Sekantong Misi untuk Kurangi Selimut Polusi

Bunda, ada truk besar! Hm, asapnya!

Anak berteriak dan spontan langsung menutup hidung serta mulut menggunakan tangan. Jalanan depan rumah orang tua termasuk lajur utama. Setiap hari, ramai dilewati kendaraan besar seperti truk pengangkut material bangunan. Terkadang ada kendaraan besar seperti drum molen, eskavator atau sejenisnya.

Lumayan bisa mengenalkan jenis kendaraan berat dan besar yang ada di buku-buku anak. Namun, paparan debu dan polusi, tidak bisa dipungkiri. Tinggal di kota besar seperti Surabaya, harus terbiasa dengan padatnya populasi dan polusi. 

Sebelum pandemi, setiap berkendara sejak sekolah hingga sudah menikah, saya akan memakai masker jika mengendarai sepeda motor. Asap kendaraan memang luar biasa. Apalagi kalau tidak sengaja berada di belakang bus atau truk besar. Walaupun sudah agak berjarak dari kendaraan, tapi jika terkena sedikit asapnya, mata terasa panas. 

Polusi terasa sudah mewarnai keseharian kita. Terkadang saking biasanya, seperti sudah wajar saja. Misal ketika kami di Surabaya, refleks anak langsung meminta tidak pakai baju karena cuaca panas yang luar biasa. 

Begitu tinggal di suatu desa kabupaten, terasa bedanya. Kendaraan di jalanan kabupaten, tidak terlalu padat. Udara masih sejuk, karena sejauh mata memandang masih banyak pepohonan dan kawasan hutan. 

Sekilas suasana udara terasa perbedaan antara dua kota tersebut. Padahal #SelimutPolusi pun pasti ada dalam keseharian. Masih ada berbagai polusi yang menyelimuti bumi. Duh, kasihan ya, bumi kita.

misi untuk kurangi selimut polusi

Sekilas tentang Polusi

Istilah polusi ini ada dalam kamus besar bahasa Indonesia. Menurut KBBI, polusi merupakan pencemaran atau pengotoran yang berasal dari berbagai macam, seperti air, udara atau lainnya. Zat pencemarnya disebut dengan polutan.

Pencemaran atau pengotoran itu menandakan adanya pencampuran yang terjadi pada dua zat atau lebih. Contohnya seperti polusi air. Adanya pencampuran antara air dengan limbah industri atau limbah rumah tangga. Hal itu berakibat menurunnya kualitas air. Kalau kualitas air menurun, tentu saja berdampak pada kualitas hidup masyarakat yang menggunakan.

Jenis polusi pencemar lingkungan

Polusi dapat dibedakan berdasarkan sumbernya. Contohnya dari titik sumber polusi yang dapat diketahui jelas, seperti polusi yang berasal dari PLTU. Ada juga polusi yang bukan berasal dari titik sumbernya, seperti sungai yang tercemar karena limbah pupuk.

Selain itu ada berbagai jenis polusi jika berdasarkan penyebabnya. Beberapa jenis polusi yang terasa saat di Surabaya, antara lain:

Polusi udara

Udara merupakan salah satu fasilitas gratis yang diberikan oleh Allah. Namun terkadang kita kurang menyadarinya. Padahal udara itu penting untuk hidup kita. 

Polusi udara dapat terjadi karena ulah kita sendiri. Misal penggunaan moda transportasi, aktivitas indusstri atau infrastruktur.

Indonesia berada pada posisi 6 dari 106 negara yang memiliki kualitas udara buruk. Hasil tersebut menurut IQAir (perusahaan teknologi kualitas udara di Swiss).

berbagai sumber selimut polusi udara

Polusi air

Pasti kita akan kesulitan jika hidup dengan air kotor. Apalagi tanpa air? Saluran air mati saja, terasa susah ya. 

Polusi pada air terjadi karena bercampurnya zat pencemar dengan air. Bisa melalui sungai, laut atau pantai. Polutannya bisa berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri atau limbah pertanian.

Polusi tanah

Terjadinya polusi tanah karena bercampurnya tanah dengan zat pencemaran secara tidak langsung maupun secara langsung. Polutan yang dibuang langsung ke tanah, menyebabkan permukaan tanah tercemar. Lalu menguapkan zat yang terbawa oleh air hujan dan semakin masuk dalam lapisan tanah. 

Zat polutannya bisa berupa minyak jelantah yang dibuang ke tanah, limbah medis, bekas oli yang dibuang ke tanah, limbah pabrik atau sebagainya. 

Polusi suara

Polusi suara merupakan terdengarnya kondisi bising yang mengganggu. Misalnya saja di kota-kota besar, biasa terdengar suara klakson saling bersahutan, suara kendaraan bermotor yang bersamaan dengan suara kereta api atau pesawat tempur yang mondar-mandir di angkasa. Terkadang suara sound musik suatu penyelenggara acara bisa mengganggu jika berlebihan.

Polusi cahaya

Di kota-kota besar, banyak terdapat gedung-gedung tinggi dengan cahaya terang. Cahaya terang yang bertebaran itu menyebabkan polusi cahaya yang dapat menyebabkan tidak nampaknya cahaya bintang di langit dan aktivitas hewan noktural menjadi terganggu. Selain itu, polusi cahaya bisa berasal dari cahaya papan reklame atau lampu-lampu jalanan.

Polusi visual

Polusi visual ini terjadi saat tata ruang suatu kota atau daerah kurang tepat dan mengganggu pandangan. Misalkan tumpukan sampah di tengah kota hingga meluber ke tepi jalan, banyaknya papan iklan yang kurang tertata atau kabel listrik bergelantungan tidak beraturan.

Pencemaran lingkungan memang bukan hanya berasal dari ulah manusia. Bisa terjadi karena kejadian alam juga. Hanya saja, terkadang kita yang secara tidak langsung banyak memberikan dampak pada pencemaran lingkungan.

Dari berbagai polusi tersebut, jika diperinci, tentu banyak memberikan dampak tidak aman, kotor dan atau tidak layak pada bumi kita. Salah satunya adalah perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini. Membuat bumi terasa semakin panas.

Selimut Polusi Membuat Iklim Bumi Berubah

Iklim ini berbeda dengan cuaca, seperti hujan, berawan atau cerah. Iklim berkaitan dengan suhu, kelembaban udara, pola hujan rata-rata di tiap musim, dalam jangka tahunan hingga puluhan tahun. 

Berdasarkan UU No. 31 tahun 2009, perubahan iklim merupakan iklim yang berubah secara langsung atau tidak langsung karena aktivitas manusia. Hal itu menyebabkan berubahanya komposisi atmosfer secara global serta variabilitas iklim alamiah yang dapat diamati pada suatu kurun waktu.

Perubahan iklim disebabkan oleh berbagai polusi yang telah saya sebutkan di atas. Beberapa penyebab perubahan iklim lainnya adalah:

Efek rumah kaca

Efek rumah kaca adalah istilah yang menggambarkan bumi efek mempunyai seperti rumah kaca. Ibarat panas matahari yang terperangkap atmosfer bumi.

Gaya hidup

Gaya hidup berpengaruh terhadap perubahan iklim. Contohnya seperti penggunaan elektronik atau jumlah makanan yang dikonsumsi menjadi salah satu penunjang emisi gas rumah kaca.

peningkatan suhu permukaan bumi

Pemanasan global

Pemanasan global terjadi karena meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca. Terjadilah peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi.

Penebangan hutan

Penebangan hutan menjadi salah satu pemicu efek gas rumah kaca. Ketika pohon ditebang, maka akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya.

Polusi udara yang berasal dari transportasi dan manfuktur

Aktivitas manufaktur atau industri dan penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan, dapat menyebabkan perubahan iklim karena menghasilkan emisi gas rumah kaca.

Iklim bumi yang berubah, tentu memberikan dampak yang sangat luas bagi kehidupan kita sehari-hari.

Dampak Perubahan Iklim

Akhir-akhir pekan lalu, terjadi obrolan di salah satu grup. Banyak yang berkomentar bahwa suhu di berbagai kota teman-teman, luar biasa panasnya.  Peningkatan suhu tersebut adalah salah satu dampak dari perubahan iklim.  Hal itu tentu memengaruhi berbagai aspek kehidupan kita dan alam sekitar.

Ada beberapa dampak lainnya, antara lain:

Mengganggu habitat hewan dan alam

Saat peningkatan suhu yang lebih panas, terjadinya banjir atau badai, maka dapat membawa perubahan pada habitat hewan, bahkan dapat mengakibatkan kepunahan. Selain itu, perubahan iklim dapat mengakibatkan kuantitas dan kualitas air menurun hingga kekeringan. Volume dan suhu laut pun dapat meningkat.

Wabah penyakit meningkat

Perubahan iklim yang dipicu polusi udara atau perubahan cuaca eksterm, dapat meningkatkan penyebaran wabah penyakit. Munculnya penyakit demam berdarah, malaria, disentri atau lainnya pada musim-musim tertentu.

Kuantitas dan kualitas hutan menurun

Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah kebakaran hutan. Kondisi suhu yang kering dan panas, semakin meningkatkan resiko hutan terbakar lebih sering.

Sebagian kecil dampak itu tentu memiliki resiko pada kehidupan kita. #UntukmuBumiku, kita harus mengambil peran dalam menjaga iklim bumi.

hutan berperan cegah perubahan iklim

Peran Hutan pada Iklim

Karbondioksida yang terlepas di udara dapat meningkatkan suhu bumi. Akibatnya terjadi cuaca eksterem di bumi yang sulit diprediksi.

Hutan berperan penting untuk mencegah perubahan iklim dan mengurangi polusi yang ada. Beragam pohon yang ditanam di hutan, dapat menyerap karbondioksida dari atmosfer dan melepaskan oksigen. Seperti hutan hujan yang bisa memengaruhi kondisi cuaca lokal dengan mengatur suhu sekitar.

Lalu, bisakah kita mengganti pohon dari penebangan hutan liar? Tentu saja bisa, dengan #TeamUpForImpact. Saling bergandengan tangan melakukan aksi sederhana yang berdampak. 

Kolaborasi misi kurangi selimut polusi, cegah perubahan iklim

Kehidupan digital dan modern seperti ini, sudah seharusnya kita saling berkolaborasi untuk mewujudkan kehidupan bumi yang lebih baik. Mengurangi selimut polusi dengan ciptakan dan wujudkan misi selamatkan bumi.

Menanam pohon

Ketika kita merasa berat untuk mencari lahan tanam pohon, kita bisa lho menghijaukan bumi bersama lindungi hutan. Memilih peran yang bisa dilakukan sebagai pendukung, penggalang atau penggerak yang berperan aktif untuk penghijauan di Indonesia. 

Menghemat energi

Kita bisa beralih menggunakan peralatan listrik yang hemat energi, misalnya beralih menggunakan bola lampu LED. Bisa meminimalkan penggunaan listrik berlebih. Jika saya diberi kesempatan membuat kebijakan, sebaiknya diterapkan serentak hari padam listrik selama satu jam.

Berjalan kaki, bersepeda atau memanfaatkan kendaraan umum

Untuk mengurangi polusi dari kendaraan bermotor, kita bisa memulai dengan memanfaatkan minimal satu hari untuk berjalan kaki atau bersepeda. Bisa juga meniatkan untuk menggunakan transportasi umum jika memadai. Pentingnya peran semua pihak untuk memanfaatkan bersama penggunaan transportasi umum yang layak, aman dan nyaman.

Menerapkan reduce, reuse, recycle

Semakin bertebaran #MudaMudiBumi yang peduli kondisi bumi. Ada berbagai pihak yang dapat dijadikan sarana kolaborasi dalam usaha reduce, reuse dan recycle. Tentu diawali dengan diri sendiri dan dari rumah. Mengurangi penggunaan kantong plastik, memanfaatkan wadah yang masih dapat dialihfungsikan atau mengolahnya menjadi barang baru dengan menemukan wadah yang tepat.

Berbagi ajakan pelestarian lingkungan

Dunia digital yang pesat dapat kita manfaatkan. Sharing aksi sederhana untuk meminimalkan polusi atau ajakan kampanye pelestarian lingkungan, dapat kita lakukan dalam satu genggaman (handphone).

Satu hal yang tidak kalah penting adalah melibatkan anak dan beri teladan untuk mencintai lingkungan. Mereka yang kelak menjadi generasi penerus, perlu dilakukan edukasi sejak dini dengan cara yang menyenangkan dalam aksi nyata. Bisa dimulai dengan berlatih menanam biji tanaman, menyirami, tidak mencabut daun sembarangan, tidak membuang sampah sembarangan dan membacakan buku bertemakan lingkungan.

Kesimpulan

Bumi ibarat rumah yang kita huni. Sudah selayaknya untuk dirawat dan dijaga. Perubahan iklim yang terasa saat ini, menjadi peringatan selanjutnya. 

Impian, aksi dan kolaborasi adalah kunci untuk mewujudkan kondisi bumi yang lebih baik. Yuk, kita kurangi selimut polusi! Cegah perubahan iklim, dimulai dari langkah sederhana diri sendiri. Bagaimana menurut teman-teman?

 

Sumber:

https://lindungihutan.com/blog/polusi-adalah-pengertian-dan-dampak-polusi/

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220704142800-37-352764/apa-itu-perubahan-iklim-penyebab-dampak-cara-mengatasinya/amp

 

 


April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

5 komentar

  1. Memang masih menjadi pr bagi kita semua, tentang bagaimana mengatasi masalah polusi ini, yang begitu banyak jenisnya. Tapi alhamdulillah, sekarang sudah ada bebrapa komunitas bank sampah di lingkungan tempat tinggal saya. Bahkan di sekolah anak juga, di sini kita belajar bersama bagaimana cara mengelila sampah dengan baik, sehingga bisa sesikit mengurangi polusi tanah. Tetap semngat berkontribusi ya mbak untuk membantu mengurangi polusi yang semakin hari semakin banyak. Kita bisa memulai dari diri sendiri dan keluarga.

    BalasHapus
  2. Betul Mbak, perubahan iklim sudah terasa dampaknya,. Suhu di sekitar kita jadi tambah panas. Sudah seharusnya kita menjaga hutan dan mengurangi polusi demi kelestarian lingkungan

    BalasHapus
  3. Sekarang ini cuaca tak menentu. Langit juga mendung terus. Jangan-jangan itu awan polusi ya. Saya tinggal di Bandung, kan merupakan cekungan di lingkung gunung. Kebayang yah kalau polusi kendaraan terjebak di sini, setiap hari menghirup udara yang tidak sehat.

    BalasHapus
  4. Emang PR bersama ya mba, menyayangi bumi biar panjang usianya. Ngeri euy, ini efek rumah kaca juga emang berasa banget. Jogja makin panas aja, udah gitu kalau keluar juga polusi udara, suara, macem-macem deh.

    BalasHapus
  5. Menyayangi bumi memang nggak cukup hanya dengan ucapan saja sih ya. Butuh tindakan. Meski hanya kecil saja. Dimulai dari kita.

    BalasHapus

Posting Komentar