Review Buku Rumahku Madrasah Pertamaku

Bulan Ramadhan dan Syawal sudah berlalu. Rasanya masih terseok-seok untuk mengisi blog dengan tulisan baru.

Alasan klasik banget deh, kalau karena tidak ada ide. Memang harus dipaksa untuk meluangkan waktu menulis. Biar otak dan tangan tidak ngefreeze untuk merangkai kata. 

Biar ada ide menulis, katanya harus banyak asupan. Caranya dengan membaca buku. 

Alhamdulillah bulan Ramadhan lalu, sempat ada challenge baca dari FLP Ponorogo. Tidak  terasa kalau sudah diniatkan, ternyata saya bisa lahap membaca. Kurang lebih 40 hari, saya berhasil membaca 3 buku menuju 4.

Salah satu buku yang saya baca adalah karya Dr. Khalid Ahmad Asy Syantut. Buku parenting islami dengan judul Rumahku Madrasah Pertamaku. Seperti apa bukunya?

Review-buku-rumahku-madrasah-pertamaku

Alasan Memilih Buku Parenting Islami untuk Dibaca

Alasan utama di antara alasan lainnya adalah saya butuh referensi untuk bahan tulisan buku antologi. Rencana tema antologi yang diangkat adalah parenting islami. Muatan isi buku tersebut, cocok.

Saya juga butuh asupan untuk upgrade ilmu tentang parenting islami. Membaca tulisan dari seorang penulis yang bukan kaleng-kaleng. Penerbitnya juga sudah jelas islami. Setelah membaca buku tersebut, saya banyak dapat pencerahan dan refresh lagi. 

Selain itu, membaca buku Rumahku Madrasah Pertamaku, saya jadikan ide untuk mengisi keberlangsungan blog ini seperti ruangmamak yang pemiliknya adalah blogger Kendari. Jadi, saya bisa menambah tulisan tentang review buku khususnya parenting di blog.

Identitas Buku

Berikut ini adalah identitas dari buku Rumahku Madrasah Pertamaku, antara lain:

  • Judul: Rumahku Madrasah Pertamaku
  • Sub judul: Panduan Keluarga Muslim dalam Mendidik Anak
  • Penulis: Dr. Khalid Ahmad Syantut
  • Penerjemah: Iman Matin, Lc, M.Pd
  • Ilustrator: Adi Saputra
  • Cetakan: Kedua, Januari 2019
  • Penerbit: Maskana Media
  • Jumlah halaman: 184

Saat membeli, saya belum tahu jika buku tersebut merupakan terjemahan. Setelah melihat profil penulis aslinya, saya baru ingat pernah mempunyai beberapa buku lainnya. Buku Mendidik Anak Perempuan dan buku Mendidik Anak Laki-laki merupakan karyanya yang diterbitkan oleh Aqwam Media.

Dr. Khalid Ahmad Syantut merupakan pakar pendidikan yang berasal dari Jedah. Beliau seorang peneliti di Pusat Penelitian dan Pendidikan Madinah. 

Pengemasan tampilan sampul bukunya, terlihat unik. Warna sampulnya dominan putih dan hijau. Buku ini termasuk best seller, sebab cetakan pertama pada Desember 2018 dan cetakan keduanya pada Januari 2019. MasyaAllah, bukunya laris manis.

Daftar isi-buku-parenting-rumahku-madrasah-pertamaku

Review Mengenai Buku Rumahku Madrasah Pertamaku

Sebagai ibu rumah tangga, saya tertarik dengan buku yang pembahasannya seputar aktivitas di rumah. Saya merasa relate dan butuh energi dalam menjalankan aktivitas sebagai ibu, istri dan diri sendiri. Buku tersebut cocok dengan kebutuhan saya. Saya jadi tidak merasa berat untuk segera melahapnya.

Oke, langsung saja kita kulik isi dari buku Rumahku Madrasah Pertamaku. Buku tersebut terdiri dari 8 bab pembahasan utama. 

Daftar Isi

Seperti biasa, di dalam bukunya tercantum halaman daftar isi. Daftar isinya seperti berikut

  • Pengantar Penelaah
  • Pengantar Penerjemah
  • Prakata
  • Apa dan Bagaimana Pendidikan Islam, Itu?
  • Mengasah Kecerdasan Ruhiyah Anak
  • Menumbuhkan Akhlak Karimah dalam Diri Anak
  • Mengembangkan Jiwa Sosial dalam Diri Anak
  • Mendidik Anak agar Cerdas Finansial
  • Menumbuhkan Jiwa Patriotisme dalam Diri Anak
  • Memilih Sekolah Terbaik untuk Anak
  • Menyusun Planning Aktivitas Anak di Rumah
  • Untaian Kata Penutup dan Nasihat
  • Daftar Pustaka
  • Profil Penulis

Dari daftar di atas, terlihat isinya cukup padat ya. Apalagi di 8 bab utama tersebut masih terdiri dari beberapa sub bab detailnya.

Sekilas Isi

Penulis ingin memberikan pemahaman pada pembaca tentang pendidikan islam terlebih dahulu. Karena dari yang saya pahami setelah membaca buku ini, goalnya adalah mendidik anak secara islami sesuai panduan Al Quran dan Al Hadits. 

Sebelum mendidik anak, tentu mindset orang tua tentang parenting islami perlu dipelajari dahulu. Apakah parenting islami berarti menjejalkan anak dengan hafalan saja, tetapi ruhnya terasa kering? Padahal menurut yang dibahas di buku ini, sebagai keluarga muslim, kita perlu membangun kembali peradaban yang sesuai nilai keislaman. 

Bagaimana caranya membangun peradaban keislaman? Apalagi zaman sekarang kita lihat bertambahnya penyimpangan di sekitar. Masih menurut Dr. Khalid, bahwa satu-satunya cara membangun peradaban dengan nilai-nilai islam adalah dengan pendidikan dari rumah. 

Ada empat poin pendidikan yang perlu didapatkan anak untuk persiapan kehidupan dunia dan akhirat, antara lain pendidikan ruhiyah, akal, jiwa dan jasmani. Melalui pendidikan islam, satu-satunya cara untuk mencapai tujuan tersebut. 

Menurut Yusuf Qardhawi, pendidikan islam seperti itu, butuh proses yang lama dan memerlukan estafet antar generasi. Generasi yang mendatang, harus menyempurnakan generasi sebelumnya, hingga Allah mengizinkan umat Islam kembali berjaya. MasyaAllah.

Beliau pun menjelaskan selanjutnya dalam tulisan bahwa proses pendidikan tersebut akan lebih mudah jika mendidik buah hati sejak usia dini.Semakin kecil usia anak, maka masih mendekati fitrahnya. Sehingga usia dini menjadi fase penting dalam pendidikan anak. 

Tetaplah di atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan dalam ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus. (QS. Ar Rum ayat 30)

Keluarga muslim juga perlu cerdas secara finansial. Hal itu dibahas dalam buku ini tentang cara mendidik kemampuan finansial anak.

Pendidikan islam selain dari rumah, juga dapat ditunjang dengan bantuan sekolah. Buku ini membahas tentang fenomena sekolah saat ini, sikap yang diperlukan orang tua dalam memilih sekolah hingga relasi antara orang tua dan sekolah.

Kesan terhadap Buku

Terkadang buku parenting dengan topik pendidikan islam, dituliskan dengan bahasa yang formal dan minim ilustrasi. Namun, buku ini tulisan di buku ini seakan mengajak berbicara.

Membacanya tidak terlalu kaku, karena penyajian bahasanya mudah dimengerti walaupun terjemahan dari buku yang asli. Selain itu, hampir di setiap halaman disuguhkan ilustrasi atau warna yang dapat memanjakan mata saat membaca.

Penutup

Banyak teori parenting yang beredar di sekitar kita. Sebagai keluarga muslim, kita perlu punya berpedoman pada Al Quran dan Al Hadits untuk menciptakan pendidikan islami dari dalam rumah. Buku Rumahku Madrasah Pertamaku bisa menjadi salah satu referensi keluarga muslim. Tentu saja dengan menyesuaikan pola pendidikan di rumah yang sesuai dengan koridor agama Islam.


April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar