Ramadhan tiba.
Ramadhan tiba.
Marhaban yaa Ramadhan.
Marhaban yaa Ramadhan.
Senandung yang mulai terdengar di televisi atau radio dan mulai muncul iklan sirup. Pertanda apa? Ramadhan tiba, alhamdulillah. Sebagai orang tua muslim, InsyaAllah sangat menanti bulan mulia. Euforia ini perlu kita tularkan ke anak. Menyambut puasa hari pertama bersama anak, bagaimana supaya berkesan ya?
Tahun ini InsyaAllah anak berusia genap 5 tahun, alhamdulillah. Agak deg-degan nih, menuju usia beberapa tahun lagi mulai wajib shalat 5 waktu atau puasa. Tidak mungkin langsung to the point pada perintah ibadah, butuh persiapan yang panjang.
Jadi teringat dulu saat masih kecil juga dibiasakan oleh orang tua. Tapi dulu, ada kakak-kakak yang sudah mulai duluan sebagai contoh. Jadi aku sebagai adik nomer 3, mengikuti saja. Hal yang masih teringat sampai sekarang, puasa itu memang seru. Inginku, anak juga punya pengalaman menyenangkan tentang Ramadhan.
Seputar Ramadhan
Ramadhan adalah bulan kesembilan tahun hijriah. Ramadhan disebut juga syahrul Qur'an atau bulan Al-Qur'an. Tertulis dalam surat Al Baqarah ayat 185 yanga artinya bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an.
Sebagian sahabat juga ada yang berdoa dalam menyambut Ramadhan, "Ya Allah antarkanlah aku hingga Ramadhan. Antarkanlah Ramadhan kepadaku dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.
(Lathaif Al Ma'arif halaman 264).
Semoga Allah izinkan kita untuk beribadah dengan maksimal hingga akhir Ramadhan yaa.
Penentuan Hari Pertama Ramadhan 2022
Tahun ini terjadi perbedaan dalam menentukan tanggal 1 Ramadhan. Seperti pernah terjadi di beberapa tahun sebelumnya, di Indonesia ada perbedaan dalam memulai puasa Ramadhan. Ada yang dimulai 1 April dan pemerintah memutuskan 1 Ramadhan pada tanggal 2 April.
Masing-masing punya pendapat kuat, bukan untuk diperdebatkan. Kita boleh memilih sesuai dengan keyakinan nurani dan tidak menjadi pemecah saudara atau masyarakat sekitar.
Aspek yang Diperlukan Mempersiapkan Bulan Ramadhan
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam menyambut bulan Ramadhan. Ibarat kedatangan tamu istimewa, kita perlu persiapan dalam menyambutnya. Aku sempat mendengar penjelasan Teh Yuria Pratiwhi Cleopatra dalam suatu webinar yang diadakan oleh Al Kindi online pre school. Teh Patra yang merupakan praktisi homeschooling menjelaskan beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar ibadah Ramadhan berjalan lancar, antara lain:
1. Aspek fisik
Sisi jasmani atau jasadiyah atau fisik sangat penting dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Apalagi berpuasa dari Subuh hingga Maghrib, harus mempunyai fisik yang sehat agar kuat dan tidak memberatkan tubuh.
Tentunya agar mempunyai fisik yang sehat, perlu pola hidup yang baik mulai dari segi makanan, waktu istirahat, beraktivitas hingga olahraga. Nah, bagi anak-anak perlu kita perhatikan kesiapan fisiknya untuk berpuasa, apakah betul-betul sehat. Perlu booster makanan bergizi, vitamin atau suplemen agar anak siap puasa sejak hari pertama hingga akhir.
Di rumah, aku sedia suplemen herbal ataupun multivitamin yang dari dokter. Qodarallah, sepekan sebelum Ramadhan, aku sempat demam yang roller coaster dan nilai trombosit turun. Jadi betul-betul butuh booster kesehatan, ditambah minum air mineral yang banyak.
2. Aspek Ilmu
Sebaiknya kita perlu membekali ilmu-ilmu ibadah Ramadhan agar sesuai tuntunan agama. Apalagi sebagai ibu yang mempunyai anak balita dengan segala keingintahuan, butuh ilmu untuk menjawab rasa penasarannya. Kita tidak mungkin selalu menjawab kalau ibu perlu mencari tahu dulu. Hehe. Sesekali boleh, tetapi kalau keseringan, aku malu juga sama anak karena tidak bisa menjawab terus.
3. Aspek Jiwa
Dari segi jiwa atau ruhiyah, perlu dipersiapkan sebelum bulan Ramadhan. Bagaimana jiwa atau perasaan kita dalam menyambut bulan Ramadhan. Sudahkah kita mulai mencicil perbanyak tilawah, jika mempunyai target khatam khusus di bulan Ramadhan? Puasa bukan hanya fokus pada ibadah fisik, tetapi menahan hawa nafsu juga perlu dilatih untuk berpuasa.
Alhamdulillah, ada komunitas yang mengingatkan untuk mulai menambah asupan ruhiyah sebelum Ramadhan. Harapannya supaya tidak terlalu kaget atau jetlag jika punya target amalan khusus di bulan Ramadhan.
Aktivitas Seru Menyambut Puasa Hari Pertama bersama Anak
Teh Patra menjelaskan bahwa anak-anak terutama usia 0 sampai baligh, perlu dikuatkan pondasi keimanan. Bukan hanya usia di bawah 7 tahun saja yang harus dikuatkan, justru pemahaman yang harus sudah kuat dan matang di usia baligh, karena puasa Ramadhan menjadi wajib.
Itu semua, butuh secara pemahaman bertahap hingga usia baligh anak siap mengamalkan bahkan mengajak atau mengingatkan teman untuk beribadah. MasyaAllah, harapan besar para orang tua agar anak bukan hanya menjadi sholih/ah, tetapi juga membantu lainnya menjadi sholih/ah.
Kalau anak usia di bawah 7 tahun, atau usia balita seperti anakku, PRnya adalah membuat anak terpesona dengan bulan Ramadhan. Anak dibuat suka dan bangga dengan puasa. Ada beberapa contoh aktivitas seru yang bisa dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan bersama anak, antara lain:
Membacakan buku
Salah satu aktivitas yang tidak lekang oleh waktu. Buku yang sama kalau dibaca saat momen tepat, pasti membuat anak tertarik. Sama seperti beberapa hari lalu atau tadi, saat aku membacakan e-book yang dicetak berjudul Puasa. Alhamdulillah, anak masih tertarik mendengar dan bertanya.
Membuat hiasan Ramadhan
Tahun lalu, aku sempat membuat printilan hiasan untuk menyemarakan Ramadhan, menjelang puasa hari pertama bersama anak. Tahun ini, InsyaAllah bebikinan di awal Ramadhan deh. Hehe. Karena sepekan sebelum Ramadhan, aku harus fokus dengan pengobatan kondisi fisik dan pemulihan hingga sekarang.
Mendengarkan murrotal atau ceramah Ramadhan
Sebetulnya mendengarkan murrotal sudah sering diperdengarkan, tetapi semakin ke sini, bertambah intens. Selain itu menambah mendengarkan ceramah Ramadhan untuk orang tua ataupun untuk anak.
Bermain dengan nuansa Ramadhan
Usia balita masih suka bermain, anak tidak akan menolak jika diberi undangan bermain yang menarik. Aku rasa bertabur printable tema Ramadhan di beberapa grup komunitas ibu-ibu. Hehe. Itu bisa menjadi senjata untuk mengajak anak bermain tema puasa atau Ramadhan. Ada yang mau aku bagikan juga?Membuat menu berbuka bersama anak
Setiap anak biasanya mempunyai menu favorit. Ini bisa dijadikan sarana membuat suasana Ramadhan menjadi menyenangkan. Sesekali bisa kita penuhi keinginan menu favoritnya dan mengajaknya menyiapkan bersama. Membuat menu takjil untuk berbuka yang mudah, pasti menyenangkan dilakukan bersama anak.
Penutup
Bulan Ramadhan ini adalah bekal untuk melalui sebelas bulan berikutnya. Maka sudah sepantasnya kita menyiapkan amunisi puasa hari pertama bersama anak juga, meskipun usianya masih di bawah 7 tahun. Sebagai orang tua, ada baiknya menciptakan momen Ramadhan yang seru dan membekas di hati anak agar siap mengamalkan saat baligh.
Bagaimana menurut teman-teman perlukah menyambut Ramadhan yang menyenangkan bersama anak? Semoga Allah mampukan kita untuk mendampingi anak belajar mengenal agamanya, terutama perintah puasa. Aamiin
Nah iya nih, konsep membuat anak terpesona dega Ramadan itu yang harus diterapkan oleh orangtua. Jangan sampai anak ngeri duluan dengan Ramadan. Kalau sudh senang pasti mudah melaksanakannnya.
BalasHapusBener banget mbak sebagai orangtua memang perlu untuk menyambut ramadhan yang menyenangkan dengan anak. Jadi anak-anak supaya bisa merasakan istimewanya bulan puasa dan puasanya pun jadi lebih mudah untuk dikerjakan. Wah seru juga ya kalau buat hiasan untuk menyambut ramadhan gini jadi makin semangat.
BalasHapusAnak-anak saya pun begitu senang mau puasa. Cuma pas prosesnya tetap ada beberapa konflik-konflik kecil. Memang perlu tetap disemangatin dan terus menerus diingatkan soal manfaat puasa serta lain sebagainya. Semoga puasa anak-anak dimudahkan ya, kakak, aamiin
BalasHapusAlhamdulillah anak saya tahun ini berkurang mengeluhnya
BalasHapusBeda dengan awal puasa tahun lalu
Sekarang sudah lebih paham meski mendekati buka laparnya makin jadi
Awalnya seru dan antusias kalau anakku. Giliran pas menjalanj hari pertMa, jam 10 dah buka. Tp hari kedua dan ketiga alhamdulillah lancar. Anak usia TK
BalasHapuswah anakku juga tahun ini usianya 5 tahun dan mulai kukenalkan sama puasa. pengennya sih tahun ini rutin ngajak tarawih di mesjid cuma sekarang akunya yang haid jadinya kepending deh. memang harus bertahap sih ya kalau kita mau mengenalkan berbagai ibadah pada anak kita
BalasHapusSetuju mb, meski anak belum paham betul tentang kewajiban ibadah puasa ini. Setidaknya kita mengenalkam pada mereka dna menumbuhkan rasa cinta di hati mereka ya.. Seru banget bisa baca buku tentang puasa.
BalasHapusRamadan bersama anak itu memang menjadi penuh warna. Dari yang ingin menjadi ibu yang sabar, namun kadang kalau sudah memuncak, ya..begitulah. Hehhe, tapi alhamdulillah anak pertama dan keduaku jaraknya gak begitu jauh, sehingga mereka otomatis saling menguatkan satu sama lain.
BalasHapusSelamat berpuasa Ramadan 1443 H.
Alhamdulillah anak sulung sudah puasa full sejak 3 tahun lalu. Bedanya tahun ini semakin dewasa aja, jadi mengeluhnya agak berkurang. Yang jadi PR melatih dan mengenalkan puasa pada anak kedua, masih 5 tahun, tapi slengekan boi banget.
BalasHapusBeda anak, beda style memang ya... emak bapaknya yang kudu cari cara gimana treatment tepat buat si anak kedua ini, hehe.
Seru banget deh kalau anak pertama berpuasa. Kiyajuga jafi bersemangat untuk mendekorasi rumah. Ada tempat stiker kalau anak berhasil puasa penuh, dan stiker untuk ibadah salat, sedekah, tilawah. Kereeen banget MasyaAllah.
BalasHapusMenyambut puasa Ramadhan bersama anak-anak adalah momen spesial. Kenangan dan suasana yang membekas di hati anak akan memberikan pengalaman yang berkesan dan menyenangkan bagi snak-anak. Sehingga mereka bahahia dan semangat dalam menjalankan puasa.
BalasHapus