Hai, teman! Ada yang enggak pernah salah paham sama pasangan? MasyaAllah keren banget ya, pasti. Bagi pasangan yang masih seumur jagung sepertiku dan suami, masih butuh banyak belajar tentang komunikasi. Ada banyak hal yang mempengaruhi cara berkomunikasi masing-masing sebagai suami istri. Salah satu hal yang mempengaruhi adalah latar belakang keluarga. Dari latar belakang keluarga itu, membentuk karakter yang secara tak langsung akan mempengaruhi gaya komunikasi atau pembawaan saat berkomunikasi ya? Padahal komunikasi produktif bersama pasangan adalah salah satu hal penting untuk menjaga keharmonisan.
Dulu di awal pernikahan, sempat sedih saat belum paham cara komunikasi dengan suami. Kalau diingat-ingat, itu berlebihan banget, padahal kan tinggal omong aja. Hihi. Sampai akhirnya bisa nemu cara yang tepat untuk saling terbuka komunikasi satu dengan lainnya. Apalagi di awal-awal pernikahan, kami memang sempat long distance.
Definisi Komunikasi
Apa sebetulnya komunikasi? Kalau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi itu proses pengiriman dan penerimaan pesan. Sesimpel itu ya, bahwa komunikasi terjadi secara dua arah dan ada isi atau pesan yang akan disampaikan. Tapi kalau nggrundel atau mengeluh sendiri, apa itu termasuk komunikasi? Apakah ada penerimaan pesan? Tak ada ya, jadinya capek sendiri. Bagaimana komunikasi yang terjadi bisa produktif?
Baca juga: Komponen evaluasi diri
Di kelas bunda sayang komunitas ibu profesional, dijelaskan tentang komunikasi produktif. Komunikasi sebaiknya diatur secara produktif, insyaAllah akan mudah dalam menjalaninya. Sebab, proses menyampaikan ide atau gagasan ke orang lain insyaAllah akan diterima baik dan ada hasilnya. Komunikasi produktif ini bukan sekedar transfer pesan saja tapi juga energi atau aura dan perasaan pada orang lain. Dalam hal ini adalah pasangan alias suami ya?
Poin-poin Komunikasi
Adakah hambatannya dalam komunikasi? Namanya hidup, tentu akan ada ujiannya. Saat berkomunikasi, hal yang akan menjadi hambatan adalah pesan tak bisa disampaikan atau diterima dengan baik karena beragam hal. Lalu, apa saja hal-hal yang mengurangi hambatan dalam komunikasi?
Nah ada beberapa poin yang menjadikan komunikasi produktif bersama pasangan yaitu:
1. Memilih waktu yang tepat
2. Menyampaikan kesepakatan komunikasi bersama
3. Belajar menatap lawan bicara
4. Memperhatikan 2C (clear and clarify)
5. Kesesuaian antara kata-kata, intonasi bahkan bahasa tubuh
Poin yang membuat komunikasi produktif selain hal di atas adalah memperbaiki niat dan berusaha legowo untuk percaya pada keputusan suami. Dalam pernikahan, ada pasangan yang kuat mempertahankan adu argumen saat komunikasi. Menurut Teh Karina Hakman seorang penulis buku Bumi Hijrah, bisa jadi, hal itu bukan karena ketidakcocokan antar pasangan. Tapi, mungkin perlu cek lagi hubungan dengan Sang Pencipta. Saat jauhnya hubungan masing-masing pasangan dengan Allah, bisa jadi tidak menemukan titik temu yang tepat.
Kita sedang mengusahakan komunikasi produktif bersama pasangan agar bernilai ibadah ya? Maka, sebaiknya menggunakan cara-cara yang baik dan benar. Meski tak semudah teori dalam praktiknya tapi insyaAllah hasil tak akan mengkhianati usaha kita sambil tetap melibatkan Sang Maha Penyayang. Semangat yaa, teman!
Posting Komentar
Posting Komentar