Belajar adalah proses perubahan pada diri.
_Hamidah-Magika
Sebuah pengingat, kalau ternyata tidak ada yang perubahan, berarti ada yang salah dengan diri ini. Ternyata kelas bunda cekatan ini cukup membuatku semakin merenung dan mendalami lebih jauh tentang diri sendiri. Saat di tahap telur hijau membuat daftar aktivitas yang disukai dan membuat bahagia. Lanjut kemudian ke tahap telur merah, menjabarkan dan menentukan ketrampilan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Nah, di tahapan telur orange bunda cekatan ini, memahami belajar cara belajar dari ketrampilan yang menjadi prioritas.
Kunang-kunang Iqiq dan kunang-kunang Ika sudah mencontohkan tentang Kinan yang berusaha menemukan jawaban telur jingga juga. Hehe. Jadi semakin greget untuk berani jujur, tegas dalam memilih kebutuhan belajar selama 6 bulan ke depan. Diingatkan oleh Magika bahwa keinginan menguasai ketrampilan pasti berderet panjang daftarnya. Tapi coba kita kuatkan satu saja dulu selama jangka waktu 6 bulan untuk excellent. Jika sudah, boleh belajar ketrampilan lainnya lagi.
Belajar Cara Belajar
Di tahap ini, Mbak Farda untuk bisa memilih dan memilah kebutuhan tema belajar diri. Menerapkan 5W (What, Why, Where, Who, When, 1 H (How) + feel (kebutuhan rasa). Ada lagi prinsip I CAN. Apa itu?
I: Intellectual curiosity
C: Creative imagination
A: Art of discovery and invention
N: Noble attitude
Dari 4 ketrampilan telur merah yang aku tuliskan sebelumnya. Bismillah, aku sempat memilih perencanaan kurikulum anak. Tetapi setelah berdiskusi dengan suami, aku merevisi menjadi menulis artikel di blog.
Strong Why Memilih Ketrampilan Menulis Artikel di Blog
Mengapa aku merevisi? InsyaAllah perencanaan kurikulum anak bisa dipelajari sambil jalan karena sudah mempunyai pedoman saat mengikuti kelas bermain berhikmah dengan durasi total selama 6 bulan. InsyaAllah, tinggal menguatkan dan mengulang ilmunya.
Keputusan memilih menulis artikel di blog karena aku sudah mempunyai domain sendiri dan menurut saran suami, harus diseriuskan belajarnya. Apalagi aku juga belum terlalu menekuni artikel karena sering bercabang menulis genre lainnya, seperti menulis faksi, cernak. Jadi sebaiknya aku fokus dulu berlatih menguatkan ketrampilan menulis artikel di blog pribadi.
Menulis artikel di blog ini menjadi salah satu sarana berbagi lewat tulisan dengan sasaran lebih luas. Aku merasa butuh berbagi hal-hal yang dipelajari, ini salah satu cara untuk semakin memantapkan ilmu. Selain itu, aku butuh menyalurkan kebutuhan mengeluarkan ribuan kata dengan cara positif.
Menulis artikel ini juga salah cara bagiku untuk banyak membaca dan belajar. Jika tidak membaca, akan sulit menulis dan aku butuh membaca untuk semakin meluaskan ilmu.
Ilmu yang Dibutuhkan di Telur Orange
Selama setahun belakangan, aku mulai menerjunkan diri sebagai blogger. Sayangnya, aku belum terlalu serius. Bismillah, InsyaAllah sudah ada gambaran ilmu-ilmu yang aku butuhkan untuk menulis di blog. Apa saja itu?
1. Teknik menulis
2. Visualisasi artikel
3. Planning
4. Organizing tema
Sumber Ilmu
- Buku
Buku-buku seputar blogging dan kepenulisan seperti Ngeblog dari Nol, Menulis Artikel secara SEO friendly di Blog atau Website, Menulis dengan Hati Mengedit dengan Pikiran, Blogging Have Fun and Get Money, Secangkir Kopi untuk Blogger.
- Pelatihan/seminar online
Pelatihan blog dari dasar sampai advanced, menulis artikel. Kulzoom menulis story telling, kulwap menulis dengan outline dan lainnya InsyaAllah.
Narasumbernya akan aku telusuri lagi, siapa saja yang akan menjadi sumber ilmuku nantinya. Beberapa yang sudah pernah aku dapatkan ilmu dari Mbak Prita HW, Teh Ani Berta, Teh Shanty dari Klip, Mbak Widyanti Wulandari.
Cara Belajar
Aku suka melihat video. Mendengar dan melihat adalah cara yang menyenangkan, meskipun membutuhkan waktu lebih banyak. Full membaca juga salah satu cara belajar yang akan sering aku latih juga, karena akan ada banyak referensi yang aku butuhkan. Selain itu, menuliskan alias berlatih praktik adalah jalan ampuh untuk menjadi terampil di bidang ini.
Kesan di Tahap Orange
Berani jujur dan mendalami diri sendiri, rasanya tidak instan. Banyak kontemplasi untuk menentukan kebutuhan ketrampilan yang ingin dikuasai. Ketika memilih ketrampilan ini, ternyata secara tidak langsung aku masih bisa belajar kembali parenting islami untuk anak. Aku bisa juga belajar desain atau visualisasi artikel.
Semoga dengan memahami belajar cara belajar di tahap telur orange ini, bisa menguatkanku. Berharap juga, benar-benar memberikan manfaat untuk keluarga dan pribadi ini pada khususnya, agar bahagia.
Posting Komentar
Posting Komentar