Apa pernah terlintas pertanyaan, bagaimana supaya bakat anak cepat terlihat? Rasanya kok gini-gini aja ya? Belum nampak, bakat nyatanya. Ternyata menurut Ustadz Harry Santosa adalah tetap menggunakan cara yang tidak menyalahi fitrah anak. Apa itu? Melakukan observasi ragam kegiatan anak dengan tak terburu. Mengikuti fitrah bakat anak tumbuh dengan bantuan stimulasi ataupun saat anak punya inisiatif sendiri. Waktunya juga panjang, seperti di postingan sebelumnya bahwa label bakat masih bisa belum finish, sebelum usia 17 tahun.
Bicara tentang bakat anak, rasanya sambil mengaca diri sendiri. Sebetulnya bakatku ini sudah tumbuh sesuai dan tepat atau belum. Saat tahu misi hidup dan alasan keberadaan selama di dunia ini, bisa jadi fitrah perihal bakat, sudah tumbuh dengan baik. Seperti yang sudah pernah aku tuliskan bahwa setiap anak itu unik. Begitu juga dengan bakat, memiliki keunikan masing-masing. MasyaAllah.
Jenis Bakat
Dari materi mentorship bakat anak, bersama Mbak Fitria Nurfeni, ada banyak sekali insight yang aku dapatkan. Sebetulnya belajar untuk tahu cara eksplorasi fitrah bakat anak. Tapi ternyata membuka pikiran juga tentang minat, bakat, potensi, kompetensi yang selama ini dilakukan. Bakat terdiri dari 2 jenis, antara lain:
1. Sifat unik
Sifat unik ini berhubungan dengan kata "suka". Misalnya anak suka mengatur, anak suka bercerita, anak suka melayani, anak suka menyapa, anak suka menata dan sebagainya. Dari Gallup organization, sifat unik ini memiliki 34 bahasa bakat.
2. Fisik unik
Fisik unik ini berkaitan dengan kegiatan yang terlihat secara kasat mata atau gerak-gerik fisik (panca indra). Contohnya anak suka menari, melukis, menyanyi, olahraga dan lainnya. Dari Abah Rahma, penemu talents mapping, fisik unik terdiri dari 15 bahasa bakat.
Observasi Fitrah Bakat Anak
Hari kelima, tantangan zona 8 bunda sayang institut ibu profesional, Hizbi melakukan aktivitas bermain dan belajar dengan mengalir sekali. Pagi hari, Hizbi sempat beraktivitas fisik seperti jalan kaki dan lari-lari. Alhamdulillah semakin enjoy. Dilanjutkan dengan membaca buku alias minta dibacakan, atas inisiatif sendiri. Kemudian, sore hari, Hizbi menagih ingin bermain karena invitation play yang aku bicarakan.
Mengajak bermain berhikmah dari aktivitas pre school Al Kindi. Kebetulan tentang practical life yaitu menuangkan air. Lanjut aku ajak Hizbi untuk menyiapkan bahan menggoreng tempe. Laki-laki tapi ternyata senang membantu memotongkan, membuang sampah plastik tempe, menyiapkan tepung dan berakhir dengan keasyikan bermain tepung.
Kesimpulan
Sebetulnya, ada banyak catatan sifat unik yang terlihat hari ini. Hizbi memang cenderung suka mengatur dan agak teguh pendiriannya. Tapi ini masih sebatas pengamatan fitrah bakat anak. Semoga sebagai orang tua masih bisa memantau, melihat perkembangan baik, menyadari dan mengakui fitrah bakat yang muncul.
Posting Komentar
Posting Komentar