penjelasan di atas, mungkinkah merasa bahwa permainan sensori adalah hal sepele begitu saja? Eh, jangan salah. Terlihat sepele, tetapi memberikan manfaat yang berharga bagi anak usia dini. Beberapa manfaatnya, antara lain:
1. Menstimulasi perkembangan kognitif anak
Permainan sensori dapat membantu membangun hubungan saraf yang mendukung proses berpikir, belajar dan beraktivitas. Misalnya saat anak bermain sensori, anak berpikir tentang cara menuang air agar tidak tumpah, mengelompokkan objek sesuai warna, bentuk atau tekstur.
2. Mendukung perkembangan bahasa anak
Saat bermain sensori dengan bersentuhan secara langsung, anak akan belajar mengenal hal yang sedang dirasakan. Misalnya saat menyentuh jelly, anak akan mengenal kata kenyal, licin, lembek dan sebagainya.
3. Menstimulasi keterampilan motorik halus anak
Bemain sensori, terkadang menggunakan alat untuk permainan, seperti sendok,corong, botol, dan lainnya. Dari benda-benda tersebut, anak akan belajar cara menggunakannya (menggenggam, menjepit, menuang atau lainnya). Hal itu dapat melatih koordinasi mata dan tangannya.
4. Mengembangkan keterampilan motorik kasar anak
Anak tidak mau bermain sambil duduk saja? Tidak apa, kita bisa mengajak anak-anak berlari, berjalan, melompat, melempar atau lainnya. Sambil melatih motorik kasarnya, anak pun dapat melakukan permainan sensori kok.
5. Menstimulasi kreativitas dan daya imajinasi anak
Saat bermain sensori pun kita bisa melakukan kegiatan yang melakukan observasi atau keilmuan, lho. Misalnya saat melelehkan es batu dengan garam atau air hangat. Anak yang sudah mampu komunikasi dua arah akan terangsang untuk bertanya.
6. Mengajarkan anak untuk mengontrol diri
Sebelum memulai permainan sensori, kita bisa menginformasikan tentang aturan saat bermain. Misalnya tidak melempar pasir karena dapat terkena mata.
7. Memberikan efek menenangkan sehingga baik untuk perkembangan sosial dan emosional
Ketika bermain sensori, anak dapat melakukan eksplorasi atau eksperimen. Hal itu dapat mengembangkan kepercayaan diri, harga dirinya dan melatih kemampuan pengambilan keputusan.
Bagaimana Ide Seru Permainan Sensori Usia 1-5 Tahun?
Permainan sensori banyak macamnya. Kita bisa bermain dengan memanfaatkan alat dan bahan yang ada di rumah. Bebas dong, apalagi saat ini digaungkan merdeka belajar. Namun, tetap dengan panduan standar tumbuh kembang anak.
Ada beberapa contoh ide seru bermain sensori, antara lain:
Berkebun
Dengan mengajak anak berkebun dapat melatih perkembangan sensoriknya, selain menumbuhkan kecintaan pada alam. Saat menggali tanah, menanam atau bermain dengan tanaman, membantu anak untuk belajar tekstur, bentuk, warna tanaman maupun aromanya.
Balok frozen
Permainan sensori untuk melatih indra peraba anak dengan bermain balok frozen. Kita bisa membekukan mainan figuran dalam balok es. Ajak anak untuk merasakan sensasi dingin dan memecahkan balok es, bisa sambil eksperimen juga kan.
Mencium aroma
Kita bisa memanfaatkan makanan atau bahan-bahan di dapur untuk melatih sensorik anak dalam hal indra penciuman. Ajak anak untuk menutup mata, lalu kita sodorkan bahan makanan untuk ditebak aromanya. Pasti seru ya?
Menebak rasa
Masih memanfaatkan bahan makanan yang ada di rumah. Kita bisa ajak anak untuk eksplorasi rasa. Sambil menutup mata, ajak untuk mengicip makanan atau minuman. Anak akan belajar mengenal berbagai macam rasa.
Memindahkan air antar wadah
Bermain sensori sambil melatih motorik anak, bisa dengan memindahkan air antar wadah dengan menggunakan spons. Beri jarak agak jauh agar anak berjalan atau berlari. Jika tidak ada spons bisa juga menggunakan gelas plastik kecil atau teko kecil. Sesuaikan dengan peralatan yang ada di rumah.
Tabung musik
Apakah di rumah ada botol kosong? Bisa dimanfaatkan tuh untuk membuat musik. Kita bisa memasukkan berbagai bahan, seperti kacang, beras, manik-manik, pasir atau lainnya, lalu tutup botolnya. Kita mainkan tabung hingga menghasilkan bunyi yang berbeda-beda. Bisa mengajak anak menebak tinggi rendah suara sambil menari juga.
Penutup
Ide seru permainan sensori lainnya, masih banyak. Kita bisa dapatkan dari browsing di internet, tinggal pilih sesuai usia atau tahapan tumbuh kembang anak. Sudah siap bermain bersama anak? Selamat menyiapkan permainan sensori yaa!
menurut sya permainan ini harus lebih sering diinteraksikan dg anak2 terutama yg masih berusia dini (dibawah 5-7 tahun).. miris bgt saat ini anak2 kecil lebih banyak diperkenalkan dg fitur gadget dan skrg menjadi lebih pasif utk bergerak dan berpikir aktif di lingkungan sekitarnya.. nilai2 kepekaan anak2 jadi berkurang..
BalasHapusPengenalan berbagai aktivitas sensori dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi anak-anak, dan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah dapat membuatnya lebih terjangkau dan kreatif.
BalasHapusBaru dengar tentang mainan sensori ini. Kayaknya gak cocok buat mertua yang nggak suka anak main kotor hahaha
BalasHapusDaripada anak kebanyakan main hp ya , ide kreatif nih cocok unt anakku bermain bersama temannya.
BalasHapuspermainan sensori anak ini sebenarnya nggak ribet dan bisa menggunakan bahan yang ada di sekitar kita ya, mom. tinggal ibunya aja yang kreatif bikin permainannya
BalasHapuskeren ini rekomendasinya, bisa dibuat di rumah dengan mudah. Bisa jadi rekomendasi buat alternatif mainan anak di rumah.
BalasHapusWaktu kecil yang pernah saya alami, mata ditutup, disuruh cium bumbu dapur dan disuruh nebak namanya. Kalau tebakan benar rasanya bangga, senang, dan lebih pede.
BalasHapusLatihan 'Mencium Aroma' pernah dipraktikkan. Dan memang seseru itu, anak diminta nebak jahe, kunyit, lengkuas, bawang, cabai, dan segudang bumbu dapur hanya dari bau dan aromanya. Kadang masih suka ketuker-tuker, tapi seru jadi semacam tebak-tebakan.
BalasHapusjadi dulu sebenarnya saya sudah mempraktekkan permainan sensori ini pada anak, cuma namanya baru familiar sekarang
BalasHapusAku sesekali ngajak anak berkebun. Masih pengenalan aja sih. Lumayan buat aktivitas di luar rumah. Next tabung kosong buat musik kayanya asyik juga ya buat dicoba
BalasHapusSuatu hari di kereta saya melihat ada pasangan muda yang membawa anak balita. Sang ibu dan ayah asyik dengan Hp-nya masing-masing, dan anaknya pun diberi Hp. Saya sedih melihatnya. Kasihan sekali anak kecil ts., nggak dipedulikan oleh orangtuanya.
BalasHapusDulu ada masanya anak saya takut dengan berjalan kaki tanpa alas di rerumputan atau pasir. Ternyata ini bagian dari pelatihan sensori juga ya. Setelah diajak sering-sering berjalan nyeker di luar, akhirnya dia pun mulai terbiasa. Penting memang nih mengagendakan rutin permainan sensori bersama anak di masa golden age-nya. Manfaatnya akan terasa di usia yang lebih besar.
BalasHapusPermaiannan sensori adalah salah satu hal penting untuk diterapkan ke anak usia 1-5 tahun. Karena jika didasarkan penelitian anak usia tersebut memang belum masanya belajar baca tulis.
BalasHapusThanks yaa kak sudah sharing. Kayanya bakal seru bangettt pas nanti waktunya aku mengexplore permainan sensori ini. Menjauhkan dari screen time, jadi aktivitas yg cocok untuk si kecil.
BalasHapusMengajak anak belajar mengontrol diri ini yang menurut saya paling susah. Secara saya sendiri saja kesulitan untuk mengontrol diri, emosi apalagi nafsu.
BalasHapusTapi ga ada kata tidak mungkin kalau terus berusaha ya
Semangat lagi ah
Di rumah mah ponakan daku kalau udah ketemu botol kosong memang langsung tuh kak jadi alat musik, terus nyanyi hehe.
BalasHapusWah, terima kasih beberapa saran permainan sederhana yang ternyata banyak manfaat. Mungkin tampak ringan mindahin air, tetapi banyak pelajaran didapat dari kegiatan ini
BalasHapusSalamin, Mbak ke orang yang bilang "ngapain repot-repot bikin mainan untuk anak? Sekolahin saja langsung." Jadi orang tua jangan malas, harus mau berkorban. Wkwkwk. Orang tua dan keluarga adalah sekolah pertama bagi seorang anak, apalagi Ibu. Terima kasih tulisannya, Mbak. Isinya 'daging' semua. Bermanfaat!
BalasHapusSeneng banget dapat Ide seru permainan sensori anak.
BalasHapusKarena biasanya anak paling seneng dan lupa waktu kalau permainannya seru, berkaitan dengan alam dan sekitarnya.
Anak saya suka tuh "tabung musik". Segala macam dipukul2in, dan dia menikmati bunyinya
BalasHapusWihhh kebetulan lagi sering nyari inspirasi mainan sensori anak. Sejauh ini eksplor alam dan lingkungan sekitar selalu menjadi main andalan saya. Soalnya, saya sekslian refreshing juga hahaha
BalasHapusWah bisa jadi referensi anakku buat main dan melatih motorik halus dan motorik kasarnya thknyou bun
BalasHapus