“Bu, Tasya izin tidak masuk karena sakit.”
“Bu, hari ini Kevin izin tidak masuk karena sakit."
Beberapa pesan di grup wali murid sekolah taman kanak-kanak, akhir-akhir ini hampir sama. Begitu juga dengan anak saya. Sempat izin karena sakit pilek dan batuk. Sakit yang katanya sering dialami anak-anak bahkan masih bayi.
Qodarallah, anak saya sakit juga, ketika saya dan suami juga sempat drop sebelumnya. Suami yang beberapa hari tidak masuk ke kantor. Kemudian, menyusul saya kurang enak badan.
Alhamdulillah tidak terlalu parah ketika itu. Masih bisa sedikit mengatasi pekerjaan rumah tangga hingga memasak. Hitung-hitung, biar badan bergerak.
Kami memutuskan untuk tidak pergi ke dokter karena mengingat riwayat sakit kami sebelumnya. Begitu juga dengan anak, kami mengamati perkembangan kesehatannya. Selama anak masih ada semangat dan bisa beraktivitas, kami tidak mengajaknya periksa ke dokter anak. Melakukan home treatment batuk pilek anak
Ada banyak hal yang perlu dipelajari dalam pengasuhan atau pendidikan anak. Salah satunya saat anak sakit. Meskipun bukan dokter, orang tua setidaknya paham, batas waktu atau tingkat sakit hingga perlu penanganan dokter.
Rasanya sedih melihat anak kurang enak badan, kan. Namun, harus menguatkan diri juga, biar energi positif dan anti panik mengalir menjadi energi kekebalannya.
Apa itu Pilek dan Flu?
Flu adalah penyakit yang sudah tidak asing terdengar bagi kita, ya? Nah, kalau pilek atau selesma (common cold), adakah yang sudah pernah mendengar? Atau mungkin, masih asing mendengarnya?
Batuk Pilek atau selesma adalah infeksi virus yang terjadi pada saluran pernapasan atas. Gejalanya seperti hidung tersumbat, sakit tenggorokan, mungkin juga bersin-bersin. Biasanya bersifat ringan. InsyaAllah dapat disembuhkan sekitar satu mingguan. Selain itu, batuk pilek dapat disebabkan juga oleh infeksi bakteri atau alergi.
Menurut dr. Arifianto. Sp.A, istilah batuk pilek (yang merujuk pada selesma) sering diasosiasikan dengan flu karena gejalanya kurang lebih sama. Padahal virus penyebabnya berbeda.
Flu disebabkan infeksi virus yang bisa menyerang hidung, tenggorokan dan paru-paru. Biasanya disertai demam, sakit kepala hingga nyeri pada badan. Flu ini cenderung memiliki gejala yang lebih berat. Jika terjadi pada anak, dapat menyebabkan tidak nafsu makan atau malah anak sulit makan.
MasyaAllah tantangannya. Ketika anak sehat, kita ingin menaikkan berat badan. Namun begitu sakit, beratnya cenderung merosot.
Waktu untuk periksa ke dokter
Sebagai orang tua baru, terkadang langsung panik dan khawatir saat anak sakit. Apalagi yang masih bayi. Sebetulnya kita bisa merawatnya di rumah. Namun, tentu saja perlu mengetahui waktu yang tepat agar penyakit anak tidak bertambah parah.
Dari buku Orang Tua Cermat, Anak Sehat, ada beberapa gejala wajar dan patut dicurigai untuk dibawa segera ke dokter, antara lain:
Gejala wajar:
- Demam 3 hari
- Nyeri tenggorokan sampai 5 hari
- Ingus meler dan mampet mencapai 2 minggu
- Batuk sampai 3 minggu
Gejala yang dicurigai dan mungkin butuh antibiotik:
- Nyeri atau keluar cairan dari telinga
- Nyeri di daerah sinus
- Sesak napas
- Demam lebih dari 3 hari (tidak disertai gejala lain)
- Demam kembali muncul setelah bebas demam 24 jam
- Nyeri tenggorokan lebih dari 5 hari
- Ingus meler lebih dari 2 minggu
- Batuk lebih dari 2 minggu
Poin-poin di atas tentu tidak bisa disamaratakan pada semua kondisi anak. Setiap anak pasti mempunyai riwayat sakit sendiri. Jika kita meyakini membutuhkan penanganan dokter, maka bisa bersegera untuk memeriksakan anak.
Bagaimana Home Treatment Batuk Pilek Anak?
Ketika kita merasa anak mengalami batuk pilek biasa dan ingin melakukan perawatan di rumah, tentu sah-sah saja. Asalkan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merawat anak yang mengalami batuk pilek di rumah saja.
Menurut dr. Meta Hanindita, Sp.A, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah asupan cairan yang cukup. Jika masih ASI ekslusif, perlu dipantau asupan ASI juga. Lalu, kita bisa memberikan sesuatu yang hangat pada bagian dada dan punggung anak. Sebaiknya, tidak menyalakan AC dalam ruangan, agar sirkulasi udara tetap berputar.
Beberapa langkah home treatment yang bisa kita lakukan, antara lain:
- Memastikan tidur atau istirahat anak, tercukupi
- Makan bergizi seimbang dan beri ekstra cairan
- Memberikan uap hangat agar terbantu mengeluarkan ingus
- Memposisikan tidur anak terlentang untuk memudahkan pernapasannya
- Jika berusia batita atau lebih besar, dapat diajakan untuk mengeluarkan ingus
Selain itu, kita bisa terapkan juga langkah cuci tangan yang benar. Home treatment ini membutuhkan kesabaran ekstra. Kuncinya adalah sabar menghadapi rengekan anak yang hidungnya mampet, tidurnya tidak nyaman atau ingus yang keluar.
Oiya, jangan sampai kita mengeluarkan ingus menggunakan mulut. Meskipun ada orang tua zaman dulu yang melakukannya. Mulut adalah salah satu organ yang kurang steril.
Makanan Minuman untuk Anak yang Batuk Pilek
Ketika memutuskn melakukan home treatment untuk batuk pilek anak. Kita perlu menyajikan makanan yang bisa membantu kesembuhannya. Ada beberapa jenis makanan yang dikenal dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
Beberapa jenis makanan untuk membantu anak segera pulih dari batuk pilek, antara lain:
Sayur dan buah yang mengandung vitamin C
Ada anak yang menyenangi buah dan sayur tertentu. Salah satunya adalah anak saya. Ketika sakit dan memang harus perlu makan sayur buah, maka harus disiasati. Misalkan aneka buah dipotong-potong, bisa diberi keju parutan.
Makanan berkuah seperti sup
Berbagai sup hangat bisa melegakan tenggorokan. Anak saya suka sup diberi tambahan makaroni, jagung manis atau irisan jamur. Selain sup ayam, kita bisa sajikan sup daging sapi atau sup ikan.
Air rebusan jahe
Mungkin sebagian orang menamakan ini jamu. Apalagi kalau saya membuatkan anak dengan rempah selain jahe, seperti kunir, kencur dan serai. Alhamdulillah anak doyan, karena diberi tambahan gula aren atau madu. Air rebusan ini, lumayan mengurangi batuknya.
Madu
Madu adalah obat yang telah tertulis dalam kitab Al Qur'an. Rasanya yang manis, membuat anak saya suka. Ada yang mengatakan bahwa anak usia di bawah satu tahun, tidak disarankan untuk minum madu.
Memerhatikan kebutuhan asupan makanan dan minuman saat anak batuk pilek, sangat penting dilakukan. Selain anak bisa segera pulih, tentunya membantu anak untuk lebih berenergi.
Kesimpulan
Batuk pilek pada anak, memang dapat ditangani tanpa menggunakan obat-obatan. Namun kita tetap perlu memerhatikan gejala yang dicurigai hingga anak membutuhkan penanganan dokter.
Langkah home treatment untuk batuk pilek anak dapat dilakukan sebagai alternatif agar anak kembali sehat. Bagaimana pengalaman teman-teman saat melakukan pengobatan batuk pilek di rumah?
Anak2 klo udh kena batuk pilek kasian, soalnya mereka jadi susah nafas pasti rewel. Apalagi batita. Tindakan awal biasanya kasih yg hangat2 dibagian dada dulu.
BalasHapusBukan ke anak-anak sih. Tapi aku sendiri biasanya memang lebih suka home treatment dulu sih kalau bapil. Kebawa sampek adikku. Baru kalau udah 2 minggu nggak sembuh-sembuh, aku ke dokter deh.
BalasHapusTerima kasih informasinya ya, mbak. Jadi tahu nih Home treatment untuk batuk pilek yang lengkap. Di antara 5 poin itu, aku baru nerapin 2 poin aja soalnyaaa.
BalasHapusNice info kak, saya juga seringnya home treatment kalo anak kena flu. Biasanya dibanyakin sayur sama buah-buahan aja selain dikasih vitamin
BalasHapusHome treatmennya juga sering aku terapkan saat anak2ku sakit dan memang bermanfaat sekali untuk menunjang kesembuhan anak
BalasHapusJahe dan madu ini andalan ya kak buat hempaskan si bapil.
BalasHapusApalagi juga angin jaman now kenceng², biar antisipasi dari masuk angin juga
Wah, makasih sudah menulis home treatment untuk merawat anak yang batuk pilek mbak
BalasHapusSecara anak kan emang sering ya terkena batuk pilek