"Bulan ini ada berapa hari ya?"
"Enaknya mau nulis apa ini?"
"Bulan ini sudah setor tulisan berapa kali?"
Beberapa lintasan pikiran seputar hal itu, senantiasa ada setiap bulan sepanjang tahun 2022 ini. Mengikuti kelas literasi ibu profesional (KLIP), memaksa saya untuk belajar tentang konsistensi menulis.
Saya bergabung dengan KLIP, dua tahun yang lalu. Namun dua tahun pertama itu, saya gagal. Tahun pertama hanya bertahan beberapa bulan saja. Tahun kedua, saya gugur di bulan November karena jumlah setoran yang kurang. Sedih rasanya, padahal tinggal selangkah lagi.
Maka, tahun ketiga bergabung di KLIP, saya berusaha untuk dapat bertahan sampai akhir. Saya perbaiki niat dan prioritas lagi. Sudah dua kali gagal, maka saya berusaha perbaiki ritme agar berhasil menyelesaikan sampai akhir tahun.
Apa itu Kelas Literasi Ibu Profesional?
Suatu wadah untuk para perempuan yang ingin melatih konsistensi menulis secara online selama satu tahun. Kelas Literasi Ibu Profesional atau KLIP merupakan bagian dari Komunitas Ibu Profesional. Namun pesertanya boleh dari luar member Ibu Profesional, jadi terbuka untuk umum.
KLIP menerima member di bulan Januari setiap tahunnya dan dibagi menjadi tiga sesi. Agar bisa lulus dari KLIP, sebaiknya rutin menyetorkan tulisan harian di form yang telah disediakan dengan syarat tertentu. Selain itu, masih ada ragam aktivitas literasi lain yang menarik untuk diikuti.
Bagaimana Setelah Konsisten Menulis Sepanjang Tahun?
Di bulan Desember ini, kami peserta yang konsisten setor tulisan sampai bulan November, wajib untuk menyetorkan skripsi. Udah kayak kuliah kan? Iya, skripsi ini adalah sebuah kumpulan tulisan dengan minimal 19 ribu kata saja.
Kumpulan tulisannya sebaiknya di masa tahun ini, 2022. Kami boleh menyetor dalam bentuk e-book atau link promosi buku cetak jika diajukan penerbit. MasyaAllah, menantang banget menurut saya. Apalagi diminta untuk kumpulan tulisan yang setema, misalkan random pun masih ada benang merahnya gitu.
Bagaimana skripsi saya? Sebetulnya kepingin dalam bentuk cetak, tapi waktunya kurang. Nggak dipersiapkan dari jauh hari sebelumnya. Tetap menggunakan the power of kepepet mencari tulisan yang telah publish di blog dengan satu lingkup tema. Kemudian disusun, diedit dan dipoles sedemikian rupa.
Hadirnya E-book Mom’s Journey
Bersyukur Allah berikan kesempatan untuk menyusun tulisan yang berserak di blog menjadi sebuah e-book Mom’s Journey. Kumpulan catatan berbenah diri dan bertumbuh dalam memaknai peran ibu rumah tangga. Ada empat bagian pembahasan dari e-book yang saya susun. Bagian pertama tentang proses berbenah diri, bagian kedua tentang seni mengolah rasa, bagian ketiga tentang keluarga ruang bertumbuh dan bagian keempat tentang terlahir sebagai ibu.
Hal yang membutuhkan proses lama menyusunnya adalah merombak beberapa catatan agar lebih layak baca. Namun, harap maklum juga kalau tulisannya lebih terkesan dengan curhat atau malah ada anggapan terasa kaku.
Mungkin ada juga yang merasa tulisan saya kurang lengkap, mohon maaf dengan keterbatasan. Saya jadi sedikit tahu tentang proses menyusun buku solo ini. Harus ada banyak hal yang dipersiapkan untuk menunjang tulisan yang lebih berbobot. Semoga tidak merasa digurui oleh tulisan saya ya.
Selain itu, saya beberapa hari kebingungan dengan judul e-book ini. Sudah mencari referensi tentang tema yang serupa. Akhirnya muncul saja judul Mom’s Journey. Membuat covernya sebentar, modal Canva. Alhamdulillah, lega sudah selesai. E-book Mom's Journey dapat dibaca dan diunduh di link ini.
Tips Manis Menjaga Konsistensi Menulis
Mungkin ada yang mengira kalau saya sudah rajin dan konsisten menulis setiap hari. Uhuk, doakan saja ya, padahal sebetulnya belum setiap hari menulis. Namun, adanya KLIP, sangat membantu saya untuk membuat tulisan minimal 10 hari dalam sebulan.
Pastinya ada banyak penulis senior yang mempunyai tips dan trik jitu untuk konsisten menulis. Namun, tips ala saya untuk menjaga konsistensi menulis, antara lain:
Niat dan tujuan
Niat menjadi salah satu hal penting dalam melakukan segala sesuatu. Dalam muslim, segala amalan kita tergantung dari niatnya. Kawan saya, seorang blogger Cianjur tetap menulis setelah persitiwa gempa terjadi beberapa waktu lalu. Beliau meluangkan waktu di pengungsian untuk terus menulis. Dari beliau, saya belajar bahwa niat yang kuat akan menentukan komitmen dalam melangkah mencapai tujuan menulis yang konsisten. MasyaAllah.
Mulai menulis
Agar mengetahui seberapa besar konsistensi kita, maka kita perlu melakukan langkah pertama yaitu dengan memulai menulis. Memulai menulis hal apa saja yang dekat dengan keseharian. Hal itu dapat melatih kemampuan dan kebiasaan kita dalam menulis secara tidak langsung.
Bergabung dengan komunitas
Kita memang dapat mencapai suatu tujuan sendirian. Namun, terkadang kita meraih tujuan dengan sudut pandang yang berbeda saat bersama. Sebagai makhluk sosial, ada saatnya perlu bersosialisasi. Berkomunitas di saat sekarang ini, bisa menjadi salah satu cara sosialisasi.
Dengan bergabung di komunitas seperti komunitas menulis, kita akan mendapatkan energi yang berbeda. Tentunya harus selektif dalam memilih komunitas yang mendukung aktivitas menulis kita menjadi lebih produktif dan konsisten. Salah satunya adalah komunitas blogging happy family. Bergabung dengan komunitas blogging seperti blogwalking dan backlink, jadi salah satu saranan melatih konsistensi saya untuk menulis di blog. Dari sana saya mengenal sosok Teh Okti yang menginspirasi untuk terus aktif dan produktif menjadi seorang blogger.
Selain komunitas blogging, saya bergabung juga di KLIP. Di awal masuk KLIP, alhamdulillah dapat bekal untuk perjalanan menulis dari para pengurus KLIP. Selain itu dapat penyemangat juga dari Bu Septi Peni tentang berdaya dari rumah untuk dunia. Jadi kayak disulut semangat konsisten menulis bersama KLIP.
Penutup
Adanya e-book Mom’s Journey bisa sebagai langkah awal untuk berkarya lagi yang lebih baik. Biidznillah, Allah mudahkan prosesnya untuk dapat setor skripsi KLIP di hari terakhir deadline. Alhamdulillah, konsistensi menulis dapat membuahkan hasil. E-book yang saya susun, masih jauh dari sempurna. Semoga ada setitik hikmah yang bisa didapat bagi teman-teman yang meluangkan untuk membaca yaa.
Posting Komentar
Posting Komentar