Dulu, saat masih single dan menjadi pendidik, sering diingatkan dalam forum parenting tentang pentingnya peran ayah dalam keluarga, karena ayah sering berhalangan hadir. Lalu, ketika saya pindah domisili dan mengajar di tempat yang baru, pihak sekolah membuat kesepakatan saat pendaftaran. Salah satu kesepakatannya adalah kedua orang tua hadir saat forum parenting, kecuali berhalangan karena hal mendesak.
Begitu besar harapan pihak sekolah meminta kerja sama ayah dan ibu dalam pengasuhan, karena keduanya memiliki peran penting dalam keluarga. Saya baru semakin menyadari hal itu, saat menjadi orang tua.
Terasa ada yang timpang jika mendidik anak hanya bertumpu pada ibu. Saya sempat menjalani long distance marriage (LDM) dan terasa tidak mudah. Pasti lebih tidak mudah lagi, jika ada sosok ayah secara fisik, tetapi berlepas tangan dalam mendidik anak.
Namun, masih ada sebagian orang yang menganggap bahwa tugas ayah adalah fokus mencari nafkah dan tugas ibu adalah mendidik anak di rumah. Padahal, peran ayah sangat dibutuhkan dan memberikan pengaruh dalam menjaga keutuhan keluarga.
Meski ayah dan ibu memiliki peran dan fitrahnya masing-masing dalam pengasuhan atau rumah tangga, tetapi peran ayah tetaplah tertinggi sebagai pemimpin. Jika rumah diibaratkan sekolah, maka ayah sebagai kepala sekolah dan ibu sebagai guru. Bukankah hal itu butuh kerja sama yang baik?
Kewajiban Ayah kepada Anak dan Keluarga dalam Islam
Tidak ada sekolah formal untuk menjadi orang tua. Begitu juga dalam mempersiapkan laki-laki menjadi ayah, tidak ada sekolahnya. Maka, perlu belajar sepanjang hidup dalam menjalankan peran tersebut.
Ayah akan menjalankan peran penting yang tidak akan tergantikan orang lain di dalam keluarga. Peran ayah akan memberikan dampak baik bagi keluarga terutama anak.
Ada berbagai kewajiban yang sebaiknya dilakukan ayah dalam pendidikan keluarga, menurut Kisma Fawzea, S.Psi saat mengisi webinar yang diselenggarakan akun Instagram @edufic.id dan tambahan dari saya.
Mengajarkan tauhid
Ayah memiliki peran penting dalam mengajarkan tauhid kepada anggota keluarga. Jika suatu keluarga mempunyai impian masuk surga bersama-sama, maka ayah berperan dalam memimpin keluarganya untuk menyembah Allah Swt dan tidak menyekutukanNya.
Supaya penanaman tauhid semakin kuat, perlu diwujudkan dalam perilaku seharihari. Penting bagi seorang ayah untuk bersikap bahwa Allah Swt selalu mengawasi, agar lebih berhatihati dalam bersikap dan terhindar dari hal-hal yang melanggar ajaran agama Islam.
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah kezaliman yang besar." (QS. Luqman ayat 13)
Membimbing ibadah
Ayah berperan dalam membimbing ibadah keluarga terutama anak. Ayah dan ibu memiliki porsi sama untuk menumbuhkan kecintaan anak dalam beribadah. Harapannya, anak beribadah tidak sekadar takut kepada orang tua.
Membimbing juga berkaitan erat dengan memberikan contoh dalam sikap keseharian. Misalnya, saat ayah membiasakan anak laki-laki ibadah shalat dengan pergi ke masjid bersamasama atau menjadi imam shalat berjamaah di rumah. Selain itu, ayah membiasakan untuk mengaji terlebih dahulu dan tidak lupa untuk mengajak anak dan mengajarkan dalam suatu waktu khusus (meluangkan waktu).
Teladan akhlak yang baik
Orang tua adalah teladan utama anak di rumah. Anak akan meniru dan merekam akhlak atau sikap ayah dalam memperlakukan ibu, begitu juga sebaliknya.
Akhlak yang baik merupakan salah satu cara ampuh dalam membimbing anak di berbagai aspek, bukan sekadar ucapan saja. Penting bagi ayah untuk mengajak anak dalam kebaikan dan menghindarkan dari keburukan lewat teladan akhlak yang baik.
Sesungguhnya sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. (HR. Bukhari no. 6035)
Mengajarkan ilmu yang bermanfaat
Salah satu perbuatan yang mengalirkan pahala tanpa putus bagi seorang muslim adalah mengajarkan ilmu yang bermanfaat. Sekecil apapun ilmu bermanfaat atau kebaikan yang diajarkan ayah pada anak, lalu sang anak senantiasa melakukannya, insya Allah menjadi pahala yang tidak putus meski telah berada di alam akhirat.
Memberi nafkah
Ayah memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sebaiknya, seorang ayah memberi nafkah halal dan thoyyib agar kehidupan keluarga semakin berkah dan mengantarkan dalam ketaatan.
Mengajarkan pengalaman hidup
Sekolah hanyalah sarana tambahan bagi anak untuk memperolah pendidikan. Secara umum, sekolah mengajarkan hal-hal yang bersifat akademik.
Padahal di kehidupan nyata, ada banyak pelajaran hidup selain akademik. Orang tua terutama ayah yang berperan mengajarkan pengalaman hidup agar anak tidak terlalu kaget dengan “kerasnya” kehidupan.
Menghidupkan suasana keceriaan di rumah
Ayah juga mempunyai peran dalam menciptakan suasana yang menyenangkan di rumah. Biasanya ayah mempunyai ide bermain yang seru dan berbeda dengan ibu.
Dari berbagai kewajiban di atas, ayah memiliki andil dalam mendidik anak dan membimbing keluarga berlandaskan ajaran agama Islam.
Manfaat Terlibatnya Peran Ayah dalam Keluarga
Secara fitrah, peran ayah dan ibu tentu berbeda dari segi fisik juga sudah jelas tidak sama. Ayah lebih dominan dengan fitrah maskulin, sedangkan ibu, dominan fitrah feminim. Sehingga keterlibatan ayah di dalam keluarga, sangatlah penting.
Ada beberapa manfaat dari keterlibatan peran ayah dalam keluarga, antara lain:
Membantu perkembangan emosi dan sosial anak
Keterlibatan peran ayah dalam keluarga, berpengaruh pada kesehatan mental anak yang lebih baik. Anak akan memiliki rasa percaya diri, lebih mampu mengelola stres dan frustasi.
Selain itu, ayah yang terlibat dalam pengasuhan akan mempengaruhi kematangan hubungan sosial anak pada sesama. Anak akan mengalami kematangan moral dan konsisten dengan peraturan.
Meningkatkan kecerdasan kognitif anak
Kehadiran figur ayah dalam interaksi keluarga, dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah. Anak juga akan memiliki pencapaian akademik yang lebih baik.
Memperkuat bonding attachment
Saat ayah ikut andil dalam pengasuhan, maka tercipta kenangan indah dalam memori anak. Hal itu dapat menguatkan ikatan dan kelekatan antara ayah dengan anak.
Keluarga menjadi lebih solid
Kepedulian ayah dalam meluangkan waktu untuk anak, dapat menumbuhkan rasa nyaman, solid, dan hangat dalam keluarga. Anak akan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan di luar rumah, karena yakin ada orang tua yang mendukung.
Penutup
Begitu pentingnya peran ayah dalam keluarga menurut Islam. Mungkin ada sosok ayah yang tidak dapat selalu hadir seperti ibu. Asalkan, ayah mau meluangkan waktu melakukan peran dan kewajibannya di dalam keluarga. Harapannya, anak mendapatkan manfaat yang berharga untuk bekal kehidupannya kelak.
Posting Komentar
Posting Komentar