Pentingnya Berlatih Practical Life Skill Sejak Dini

Orang tua mana yang tidak ingin memiliki anak mandiri? Bukan karena kita tidak mau direpotkan. Namun, anak butuh untuk dapat melayani dirinya sendiri.  

Anak tidak mungkin bergantung pada orang lain untuk sekadar memakai baju, menali sepatu atau makan. Sehingga, ketrampilan hidup yang terkesan sederhana itu perlu dilatih sejak dini. Apalagi keterampilan hidup akan menjadi pelajaran berharga di sepanjang hidup anak. 

Setiap orang tua biasanya mengusahakan yang terbaik untuk anak. Memberikan fasilitas atau sarana yang sesuai dengan kebutuhan dan tumbuh kembangnya. Contohnya saja menyiapkan pendidikan tauhidnya, akademik atau pengetahuan yang bersifat umum. 

Pendidikan dari segi keilmuan memang penting, anak jadi mempunyai keilmuan yang luas. Namun, apakah hanya segi akademik yang perlu ditanamkan pada anak? Ada hal-hal lain yang perlu ditanamkan dan dilatih pada anak.

Mungkin saja saat ini, kita sebagai orang tua dapat memenuhi segala keperluan anak, tetapi kita belum tentu dapat mendampingi anak di sepanjang usianya. Sehingga, kita perlu menyiapkan anak untuk berani menghadapi tantangan hidupnya kelak, bukan hanya berani menjawab soal keilmuan.

Practical life skill merupakan suatu kecakapan keterampilan hidup yang perlu dilatih pada anak sejak dini. Hal itu akan menjadi pelajaran dan pengetahuan berharga di sepanjang hidup anak. 

pentingnya practical life skill sejak dini

Practical Life Skill

Mungkin ada yang menganggap bahwa life skill adalah sesuatu yang nampak biasa dalam keseharian kita. Namun, menurut seorang pakar pendidikan anak usia dini yaitu dokter Maria Montessori bahwa secara umum, practical life skill merupakan kemampuan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Terkesan seperti orang dewasa ya? Tenang, kita tidak sedang forsir tenaga anak. Practical life skill akan membantu anak menjadi diri sendiri, meningkatkan kemandirian anak di masa datang, mengembangkan kontrol, dan koordinasi anak .

Area Practical Life Skill

Terdapat 4 area cakupan practical life skill, menurut metode Montessori. Apa saja itu?

Development of motor skill

Aktivitas keseharian anak yang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halusnya. Motorik kasar merupakan kemampuan gerakan tubuh yang menggunakan otot otot besar dan sebagian bahkan seluruh anggota tubuh. Contohnya berlari, duduk, melompat, dan lain sebagainya.

Sedangkan motorik halus merupakan kemampuan keterampilan fisik anak yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata serta tangan. Contohnya seperti menyendok, menuang, menjepit dan lainnya. 

Care of self

Aktivitas anak sebagai sarana memenuhi kebutuhan atau merawat diri sendiri. Aktivitasnya tentu disesuaikan dengan kebutuhan anak seperti membuka menutup resleting, memasang melepas kancing, mengikat tali atau aktivitas lainnya.

Care of environment

Aktivitas keseharian anak yang berkaitan dengan merawat lingkungan seperti beres-beres rumah. Ya misalnya saja, mengepel, menyapu, mengelap, menyiram tanaman,memotong atau lainnya.

Social grace and courtesy

Anak memiliki kebutuhan untuk belajar berinteraksi dengan lingkungan sosialnya  tentang tindakan, langkah sebagai kesadaran dan respon kepada orang lain. Misalnya saja menyapa, mengucapkan terima kasih, meminta izin dan lainnya.

Contoh Practical Life Skill Sesuai Tahapan Usia Balita

Kemampuan tumbuh kembang setiap anak, pasti berbeda. Namun, bukan berarti kita membiarkan saja tanpa memberikan stimulasi. Ada banyak aktivitas harian yang dapat dilakukan anak untuk melatih practical life skill, antara lain:

Usia 1 sampai 2 tahun

Anak dapat diberi berbagai aktivitas untuk melatih practical life skill sesuai usia ini. Beberapa contoh aktivitasnya, antara lain:

  • Membalik halaman buku
  • Menuang air
  • Memasang melepas velcro 
  • Memegang dan minum dari gelas

Usia 2 sampai 3 tahun

Anak sudah mulai dapat dilatih untuk merawat diri dan mencintai lingkungannya dengan merapikan rumah secara sederhana. Contoh aktivitasnya:

  • Memakai dan melepas baju dengan bantuan
  • Mengelap air tumpah
  • Merapikan mainan setelah dipakai
  • Memakai sendok garpu sesuai kegunaan
  • Mengucapkan terima kasih

Usia 3 sampai 4 tahun

Di fase usia ini, anak dapat diberi kesempatan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti:

  • Menggosok gigi
  • Mencuci tangan, kaki atau mengusap wajah dengan air
  • Mencuci piring, gelas
  • Menyapu
  • Menyapa orang yang dikenal

Usia 4 sampai 5 tahun

Anak sudah mulai merasa bisa mandiri dalam menjaga dan merawat dirinya. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan anak, seperti:

  • Memilih baju dan memakai sendiri
  • Menyisir rambut
  • Mandi atau membersihkan diri setelah buang air
  • Merapikan tempat tidur
  • Menyebutkan identitas diri, orang tua, alamat
  • Mengenal konsep sederhana penggunaan nilai mata uang

Kemungkinan, hal-hal yang dilakukan anak tersebut belum dilakukan secara sempurna. Namun, anak perlu diberi kesempatan, walaupun tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Seiring berjalannya waktu, anak akan semakin terampil.

Pentingnya Beri Kesempatan Practical Life Skill Sejak Dini

Ada beberapa manfaat saat anak berlatih practical life skill sejak dini, antara lain:

  1. Anak merasa bangga dapat menyelesaikan suatu ‘misi’
  2. Melatih kemandirian dan keteraturan anak
  3. Meningkatkan konsentrasi anak
  4. Menumbuhkan kepekaan kepada sosial dan lingkungan alam
  5. Meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar anak
  6. Melatih kemampuan awal dalam numerasi atau matematika, membaca serta menulis

Dari contoh aktivitas practical life skill sebelumnya, terlihat sepele dan sederhana, tetapi memiliki dampak yang luar biasa penting untuk anak. Tugas kita sebagai orang tua adalah memberi kesempatan, mendampingi, dan menjadi teladan bagi anak.

Kesimpulan

Aktivitas practical life skill dapat dilakukan sejak dini. Selain mengajarkannya, hal yang tidak kalah penting adalah memberi teladan dan terus menemani rasa ingin tahunya akan segala hal. Dengan memberi kesempatan berlatih practical life skill sejak dini, dapat sebagai bekal kemandiriannya kelak.

April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar