“Bunda, aku mau main di kebun dulu, ya.”
Semenjak pindah domisili, anak jadi punya lahan bermain baru. Alhamdulillah, rumah kontrakan yang kami tempati, suasana masih terasa pedesaan. Seberang depan rumah, penuh dengan pepohonan jati. Sebelah kiri rumah adalah kebun yang terkadang tumbuh berbagai jenis tanaman. Belakang rumah juga ada pohon jati dan beberapa tanaman lainnya.
Selain itu, ada pekarangan ayam milik dua tetangga, meskipun awalnya anak sempat merasa takut berdekatan dengan ayam, karena tidak pernah berinteraksi secara dekat. Namun, semakin lama, anak terbiasa memberi makan, minum, mengejar induk atau anak ayam. Begitu juga ketika anak berani menceburkan kakinya untuk bermain tanah lumpur dekat sawah.
Dari aktivitas itu, saya bisa melihat salah satu sisi positif perkembangan anak. Anak jadi punya keberanian untuk berinteraksi dengan hewan dan tanaman. Semoga bisa menambah rasa keingintahuan anak tentang segala ciptaan Allah.
Saya merasa bersyukur diberi kesempatan untuk dapat menikmati alam ciptaan Allah secara gratis. Kalau di kota, mungkin perlu pergi ke tempat outbond dulu untuk menikmati suasana alam. Ya, tinggal di kota atau pedesaan, pasti punya sisi kelebihan masing-masing yaa.
Ketika mengupayakan anak untuk berinteraksi dan bermain di alam, insyaAllah akan tumbuh kecintaannya pada alam. Saat anak mencintai alam, maka anak akan punya rasa peduli untuk menjaga alam semesta yang luas ini.
Peran Alam bagi Kehidupan Anak
Saya pernah mengikuti sebuah webinar yang diadakan oleh @ecokids.id dengan narasumber Teh Karlina Listra, seorang founder @quranbasedplay. Beliau menjelaskan bahwa melalui alam, bisa sebagai sarana menumbuhkan keimanan. Salah satu poin iman yang perlu ditumbuhkan adalah mengenal Allah.
Mengenalkan Allah pada anak usia dini itu rasanya abstrak, padahal anak butuh sesuatu yang konkret agar lebih memahami. Lalu dengan cara apa? Dengan mengenalkan segala sesuatu yang diciptakan Allah di alam, karena hal itu adalah bukti adanya Allah, Sang Pencipta.
Alam sebagai ruang belajar anak
Alam dapat mendorong anak untuk bergerak aktif dan bermain bebas. Secara tidak langsung, hal itu membuat anak berpikir kreatif menjadikan alam sebagai sarana eksplorasinya. Dapat mengembangkan berbagai keterampilan anak dan menumbuhkan rasa cinta pada alam sejak dini.
Saat ini mulai banyak bermunculan sekolah alam sebagai sarana belajar dan bermain anak. Kalau pada umumnya sekolah mengadakan pelajaran di ruang kelas, ternyata alam bisa menjadi ruang belajar yang menyenangkan. Meskipun anak tidak kita masukan pada sekolah alam, kita bisa kok menjadikan alam sebagai ruang belajar yang seru dengan anak.
Alam sebagai media dan bahan ajar
Media belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (pembelajaran) sehingga merangsang minat, perhatian, pikiran dan perasaan. Sarana alam yang dapat dimanfaatkan untuk anak, seperti taman, kebun, hutan, danau, pantai dan sebagainya. Anak dapat mengenal segala sesuatu yang menjadikan alam itu indah, seperti bebatuan, pasir, tanah liat, dedaunan dan lainnya. Kita bisa memanfaatkan untuk media belajar dan bermain anak.
Dari alam, anak akan belajar keberagaman ciptaan Allah. Hal itu dapat menjadi sebuah pesan pada anak, bahwa kita tidak akan bisa menciptakan benda seperti yang diciptakan Allah.
Memanfaatkan alam sebagai media belajar, contohnya, menulis di atas pasir, menyusun huruf atau angka dengan batu, membuat puzzle daun dari berbagai bentuk daun yang ditemukan, mengenal hewan serangga, mengenal berbagai jenis nama tanaman atau sekadar nature walk alias berjalan tanpa alas kaki, terbukti memiliki banyak manfaat untuk anak.
Alam sebagai objek belajar
Alam dapat dimanfaatkan sebagai objek belajar atau pengamatan anak. Misalnya saja mengajak anak mengamati kejadian alam, seperti angin kencang, hujan, terjadinya siang dan malam. Kita bisa menjelaskan pada anak secara sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami.
Bisa menggunakan bantuan buku atau melakukan bookish play agar anak semakin mudah memahami. InsyaAllah ada banyak ide bermain tentang kejadian alam yang bisa kita jadikan referensi.
Alam sebagai sarana mengenal Sang Pencipta
Sebagai muslim, penting untuk menumbuhkan rasa cinta anak kepada Allah, bukan dengan menjejalkan teori semata. Kita bisa menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dengan sarana alam sekitar, istilahnya adalah tadabur alam. Mengingatkan Allah bahwa setiap penciptaan pasti ada yang menciptakan. Begitu juga alam semesta yang sangat kompleks ini, pasti ada penciptanya, yaitu Allah.
Kiita bisa memelakukan dialog pada anak untuk mematik rasa penasarannya. Misalkan menanyakan pencipta bunga warna-warni. Mengingatkan juga bahwa semua makhluk hidup termasuk tanaman itu bertasbih. Dengan begitu, kita berusaha menumbuhkan rasa cinta pada Allah dengan segala kekuasaan dan kebesaranNya.
Manfaat Bermain di Alam Bebas
Dari beberapa peran alam tersebut, kita bisa mendapatkan hal baik yang tidak dapat dihitung dengan jari. MasyaAllah. Alam sudah memberikan banyak manfaat dalam kehidupan kita. Saat anak eksplorasi di alam bebas, insyaAllah ada manfaat yang didapatkan anak juga. Beberapa manfaatnya, antara lain:
Mendukung perkembangan fisik dan mental
Bermain di alam dapat membantu tumbuh kembang anak dari segi fisik ataupun psikologisnya. Motoriknya akan terstimulasi karena memungkinkan untuk menggunakan seluruh inderanya saat eksplorasi di alam. Fisik anak juga lebih sehat karena aktif bergerak, kita bisa mencari referensinya pada tulisan blogger kesehatan. Lalu, manfaat psikologis saat berinteraksi dengan alam, insyaAllah menurunkan risiko gangguan kecemasan.
Membangun kepercayaan diri
Saat di alam, anak mempunyai intuisi untuk berinteraksi lebih dekat. Mungkin ada anak yang awalnya ragu dan takut, tapi seiring berjalannya waktu anak akan tahu bahwa bermain di alam itu aman. Tentunya, orang tua sudah melakukan pengamatan dan pengondisian terlebih dahulu.
Melatih konsentrasi
Dalam mengamati kejadian alam, dapat melatih konsentrasi dan perhatian anak. Misalnya saja anak memperhatikan barisan semut yang berjalan, daun-daun yang bergoyang tertiup angin dan sebagainya. Hal itu tentu bermanfaat agar anak dapat lebih fokus dan konsentrasi pada aktivitas lainnya.
Lupa gadget
Dengan bermain di alam, anak akan lupa pada layar datar dengan sinar radiasi alias gadget. Asyiknya menyatu di alam, akan dapat teralihkan dengan gadget. Jadi teringat tulisan seorang kawan blogger Semarang yang menuliskan tentang kampung lali gadget.
Menumbuhkan kreativitas dan imajinasi
Aktivitas bermain bebas di alam, memungkinkan anak untuk berpikir lebih luas, kreatif dan imajinatif. Anak dapat merancang aktivitas bermain dengan caranya sendiri. Saya terkadang geleng geleng kepala dengan cara berpikir anak saat bermain di ruang terbuka.
MasyaAllah, alam menawarkan manfaat yang banyak agar dapat dirasakan anak. Tinggal kita sebagai orang tua yang mengarahkan agar anak dapat memperoleh manfaat tersebut, bukan hanya di dalam ruangan berdinding.
Penutup
Saat eksplorasi alam sekitar, kita perlu memberikan pengawasan juga. Dengan begitu, anak mendapatkan manfaat bermain di alam dan tumbuh kecintaan pada alam serta Allah Sang Pencipta. Jadi, siap untuk merancang jadwal bermain bebas di alam terbuka?
Anak aku banget nih suka banget kalo udah maen di alam terbuka gini. Murah meriah bahkan gak perlu bayar ya mba, tapi anak jadi lupa sama gadgetnya. Imajinasinya juga keluar. Seneng banget liat anak kalo happy gini tuh
BalasHapusTernyata memang seasyik itu ya bermain di alam. Kita bisa mengajarkan banyak hal pada anak. Termasuk membuat mereka lupa pada gadgetnya sejenak.
BalasHapusAku setuju banget sama semua poinnya. Dan lucu ya emang kalau lagi main di alam anak teh emang lupa sama gadget. Ga pernah tiba-tiba pengen nonton atau main game, jangankan ke alam sambil liburan berkebun aja asik bagi anak-anak.
BalasHapusRumah yang menyatu dengan alam dengan halaman luas,seru banget ya, mimpi saya itu hehe ... Betul sekali kalau anak-anak bisa belajar banyak hal dari alam.
BalasHapusSaat ini sedang liburan sekolah, pas waktunya untuk mengajak anak2 bermain di alam. Kebetulan, saya juga tinggal di pedesaan mbak, jadi masih banyak pemandangan hijau yang terhampar. Sebelym pandemi, anak saya suka sekali bermain sepeda di dekat sawah bersama saudara sepupunya. Menikmati keindahan alam sambil berolahraga. Bawaannya tuh tenang, nyaman dan adem ya kalau bermain di alam. Saya juga sering ikut mendampingi kalau mereka sepedaan di dekat sawah.
BalasHapusKebetulan saya dan suami suka banget main di alam. Jadi sejak anak-anak kecil udah sering diajak main ke alam. Alhamdulillah anak-anak juga suka main di alam.
BalasHapus