Tulis, hapus, tulis, hapus. Begitu saja yang saya lakukan pada sebuah kotak putih yang terbentang di layar laptop. Entah mengapa, memulai menulis pada paragraf pertama, terasa susah. Tiba-tiba saya mengalami kebuntuan menulis. Kondisi itu disebut writer's block. Apa penyebab writer's block dan bagaimana mengatasinya?
Ternyata writer's block ini bukan hanya dialami oleh penulis atau blogger pemula semacam saya. Penulis profesional juga pernah mengalaminya. Kondisi stack dalam menulis. Mendadak tehenti untuk melanjutkan menulis, padahal kemungkinan ada bayangan yang ingin dituliskan. Hal itu bisa terjadi di awal, tengah atau akhir pengerjaan tulisan. Ada yang merasakan hal sama seperti saya?
Edmund Bergler, seorang psikoanalis yang mengenalkan istilah writer's block pertama kali. Menurut Edmund, writer's block adalah a neurotic inhibition of productivity in creative writers. Sepertinya terlihat sederhana, tapi bagi penulis yang mengalaminya pasti kelimpungan juga. Tidak sesederhana istilahnya karena tiba-tiba tidak tahu hal yang akan ditulis, hingga berakibat semangat menulis yang turun.
Hal itu tentu berdampak secara tidak langsung pada penulis pemula. Mempertanyakan kemampuan hingga bakat menulisnya dan berujung angkat tangan alias menyerah. Tentu berbeda dengan penulis yang sudah berproses menjadi profesional yaa. Mereka akan berusaha menemukan penyebab dan mencari solusinya. Tidak ingin berlarut terjebak dalam kebuntuan.
Dee Lestari pernah mengalami writer block saat mengerjakan novelnya. JK. Rowling juga pernah mengalami writer block ketika menulis buku Harry Potter and The Chamber of Secret.
Tenang, ketika tidak sendirian kok mengalami writer's block ini. Apalagi ketika memutuskan sebagai blogger dan berusaha menjadi blogger sejati, pasti mengalami masalah tersebut.
Penyebab Writer's Block
Sebagai blogger pemula, kita perlu belajar dan meningkatkan jam terbang. Begitu juga saat kita terserang writer's block. Kita perlu belajar mencari penyebabnya agar tidak menyerah hadapi lika-liku dunia kepenulisan yang lebih dashyat. Yuk dikulik dulu deh, apa saja penyebab writer's block menyerang kita?
Overthinking
Pernah nggak, terkadang muncul perasaan overthinking pada tulisan yang dikerjakan? Adanya perasaan khawatir jika tulisan mendapat banyak kritikan. Insecure jika nanti tulisan dianggap jelek. Kepikiran jika tulisan ditolak penerbit atau gagal memenangkan lomba.
Harus buang jauh-jauh pikiran itu deh. Jika kita dari awal berniat untuk menuliskan kebaikan, insyaAllah niat tulus dari kita terhitung amal jariyah juga. MasyaAllah. Yuk, singkirkan pikiran negatif agar lebih happy dan produktif dalam menulis seperti kawan saya, Mbak Fiona seorang blogger Lamongan.
Perfeksionis
Di satu sisi, perfeksionis adalah hal yang positif. Kita jadi ingin menghasilkan tulisan berkualitas dengan memerhatikan segala detailnya. Namun di sisi lain, perfeksionis bisa menjadi salah satu penyebab writer's block. Pingin tulisan sempurna, tapi masih merasa kesulitan dan selalu ada hal yang kurang. Akhirnya seringkali stuck hingga terhenti menulis.
Tidak fokus
Terkadang saat menulis, masih ada ganjalan pikiran lain yang menjadi prioritas. Alhasil, keadaan yang tidak fokus itu dapat menyebabkan pikiran bercabang. Tiba-tiba terpikirkan hal yang lainnya hingga menyebabkan berhenti menulis.
Kita bisa mengenali penyebab dari writer's block ini, selain beberapa hal di atas. Misalnya merasa kehabisan ide atau malah kebanyakan ide jadi bingung menuangkan. Mencari penyebab writer’s block adalah langkah awal untuk menemukan jalan keluar dari hal tersebut.
Tips dan Solusi Mengatasi Writer's Block bagi Blogger
Ketika kita sudah menyadari penyebab dari writer's block ini, maka kita perlu mencari solusinya. Apalagi jika kita sudah berniat untuk terjun dalam dunia tulis menulis di blog. Sebaiknya kita menemukan cara tepat untuk mengatasi writer's block bagi blogger. Ada beberapa tips yang telah saya lakukan dan mungkin sebagai solusi untuk lainnya.
Membaca
Menulis dan membaca ibarat sebuah teko. Ide yang bisa dikeluarkan untuk ditulis, biasanya berawal dari pengetahuan yang telah dibaca. Membaca bukan sebatas buku saja. Bisa membaca artikel teman dengan blogwalking. Kita bisa juga, belajar membaca keadaan atau situasi sebagai ide tulisan. Lalu kita kembangkan agar menjadi tulisan yang layak baca.
Jeda sejenak
Ketika writer's block menyerang, mungkin saatnya refreshing sejenak. Mencari suasana baru atau melakukan aktivitas lainnya. Misalnya berolahraga, nonton, makan, memasak atau membuat es jelly.
Menentukan waktu yang tepat
Menulis membutuhkan konsentrasi. Butuh waktu yang tepat untuk dapat menuangkan ide-ide. Kita sesuaikan dengan jadwal keseharian agar dapat meluangkan dan mengatur waktu untuk menulis. Bukan hanya menulis di waktu luang. Jika menulis saat luang saja, maka aktivitas menulis masih belum menjadi prioritas kita.
Menulis bebas
Menulis bebas atau free writing adalah salah saatu solusi saat buntu menulis. Menulis bebas tentang apa saja yang menjadi pikiran saat itu. Hal itu bisa menjadi pemancing topik yang akan dibahas.
Ada yang menyarankan agar melakukan menulis bebas setiap hari. Tujuannya agar lebih luwes dalam mengekpresikan ide yang ada di pikiran.
Kemauan diri
Orang lain tidak akan dapat mengubah kalau bukan dar kemauan sendiri. Ada banyak tips dan solusi untuk permasalahan writer’s block. Namun, kalau diri sendiri tidak bergerak melakukan perubahan, maka hasilnya akan kurang optimal. Perlu mengawali perubahan dengan kembali menanyakan niat dan strong why menulis pada diri sendiri.
Beberapa tips dan solusi di atas disesuaikan kepada kondisi dan kebutuhan masing-masing. Setiap orang pasti punya penyebab writer’s block yang berbeda. Cara mengatasinya juga bisa saja berbeda.
Penutup
Writer’s block adalah kondisi wajar yang dialami penulis pemula atau profesional. Begitu juga dengan seorang blogger, pasti pernah mengalaminya. Cara mengatasi dapat kita awali dengan mencari penyebab writer’s block. Kemudian, menemukan langkah dan solusi tepat untuk dapat mengembalikan semangat menulis. Adakah teman-teman yang pernah mengalaminya?
Tuh.. kan, penulis besar saja ternyata mengalami writer's block ini ya? wkwkw..
BalasHapus"jeda sejenak" ini, sepertinya perlu dicoba, biar fresh gitu ya? :D
Btw pernah sih mengalami ini. Jeda sejenak memang diperlukan untuk menyegarkan pikiran kita, melemaskan syaraf. Saat lagi santai tiba-tiba jadi banyak ide.
BalasHapusMba april sangat mewakili aku bangt nih yang over thinking kalo abis nulis tuh ada rasa takut gk diterima trus dapat bnyak kririk aku jadi dapat pencerahan dari kaka..mkasih sharinganya sangat bermanfaat sekali
BalasHapusKalo di aku, stuck menulis itu kebanyakan Krn mood mba 😅. Moodnya emang lagi ga enak aja buat menulis. Jadi mau dipaksa gimanapun, yg ada ttp ga kluar kata2nya. Dari situ aku biasanya stop dulu sih. Menjauh dari blog, kluar refreshing, baru ntr setelah mood membaik, mulai lagi menulis. Apalagi sbnrnya blog yg aku punya nichenya lebih gampang, ttg traveling atau kuliner. Keabisan ide tinggal cari tempat makan baru, trus review. cuma ya itu mood-nya harus enak dulu buat menulis 😄
BalasHapuswritter block emang sering banget di hadapi ya, kalo saya sendiri biasanya karena exhausted atau gak mood. jeda sejenak jadi solusi yang tepat sih
BalasHapus