Pengalaman Belajar menjadi PJ Buku Antologi

4 komentar

Saya mendengar ada notifikasi chat Whatsapp yang masuk. Namun, belum sempat mengecek karena anak sedang butuh perhatian hingga siang. Ketika anak tidur siang, saya agak longgar untuk memeriksa Whatsapp.

“Assalamua’alaikum. April, bisa minta tolong jadi penanggungjawab antologi komunitas bunda 1011, ya?

Ternyata, kawan saya di komunitas alumni kampus (komunitas bunda 1011), mengirim pesan beberpa kali. Kaget, tidak percaya dan bertanyatanya. Kenapa saya sih, to the point banget lagi, mentang-mentang pernah dekat waktu kuliah. Hihi.

Saya tidak langsung menjawab. Saya merasa bahwa menjadi penanggungjawab buku antologi itu amanah yang besar. Apalagi saya belum ada pengalaman. Khawatir tidak bisa melakukan dengan baik. Beda dengan penanggungjawab antologi yang memang fokus dengan dunia tulis-menulis.

pengalaman belajar menjadi pj buku antologi

Kawan saya ini memotivasi bahwa menjadi PJ antologi, tidak melakukan tugasnya sendirian. Tetap ada tim untuk saling membantu dan dapat belajar dari pengalaman antologi sebelumnya. Apalagi kawan saya ini sudah menawarkan ke beberapa orang, tapi belum ada yang bersedia.

Dengan berbagai pertimbangan, saya menyetujui penawarannya. Saya niatkan untuk menambah pengalaman belajar menjadi PJ buku antologi. Tercebur dalam dunia literasi, sekalian basah saja untuk mengetahui perjalanan terbitnya buku antologi komunitas.

Sekilas tentang Buku Antologi

Buku antologi adalah salah satu cara belajar penulis pemula yang ingin menerbitkan buku solo. Buku yang berisikan kumpulan karya tulis (cerpen, puisi atau lainnya) dari seorang penulis atau lebih dari satu penulis dengan tema yang sama. Ada berbagai cara membuatnya, ada yang kerja sama dengan beberapa penulis, bisa juga melalui lomba dan sayembara.

Penanggungjawab Buku Antologi

Tahun 2018 adalah awal saya mengikuti sebuah kelas antologi dan berlanjut hingga saat ini. Tidak banyak yang saya ikuti, baru berjumlah belasan saja. Ketika pandemi hingga saat ini, para penerbit mengadakan banyak kelas untuk menggeliatkan percetakan buku. Salah satu kelas yang menjadi perhatianku adalah bimbingan menjadi penanggungjawab alias PJ antologi. Ternyata, menjadi PJ butuh pembekalan dulu karena amanahnya bukan main-main. 

Di komunitas bunda 1011, memang tidak ada pembekalan. Belajar berdasarkan pengalaman PJ  dan tim antologi sebelumnya. Mengetahui sikap dan tugas sebagai koordinator tim serta mengawal perjalanan buku antologi sampai akhir.

Alur Proses Pembuatan Buku Antologi Komunitas Bunda 1011

Dengan belajar menjadi PJ buku antologi, saya tahu alur prosesnya berdasarkan pengalaman sebelumnya. Tentunya tidak bisa dijadikan acuan baku untuk lainnya. Menyesuaikan kondisi komunitas.

timeline membuat buku antologi

Menentukan tim antologi dan timeline

Sebagai PJ, saya tidak mungkin merangkap tugas hingga proses penerbitan buku. Sehingga saya membentuk tim antologi yang terdiri dari tim acara, tim editor, tim desain dan tim marketing. Namun, semua bisa saling membantu bukan hanya terbatas pada bagiannya saja. 

Lalu, saya membuat timeline yang pada kenyataannya memang mundur jauh dari jadwal. Setidaknya ada acuan perjalanan antologi. Mulai dari pembekalan materi, challenge atau latihan menulis, penentuan tema, pengumpulan naskah, seleksi, penentuan judul buku, editing, vote cover, open reseller, open PO, sampai distribusi buku. Antologi ini, jalannya panjang penuh cerita banget deh

Mencari kontributor

Salah satu tantangan di awal antologi adalah mencari pesertanya. Berhubung kontributornya nanti adalah anggota komunitas, sebar flyer saja tidak cukup. Kami cari strategi lain dengan mengadakan kulwap khusus di grup komunitas untuk memancing peserta antologi. Peserta antologi ini, bisa saja berguguran tidak sampai akhir. Jadi kami menampung sebanyak peserta untuk antisipasi jumlah kontributor antologi yang sedikit.

Menentukan penerbit dan menerbitkan

Dalam menentukan penerbit ini, mesti banyak referensi. Sebaiknya sudah mempunyai gambaran penerbit saat pengumpulan naskah. Banyak pertimbangan yang mesti diperhatikan, seperti biaya dari fasilitas yang didapat. Saat menerbitkan, kami memakai strategi marketing seperti harga promo, bonus, testimonial book reviewer dan acara launching buku secara online.

Tips menjadi PJ Buku Antologi

Saya menyadari kekurangan diri, sehingga butuh back up dalam menjalankan amanah. Ada beberapa hal dan tips yang perlu diperhatikan saat menjadi PJ antologi, antara lain:

belajar menjadi pj buku antologi dunia asyik bunda produktif

Komitmen

Menjadi penanggungjawab harus siap berada di garda depan dari awal proses hingga buku antologi sampai di tangan pembaca. Ketika sudah memutuskan menjadi penanggungjawab, maka harus siap dengan segala konsekuensi saat menjalaninya. Meskipun aktivitas ini dilakukan secara online, kita tetap tidak bisa menyepelekannya.

Begitu juga yang saya jalani saat menjadi PJ. Saya bukan travel blogger sih, tetapi beberapa bulan ini bepergian ke luar kota. Jadi saat di perjalanan, saya masih berusaha untuk koordinasi walaupun sedikit slow respon.

Memiliki kemauan belajar

Sebagai PJ pemula, saya harus mau belajar. Bukan hanya belajar teknis tentang kepenulisan, tetapi juga belajar komunikasi dalam mengondisikan tim antologi atau kontributor. 

Percaya diri

Jika sudah memutuskan menerima amanah sebagai PJ, maka harus mempercayai diri bahwa bisa melakukan tugasnya semaksimal mungkin. Apalagi diniatkan lillahi ta’ala, suka rela untuk berkecimpung dalam komunitas. Minimal meyakini dulu, ada Allah melalui perantara tim antologi yang siap membantu juga.

Terdepan dalam menyemangati

Sebagai PJ, salah satu tugasnya adalah tampil bersemangat di depan. Misal lagi kondisi kurang bersemangat pun, jangan sampai terlihat. Mau bagaimana lagi, supaya grup tetap hidup dan peserta juga tidak kabur hingga pengumpulan naskah.

publikasi marketing buku antologi komunitas

Tidak mudah menyerah

Membuat buku antologi, melewati proses yang panjang. Sehingga tidak jarang adanya sedikit permasalahan dalam prosesnya. Sebetulnya, hal itu menjadi pengalaman berharga dan pelajaran untuk pembuatan antologi berikutnya. Jika perlu, sebagai PJ bersikap tegas tapi tetap bisa membawa suasana yang menyenangkan.

Penutup

Dari amanah sebagai PJ buku antologi, saya belajar banyak hal berharga. Mengetahui sedikit lika-liku di balik proses terbit buku. Saya bukanlah apa-apa tanpa bantuan tim antologi dan para admin komunitas bunda 1011. Teman-teman ada yang sudah pernah menjadi PJ? 


April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

4 komentar

  1. Wah kebetulan. Saya juga sedang jadi PJ sebuah buku antologi. MashaAllah ya tanggungjawabnya. Mulai dari harus disiplin waktu tentang pengumpulan naskah, menjadi jembatan komunikasi antara para penulis dengan penerbit, lalu tetap menjaga hubungan baik dengan para penulis hingga buku terbit dan selesai diedarkan. Tapi pengalaman yang didapat tuh luar biasa. Banyak kesabaran yang lahir dari semua proses.

    Terimakasih sudah mencatumkan backlink ke blog saya ya Mbak. Semoga berkah untuk kita semua.

    BalasHapus
  2. Membayangkan jadi PJ Antologi sepertinya menantang banget ya, harus benar2 bisa menghidupkan grup agar semua peserta tetap semangat menyelesaikan proyek menulis. Keren nih mbak April, berani mengambil kesempatan untuk menjadi PJ. Sukses ya mbak, semoga antologinya selesai tepat waktu dan laris manis.

    BalasHapus
  3. Jadi penanggung jawab PJ buku antologi memang gak mudah ya Mbak. Lumayan tanggung jawabnya.
    Semoga dilancarkan dan dimudahkan ya, Mbak

    BalasHapus
  4. Samma pernah jadi PJ antologi, nagih naskah, cek, dan minta revisi tuuh luar biasa pengalamannya. Alhamdulillah beres sih, untung juga engga sendirian, ada tim.
    Tapi nyesek pernah ikut antologi, naskah yang aku kirim, kelewat sama PJ-nya. Pas terbit, tulisanku engga ada...Hiks...Mau hiiih, tapi gimana gitu...

    BalasHapus

Posting Komentar