“Aku sudah pakai skincare X kok rasanya nggak ngaruh ya.”
Salah satu kawan sempat tanya di grup Whatsapp tentang keluhan wajahnya. Saya yang masih pemula dalam hal per-skincare-an, tertarik menyimak dan bertanya. Tanggapannya beragam, ada yang menyarankan pakai produk A, B,C. Lalu, ada yang menanggapi agar memperbaiki skin barrier dulu.
Eh, skin barrier itu apa lagi? Duh, saya masih asing mendengar istilah itu. Mengaplikasikan tahapan skincare pun, modal konsultasi ke teman-teman. Ups.
Setelah obrolan yang cukup membuat penasaran, saya jadi tambah ingin merawat kondisi wajah. Alhamdulillah selama ini, pakai skincare apa saja yang lokal, insyaAllah tidak bermasalah. Namun, kurang tahu juga, beneran berdampak bagus untuk kulit saya atau tidak.
Seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa tubuh terutama kulit, perlu dirawat. InsyaAllah tua itu mutlak bagi setiap orang yang diberi kesempatan waktu lebih di dunia. Sehingga, walaupun bertambah usia menjadi tua, bukan berarti abai untuk merawatnya.
Saya coba mencari tahu dan sebagai blogger, ingin share sedikit dari hasil pencarian tentang skin barrier. Siapa tahu bermanfaat untuk teman-teman ya!
Berkenalan dengan Skin Barrier
Kalau kulit terasa kering dan ketarik setelah mencuci muka, kemungkinan penyebabnya ada pada pertahanan skin barrier yang kurang maksimal. Saat skin barrier kurang bekerja optimal, bisa menjadi sumber masalah lainnya pada kulit nih.
Skin barrier merupakan lapisan pelindung kulit pada bagian lapisan kulit terluar (stratum corneum). Kalau kita ingat-ingat lagi zaman masih belajar biologi, stratum corneum tersebut sering digambarkan seperti susunan batu bata. Jaringan skin barrier ini tersusun dari asam lemak, kolesterol dan ceramide.
Skin Barrier sebagai Pelindung Kulit
Nah, skin barrier bisa diibaratkan sebagai garis pertahanan terdepan melawan bakteri atau alergen. Peran skin barrier sangat penting karena membantu pertahankan kelembapan alami kulit dengan mencegah hilangnya air transpidermal. Selain itu, melindungi bagian internal tubuh dari racun fisik seperti paparan polusi, sinar ultraviolet atau zat kimia yang berbahaya bagi kulit.
Skin barrier sehat, ditandai dengan kulit yang tidak memiliki peradangan, tidak muncul kemerahan dan kulit terasa halus. Sedangkan, saat stratum corneum tidak mengandung air yang cukup, maka kulit akan kehilangan elastisitas. Kulit menjadi tampak, kering, dan bersisik. Namun, gejalanya mungkin berbeda pada setiap orang.
Kulit yang kurang terhidrasi, mengakibatkan pertahanan skin barrier tidak utuh. Kulit menjadi rentan mengalami kerusakan dari faktor eksternal atau lingkungan.
Beberapa hal yang menyebabkan kerusakan skin barrier ini beragam. Mulai dari faktor lingkungan, alergen, pola hidup yang kurang sehat, perawatan kulit yang kurang tepat atau penggunaan obat tertentu seperti steroid.
Tips Menjaga Skin Barrier Tetap Sehat
Skin barrier rentan mengalami kerusakan. Selain itu, kemampuannya dalam melindungi kulit juga akan berkurang seiring bertambahnya usia. Maka skin barrier perlu kita jaga agar tetap sehat. Caranya sebagai berikut:
Jalani pola hidup sehat
InsyaAllah semua mempunyai keinginan untuk hidup sehat ya? Maka, kita bisa memulai untuk menjalani pola hidup yang tepat dan sehat, asalkan diniatkan yang kuat.
Kita bisa mulai dari konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, menjaga hidrasi kulit, dan olahraga yang rutin. Selain itu, sebaiknya mengelola stres dengan baik, karena kondisi psikologis juga memiliki dampak pada kulit.
Mengatur rutinitas perawatan kulit
Untuk memperbaiki atau menjaga skin barrier, bukanlah dengan menggunakan produk perawatan kulit yang banyak dan berlapis. Hal itu malah dapat melemahkan lapisan pelindung kulit, lho.
Jika kita memerlukan bantuan, dapat konsultasi bersama dermatologis untuk menemukan akar masalah dan solusi perawatan yang sesuai kebutuhan kulit. Mengatur skincare rutin yang efektif, sederhana atau minimalis, lembut dan ramah di kantong bisa jadi pilihan.
Hindari kebiasaan yang merusak skin barrier
Kita bisa melakukan pencegahan hal-hal yang dapat merusak skin barrier. Pencegahan lebih baik dari mengobati ya? Beberapa yang perlu dihindari untuk menjaga kesehatan skin barrier adalah eksfoliasi berlebih, mandi terlalu lama, mandi menggunakan air terlalu panas atau menggaruk dengan kasar. Pola hidup yang tidak seimbang dan kurang sehat, tentu berpengaruh juga pada kondisi skin barrier.
Menggunakan skincare yang memperkuat skin barrier
Perihal skincare, rasanya tidak jauh-jauh tentang perempuan. Ya, walaupun ada juga skincare untuk laki-laki. Lalu, bagaimana skincare yang sebaiknya digunakan untuk menjaga kesehatan skin barrier?
Bahan-bahan untuk memperbaiki skin barrier, biasanya menyerupai minyak alami kulit. Jika kita melihat bahan pada produk skincare, ada yang mirip minyak kulit, seperti ceramide, squalene, kolesterol dan asam lemak (oleic acid, lauric acid). Selain itu, skincare yang mengandung bahan niacinamide, dapat membantu perkuat skin barrier.
Penutup
Kulit menjadi salah satu organ tubuh yang perlu dilindungi ya.... Saat terjadi kerusakan, akibatnya saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Setelah mengetahui sekilas tentang skin barrier di atas, semoga jadi lebih semangat untuk memperbaiki agar kondisi kulit tidak semakin parah.
Jika memang ada kesempatan untuk menjaga skin barrier tetap sehat, tidak ada salahnya untuk melakukan empat tips di atas. Kalau bukan kita sendiri yang merawat kesehatan kulit, siapa lagi? Yuk, rawat nikmat kulit yang sudah diberikan Allah pada kita!
Posting Komentar
Posting Komentar