Transformasi dari single menjadi istri atau ibu, membuat saya beradaptasi dalam berbagai hal. Di saat saya butuh support, ada banyak komunitas yang menawarkan programnya dalam rangka mendukung peran sebagai istri atau ibu. Salah satu komunitas yang saya kenal adalah Ibu Profesional Suramadu (Surabaya Madura). Komunitas yang mengajak para anggotanya untuk bertumbuh dengan membumikan core value dan karakter moral.
Komunitas tersebut adalah besutan Ibu Septi Peni Wulandani dan Pak Dodik Mariyanto. Saya sempat tahu karena ada obrolan di grup emak-emak lainnya. Saya mendengar, kalau mengikuti kelasnya, kita harus siap mengerjakan tugas. Jika tidak kuat dan konsisten, maka otomatis akan gugur.
Itu menjadi salah satu alasan saya tidak bersegera mendaftar karena khawatir tidak komitmen. Padahal, saya sudah mendengar info pendaftaran sejak batch 5 dibuka. Setelah mengumpulkan niat, izin kepada suami, barulah siap mendaftar di batch 7.
Salah satu yang menjadi pertimbangan mendaftar komunitas Ibu Profesional (IP), karena sudah memiliki banyak anggota yang tersebar di berbagai wilayah. Bayangan saya saat itu, menyenangkan jika bisa haha hihi dengan para anggota lainnya secara langsung. Begitu form pendaftaran dibuka, saya memilih menjadi anggota IP regional Surabaya Raya.
Bergabung Ibu Profesional Surabaya Raya
Kabarnya, masuk ke IP ada seleksinya juga, selain isi form pendaftaran. Agak dag dig dug sewaktu menunggu pengumuman. Saya lupa harus menunggu berapa lama usai mendaftar itu. Lega juga akhirnya nama saya terdaftar sebagai salah satu peserta pre matrikulasi IP Surabaya Raya.
Mendengar kata matrikulasi, ingatan jadi terlempar ke masa kuliah. Ternyata memang ada studium generale juga. Di pre matrikulasi, kami, para peserta didampingi oleh wali kelas. Dari sinilah saya mengenal core value dan karakter moral IP.
Karakter moral Ibu Profesional
Di awal sebelum menerima berbagai ilmu kehidupan dari IP, kami diingatkan tentang karakter moral. MasyaAllah, bisa dibilang belajar memahami adab sebelum menuntut ilmu. Apa saja karakter moral IP?
Never stopped learning, the mission alive
Seorang ibu sebaiknya tidak pernah berhenti belajar atau mencari ilmu. Kembali diingatkan tentang misi hidup kita terlahir di bumi ini. Ketika single, tentu mempunyai misi yang berbeda dengan peran sebagai istri atau ibu. Masing-masing kita pasti belajar adaptasi dengan perubahan peran. Update dan upgrade misi hidup, seiring dengan amanah yang terus berubah sepanjang waktu.
Pasti ada tantangan berbeda yang dihadapi seorang istri, ibu rumah tangga dengan satu anak, dua anak, dan seterusnya. Belum lagi dengan amanah sebagai ibu bekerja publik. Begitu juga dengan saya yang harus bersiap adaptasi ketika menjalani peran sebagai ibu dengan domisili yang berpindah-pindah.
Apakah dalam karakter moral ini, berarti kita tidak boleh berhenti? Tentu saja boleh beristirahat sejenak saat lelah, sebelum melanjutkan perjalanan berikutnya. Karena sejatinya, kita berhenti bergerak dan belajar, ketika sudah tidak di dunia, kan.
Setiap ibu mempunyai proses bertumbuh yang berbeda, sehingga dalam menjalani prosesnya harus diiringi dengan rasa syukur agar semangat terjaga.
Don't teach me, i love to learn
Seorang ibu tidak perlu dipaksa mencari ilmu, sehingga tidak perlu mengajari karena memang sudah memiliki kesadaran dan kecintaan untuk belajar. Apakah artinya kita tidak mau diajarin kalau belajar? Bukan. Terkadang kita itu akan lebih termotivasi belajar jika ada niat dan dorongan dalam diri.
Adakah teman-teman yang suka didikte atau dipaksa belajar oleh orang lain? Dalam beberapa hal, kita akan lebih menikmati belajar ketika motivasi kebutuhan belajar memang muncul dalam diri.
Diharapkan para ibu profesional ini mempunyai semangat belajar, upgrade diri untuk mencapai misi yang dituju. Ketika seorang ibu merasa bahagia belajar, maka auranya akan terasa pada anak atau suami.
Always on time
Salah satu karakter moral yang masih menjadi PR buat saya nih. Sedih, terkadang masih kurang komitmen menepati waktu. Saya masih harus terus perbaiki diri dalam hal mengatur waktu sebagai ibu rumah tangga.
Saya lebih sering melakukan pencatatan secara manual untuk deadline. Menyingkirkan pikiran the power of kepepet, sebab itu tidak berlaku di saya. Salah satu mantra yang saya ingat dari IP, ngaret? Cancel cancel, go away.
Sharing is caring
Seorang ibu yang berbagi merupakan salah satu bentuk kepedulian. Berbagi bukan hanya dari sisi materi. Kita bisa berbagi hal lain seperti ilmu yang sudah dipelajari dan dipraktikkan. Tentunya hal yang dibagikan sebaiknya sesuai dengan kaidah code of conduct IP.
Kesempatan berbagi ini akan datang ketika kita sudah merasa siap atau menuju siap. Jika merasa belum siap, tetapi ada tawaran kesempatan berbagi itu datang, tidak apa jika kita lanjutkan. InsyaAllah akan ada hal yang tidak disangka karena kita sudah bahagia berbagi dengan cinta. Sebaiknya dalam berbagi ilmu atau informasi, memegang tiga prinsip berikut:
- Benar
- Baik
- Bermanfaat
I know I can be better
Seorang ibu sebaiknya dapat melakukan hal dengan lebih baik. Berproses menjadi lebih baik dari sebelumnya versi diri sendiri, bukan membandingkan dengan orang lain. Dalam berproses pasti mengalami tantangan, sehingga penting bagi kita untuk mengolah pikiran dan perasaan agar hasilnya terasa baik menurut kaca mata Allah. Dalam sekali ini, maknanya.
Begitu masa pre matrikulasi berakhir, saatnya mengosongkan gelas di dalam kelas matrikulasi batch 7. Sekelas matrikulasi jumlahnya dua puluhan. Di dalam kelas itu dibentuk perangkat seperti ketua kelas dan korming.
Korming adalah koordinator mingguan untuk membantu proses pengecekan dan pengingat tugas di tiap pekan. Kami dipandu oleh fasilitator yang menyampaikan materi dan tugas pekanan sesuai kurikulum belajar IP selama sembilan pekan.
Proses Bertumbuh bersama Ibu Profesional Suramadu
Usai kelas matrikulasi selesai, kami mengadakan pertemuan offline se-Surabaya Raya. IP regional Surabaya Raya meliputi Surabaya, Madura, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto. Seru sekali karena bukan hanya ngobrol apalagi ghibah.
Dalam pertemuan itu, ada sesi sharing juga dengan para pengurus IP regional Surabaya Raya. Lokasi pertemuan santai di Kebun Binatang Surabaya, salah satu destinasi wisata yang terkenal dengan patung suro dan boyo di depannya. Coba kalau dulu saya memilih niche sebagai travel bloger, bisa jadi satu postingan review wisata kebun binatang lengkap deh.
Pemekaran IP Surabaya Raya
Menjelang tahun 2020, ternyata IP mengalami new chapter. Begitu pula dengan IP Surabaya Raya yang mengalami pemekaran menjadi tiga regional, yaitu Surabaya Madura (Suramadu), Sidoarjo Mojokerto (Sidomojo) dan Gresik. Wah Surabaya gandengan dengan Madura.
Kalau ada agenda offline bisa banget ke pulau seberang dong, sekalian eksplorasi wisata Madura. Namun, qodarallah pandemi datang di awal tahun 2020, jalan-jalannya ditunda dulu.
Core Value Ibu Profesional
Menuju new chapter IP, saya mengambil peran untuk menjadi pengurus. Wah, untuk menjadi pengurus, ada proses seleksi dan pembekalan terlebih dulu. Apalagi menjadi regional baru, tentu beradaptasi dengan hal baru.
Pembekalan untuk pengurus regional Suramadu tahun 2020 2022. Usai pelantikan pengurus, beberapa bulan kemudian, pandemi menyapa Indonesia. Sungguh penuh tantangan dan pengalaman berharga menjadi pengurus era pandemi.
Lalu, di pertengahan tahun 2020, dimulai kelas bunda sayang sebagai lanjutan dari matrikulasi. Rindu dengan kelas di Institut Ibu Profesional menjadi terobati deh. Di kelas ini, diingatkan kembali tentang core value IP, apa saja itu?
- Belajar (learning)
- Berkembang (improvement)
- Berkarya (productivity)
- Berbagi (sharing)
- Berdampak (impact)
MasyaAllah bergabung dengan IP di regional Suramadu, setidaknya saya mendapatkan 3B. Namun, semoga bisa melampaui 5B, hingga berdampak. Ketika perkuliahan bunda sayang, di akhir tantangan, kami harus berbagi secara live.
Begitu juga ketika menjadi pengurus, ada tawaran untuk berbagi sesuai dengan ilmu yang sudah saya praktikkan. Meski membuat tidur tidak nyenyak dan makan kurang selera, alhamdulillah ternyata saya dapat melalui sesi berbagi pertama kalinya secara online. Semoga memberikan dampak baik dan positif bagi diri maupun orang lain.
Berkecimpung dalam kepanitiaan dan menjadi bagian dalam suatu event online, ternyata bisa membuat bunga-bunga dalam hati menjadi bermekaran. Meskipun awalnya tidak siap, deg-degan, keringat dingin, tetapi begitu sudah mengawali prosesnya, ternyata semenyenangkan itu rasanya.
Hingga kini, saya sudah menyelesaikan kelas bunda cekatan. Siap bermigrasi untuk membagikan hal yang sudah dipelajari dan dipraktikan. Semoga memberikan dampak baik bagi diri, keluarga atau ibu lainnya.
Penutup
Sedikit catatan ini, sebagai pengingat bahwa saya mampu melewati masa-masa adaptasi dalam perjalanan peran sebagai ibu. Bukan karena saya yang hebat, tetapi kasih sayang Allah yang menuntun agar berproses menjadi ibu dengan perasaan yang lebih baik.
Saya bersyukur memiliki ruang bertumbuh bersama Ibu Profesional Suramadu. Cepat atau lambat, saya akan bermutasi dari regional Suramadu, sebab saat ini sudah pindah domisili. Semoga tetap bisa mengikuti kegiatan IP dimana pun tempatnya dengan menerapkan karakter moral atau core value. Teman-teman, apa sudah tahu atau gabung komunitas Ibu Profesional?
Kadang diluar sana masih banyak yang menyepelekan pekerjaan rumah tangga, Mereka tidak tahu saja bahwa pekerjaan jadi ibu rumah tangga itu banyak dan berat. Menjadi ibu sekali istri memang harus pandai2 membagi waktu. Komunitas Ibu Profesional ini bxk memberikan pelajaran berharga.
BalasHapusAda ya, mba..komunitas seperti ini...keren sekali...ibu-ibu juara
BalasHapuskayaknya seru ya. emang penting banget nih buat gabung sama komunitas biar tetep semangat dan ada support system
BalasHapusMasyaAllah keren sekali. Semoga tetap menginspirasi dengan bekal yang sudah diperoleh dari Institut Ibu Profesional ya.
BalasHapusmenarik inii, saya jadi penasaran aktivitasnya apa saja di sinii dan materi apa yang dibagikan. bener banget, saya juga lebih semangat kalo belajar atas kemauan sendiri hehehe
BalasHapusSalut banget dengan Ibu Profesional ini makin berkembang ya komunitasnya dan tersebar di banyak kota. Dari artikelnya saja aku jadi dapat pelajaran berharga kalau ibu harus belajar terus, pandai mengelola waktu dan senang berbagi..
BalasHapus