“Bagaimana ini, aku
kesulitan menulis setiap hari? Rasanya sulit.”
“Aku bingung nih, apa
yang mau ditulis setiap hari?”
Beberapa ungkapan
kebingungan sempat aku dengar dari teman-teman. Mereka sebetulnya agak salah
dalam bercerita ke aku. Aku juga masih berjuang untuk bisa meluangkan waktu
menulis setiap hari. Tetapi itu jadi pengalaman berharga bagiku. Terlibat dalam
tim admin kepenulisan suatu komunitas, membuatku termotivasi untuk menulis atau
membaca karena mendapat curhatan peserta. Malu dong. Hehe.
Alhamdulillah,
keraguanku untuk bisa rutin menulis menjadi sedikit berkurang. Sarana belajar
menulis terbuka lebar di kelas literasi ibu profesional (KLIP). Ini adalah
tahun ketiga bergabung KLIP. Tahun pertama sudah gagal di bulan Januari. Tahun
kedua, aku gagal di bulan November. Agak nyesek sih, tetapi menyadari dan
mengakui kesalahan sendiri. Aku belajar dari kegagalan supaya tidak kebingungan
di akhir dalam mencapai target minimal 10 setoran setiap bulan.
Awal Februari ini, KLIP
menyambut peserta dengan sangat ramah dan cantik. KLIP mengadakan kelas
persiapan yang keren. Aku menjadi punya bekal dalam mengikuti tantangan menulis
minimal 10 setoran setiap bulan selama satu tahun.
Ada 2 materi yang
diadakan dengan dua narasumber kece yaitu Ibu septi Peni Wulandani (founder Ibu
Profesional) dan Teh Shanty Dewi Arifin (inisiator KLIP). Aku ingin bagikan
sedikit insight materi Teh Shanty tentang rahasia menulis menyenangkan dan
tanpa beban.
Alasan Menulis Menjadi Beban
Terkadang aku berpikir,
apa tulisan yang diposting membawa manfaat. Apa tulisanku bisa nyaman
dinikmati? Apakah tulisan ini berkesan di pembaca dan nyaman membacanya?
Beragam pertanyaan itu berputar di kepala dengan segala keraguan. Ternyata, Teh
Shanty juga sempat merasakannya.
Belum lagi, saat merasa
kehabisan ide untuk melanjutkan menulis. Kalau hal itu, aku sebetulnya sudah
tahu penyebabnya. Tetapi entah mengapa, belum mengubah kebiasaan. Pernah juga
merasa, tidak ada kesempatan waktu untuk menulis. Jadinya menulis terasa
sebagai beban, berat untuk memulainya. Padahal ada keinginan untuk terjun
serius dalam kepenulisan. Perlu ilmu untuk mendobrak itu semua.
Menulis Menyenangkan Setiap Hari dengan Free Writing
Alhamdulillah, Allah
beri jalan untuk banyak melahap ilmu yang disediakan di kelas persiapan KLIP.
Ilmu tentang Free Writing dari Teh Shanty cukup banyak memberi wawasan
dan semangat baru agar bisa menulis tanpa beban. Teh Shanty menjelaskan bahwa
free writing adalah teknik menulis yang tanpa aturan. Bebas menulis apa saja
karena tidak untuk dibaca orang lain. Teh Shanty menyarankan untuk mampu
meluangkan waktu menulis 15 menit sehari dengan cepat.
Manfaat
Menulis dengan bebas
tanpa aturan, terlihat sepele ya. Meskipun begitu, free writing memiliki banyak
manfaat. Bukan hanya membuat perasaansenang dan tanpa beban saja lho. Berikut ini beberapa manfaatnya:
1. Mengenali diri
Jadi tahu tentang diri sendiri ketika menulis bebas. Misal senang menulis di waktu pagi, senang menulis suatu bidang tertentu. Kita jadi tahu suasana dalam menulis, jenis media tulisan dan sebagainya. Secara tidak langsung, belajar mengenali diri sendiri.
2. Ketenangan jiwa
Kita pasti sudah tidak
asing dengan istilah writing for healing. Ya, menulis bisa untuk menenangkan
jiwa. Alhamdulillah, aku merasakan manfaat ini. Aku sempat mendengar istilah
menulis katarsis. Kita bisa bercerita apapun perasaan yang sedang dirasakan,
mengendapkan lalu menganalisis emosinya. Setelah dipikir-pikir, jadi lebih peka
tentang hikmah dan letak kesalahan suatu peristiwa yang dialami.
3. Mengembangkan draft
ide
Jika sudah punya poin ide, kita dapat mengembangkan tulisannya dengan melakukan free writing terlebih dulu. Baru setelah itu melakukan penyuntingan dengan menambahkan referensi, kesesuaian kosakata dan lainnya.
4. Latihan menulis
Saat ingin menjadi penulis, kita butuh banyak berlatih. Free writing bisa menjadi sarana awal menulis apapun, misal dengan diberi patokan suatu kata. Melatih menulis setiap hari agar menjadi kebiasaan.
5. Mengatasi writer block
Ketika merasa
kebingungan ingin membuat tulisan, free writing adalah jalan ninjanya. Teh
Shanty memberikan saran agar kita menulis saja tentang kebingungan yang
dirasakan.
Target
Aku pernah mendengarkan
podcast tentang menulis bebas. Salah satu yang menjadi hambatan dalam free
writing adalah bosan. Ternyata dalam materi ini, Teh Shanty memberikan tipsnya
yaitu kita menentukan target, saat melakukan free writing. Target ini tentu
menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sendiri. Beberapa contoh targetnya,
antara lain:
1. Membuat perencanaan di awal, selama 100
hari atau 14 pekan.
2. Memulai menulis selama 15 menit, lanjut 30
menit, 45 menit atau sampai 1 jam.
3. Menulis bisa diawali sebanyak 300 kata lalu bisa meningkat menjadi 500 hingga 1000 kata.
4. Mempunyai tujuan sasaran pembacanya. Misal
awalnya untuk diri sendiri, lalu menulis minimal 300 kata di sosmed, lanjut
minimal 500 kata di blog hingga menulis buku.
Menulis dengan Handwriting atau Typewriting
Dalam menulis bebas
tanpa aturan, kita dapat sarana pilihan dalam melakukannya. Kita bisa memilih handwriting
atau typewriting. Kedua pilihan itu, tentu ada kelebihan dan
kekurangannya. Teh Shanty menjelaskan sebagai berikut:
- Handwriting yaitu cara menulis manual menggunakan tangan.
Menulis menggunakan alat tulis pensil atau bolpoin dan kertas. Jika kita
menulis tangan, biasanya lebih mudah mengalir, mengingat, mengasah
kreativitas kita dan lebih fokus karena hanya berhadapan dengan alat
tulis. Namun, memang susah untuk mengedit, kita akan mengandalkan coret
mencoret dan mungkin terasa lebih pelan.
- Typewriting yaitu proses menulis secara mengetik menggunakan
alat seperti laptop, komputer, handphone atau lainnya. Ketika kita
mengetik, maka akan mudah dalam mengedit dan menghitung jumlah kata.
Tetapi berdasarkan pengalaman pribadi, bisa banyak distraksinya ya, saat
mengetik.
Tips Free Writing yang Menyenangkan
Sepertinya sudah tidak
akan ada kata bosan atau mati gaya dalam melakukan free writing. Kita perlu
melakukan beberapa tips yang membuat free writing terasa menyenangkan dan bukan
menjadi beban. Apa saja itu?
1. Jadikan terlihat
Jika kita mengetika
menggunakan gawai, kita perlu mengatur aplikasi agar mudah terlihat. Saat mudah
dilihat, kita jadi lebih mudah ingat agar terus menulis. Begitu juga saat kita
menulis manual. Kita perlu meletakkan alat tulis yang biasa digunakan, agar
lebih mudah terlihat.
2. Jadikan menarik
Ternyata kita bukan
hanya fokus dalam berproses, sesekali kita perlu untuk fokus pada hasilnya lho.
Misal berhasil menulis 300 kata, pekan depannya 350 kata dan seterusnya.
3. Jadikan mudah
Sebaiknya kita memang
perlu memahami kebutuhan dan kondisi sendiri dalam menulis. Saat kita melakukan
free writing dengan target minimal 300 kata, apakah bisa dilakukan selama 15
menit atau butuh tambahan waktu. Kita juga bisa menggunakan google document
sebagai aplikasi menulis karena bisa diakses kapanpun dan dimanapun, asalkan
terhubung dengan internet.
4. Jadikan memuaskan
Kita perlu mengapresiasi diri sendiri lho. Merayakan pencapaian sekecil apapun dengan cara apapun. Misal kita mendapatkan badge menulis 10 hari selama sebulan, bisa membagikan kebahagiaan itu di media sosial.
Kesimpulan
Materi menulis
menyenangkan dengan free writing ini, sungguh berkesan. Aku memang sedang
membutuhkan refresh ilmu ini lagi. Mengembalikan kembali motivasi dan mendobrak
writer block yang sempat membuat tertahan menulis. Teman-teman sudah pernah
mencoba free writing? Bagaimana rasanya?
Kalau belum, bisa langsung kita coba, yuk! Mudah. Semoga apa yang kita tuliskan tanpa beban dan terasa menyenangkan itu, bisa memberi manfaat untuk diri sendiri yaa.
Thank's sharingnya mbak april. Materi tentang free writing ini bener bener saya butuhkan saat ini.
BalasHapusBlog saya sampai berdebu rasanya hehe..sudah hampir setahun tidak ada ide menulis. Ini baru dua tiga kali bulan ini saya coba isi lagi blognya. Walaupun rasanya tidak pede. Lama tidak menulis jadi kagok, berasa jelek banget bahasanya :(
Tapi di teknik yang mbak april ceritakan ini saya jadi agak lega. Biar saja tulis dulu bebas, toh nanti nanti juga bisa diedit. Bisa diganti, disusun ulang suatu saat.
Saya itu macet , writer block, sejak pandemi makin menjadi itu. Keseringan wfh, Apalagi trus saya sekeluarga kena covid. Makin males saya berhubungan dengan semua media sosial termasuk blog. Tapi ya itu dampaknya, jadi males banget menulis.
Semoga bisa menerapkan sedikit demi sedikit tips di artikel ini. Pengen semangat nulia lagii :)
Aamiin.
HapusIya betul, Mbak. Semangaat.
Sangat bermanfaat tipsnya, Mbak. Memang saat membiasakan diri untuk menulis, kita tetap harus disiplin ya, meskipun yang ditulis tidak banyak tapi diharapkan bisa rutin. Ini yang susah. Apalagi kalau sudah diselingin sama kesibukan lain, duh, jadi buyar deh idenya. Hehe
BalasHapusBener Mbak. Aku juga masih latihan untuk meluangkan waktu menulisi ini.
HapusRelate banget sama saya mbak. Sukatiba tiba macet. Nggak tau mau nulis apa. Padahal nulis bisa jadi healing juga ya. Semoga tipsnya yang bermanfaat ini bisa aku terapkan mbak. Pengen jadi rajin nulis. Makasih mbak
BalasHapusMakasih sudah menyempatkan baca, Mbak. Yuk, semoga kita jadi rajin nulis.
HapusKetrampilan menukis memang harus diasah ya mbak biar tidak mandeg. Problem writer block memang suka datang kapan saja, dan kalau sudah begitu biasanya lama untuk memulainya lagi. Jadi salah satu solusinya harus rajin menulis bebas tiap hari ya mbak biar semangat tetap terjaga. Makasih tipsnya.
BalasHapusIya, Mbak. Kalau sudah writer block, biasanya memanaskan untuk nulis lagi agak lama. Draft masih tetap jadi draft.
HapusTipsnya bener banget mba. Menulis itu kadang bisa jadi beban, tapi juga bisa banget menyenangkan. Tergantung cara pandang kita. Aku kebetulan dari kecil suka nulis apapun. Jadi makin ke sini makin suka nulis. Cuma masalahnya ganti sekarang. Bukan lagi suka atau tidak suka tapi susah atur waktu dan sesuaikan dengan deadline. Apalagi kalau anak-anak mulai sekolah tatap muka lagi hehehehe.
BalasHapusKadang sehari kuat nulis berjam-jam. Kadang cuma punya waktu setengah jam. Tapi ya gimana lagi harus dijalani. Untuk latihan menulis atau tulisan pribadi model free writing ini sangat recommended. Tapi untuk kebutuhan yg lebih formal atau buat kerjaan emang harus ngedraft ya mba. Eniwe makasih banyak tulisannya sangat bermanfaat. Sukses selalu mba
Iya Mbak, manajemen waktu jadi salah satu tantangan untukku juga. Biasanya kalau butuh nulis banyak, aku belum bisa sekali duduk, Mbak. Hehe.
HapusButuh nulis draft di tempat lain. Andalannya pakai google docs
BalasHapusMenulis emang menyenangkan ya mbak, pasti sesama penulis setuju dengan itu.
Jadi buat diri kita enjoy saat sudah memutuskan diri untuk menulis. Tips-tips ini bisa sekali dicatat agar kelak kalau kehabisan ide, ada tulisan ini yang bisa mengembalikan ide kita ylagi.
Saya sempat berpikir di saat pandemi akan panen tulisan. Menjadi semakin produktif. Tetapi, yang terjadi malah kebalikannya. Memang gak sampai bikin blog jadi 'berdebu'. Hanya waktunya aja jadi berasa kurang. Padahal mah ide kayaknya ada terus.
BalasHapusHai kak ini Dennise. Aku ingat zaman masih SMP_SMA aku rajin menulis di buku diary, ada masalah, bahagia aku tuangan semua dalam tulisan. Dan ini terbukti hingga kini kesenangan menulis itu berdampak pada ketenangan jiwa
BalasHapusAku menjadikan menulis awalnya karena aku senang berkhayal, senang bermimpi, jadi semua yang gak bisa diwujudkan di dunia nyata aku wujudkan di dunia aksara. Dan, menulis itu therapi jiwa banget ya, mba, kalau suka menyenangkan
BalasHapusWah mbak aku jadi pingin ikutan juga nih cari ilmu soal free writing biar lebih semangat lagi nulisnya. Ternyata kita harus meluangkan waktu paling gak 15 menit sehari menulis cepat ya, bukan mencair waktu luang untuk menulis.
BalasHapusTerima kasih motivasinya ya.
Juara banget teh Shanty saat memaparkan mengenai free writing.
BalasHapusAku pribadi belum bisa menulis free writing karena pasti akan melebar kemana-mana. Namun bisa, atau tidak ini kan tergantung jam terbang. Semakin sering melakukan, maka akan semakin mudah dan lancar.
Wah jd pengen belajar juga tentang free writing ini mbak, soalnya tiap ngeblog suka kepikiran mulu soal kata kunci lha, kebutuhan pembaca lha dll wkwk
BalasHapusPerlu dibiasakan mencoba free writing ini supaya kebiasaan menulis gak mudah luntur yaa, tulis aja yang mau ditulis tanpa ba bi bu :D
Pengennya sih tiap hari nulis, tapi ya kadang sempat kadang enggak. Emang enak ya free writing ini, nulis bebas jadi lancar keluarnya.
BalasHapusAku suka banget mengamati IIP. Emang bener2 profesional sih ya apa aja ada konsepnya. Termasuk bagian menulis...
BalasHapusmba aprilll makasii sudah sharing...seminggu lalu lagi insecure buat nulis,,,jadi semangat lagiii
BalasHapusSaya sih masih belum sanggup untuk menulis setiap hari, Mba.. Xixixixi.. Tapi saya punya prinsip luangkan waktu utk menulis setiap hari (minimal seminggu 2x) bukanencari waktu luang untuk menulis. Jadi mau ada atau ga yang saya tulis, dijadwal menulis saya duduk depan laptop dan siap menulis. Xixixixi.. Tapi jarang sih ga ada yg ditulis. Malah kadang bingung mau yang mana dulu yang ditulis.. Hahaha.. Saking banyaknya tabungan ide.
BalasHapus