Pencegahan dan Perlindungan dari Kejahatan Seksualitas pada Anak

Anak adalah titipan amanah dari Allah melalui perantara orang tua. Mengutip istilahnya Bu Okina Fitriani bahwa anak adalah tamu istimewa. Orang tua sudah seharusnya mendidik dan merawat anak sebagai generasi penerus keluarga hingga bangsa. Sebagai generasi penerus, orang tua perlu memperhatikan tumbuh kembang anak baik secara fisik, psikologis ataupun spiritual. Saat ini mulai banyak seminar pengasuhan atau pendidikan karakter sebagai ilmu orang tua mendidik dan melindungi anak. Tapi di satu sisi, kasus kerusakan karakter seperti kejahatan seksual pada anak, sering diberitakan di media massa.

Menurut berita yang dikutip dari newsdetik.com, “LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) mencatat ada peningkatan kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi sejak 2016 sejumlah 25 kasus, lalu meningkat pada 2017 menjadi 81 kasus, dan puncaknya pada 2018 menjadi 206 kasus.”
Menurut lokadata.id, “Sementara itu menurut data Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), pada 2019 ditemukan sebanyak 350 perkara kekerasan seksual pada anak."

Padahal, anak-anak terutama usia dini butuh pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Sehingga, anak butuh mendapat pencegahan dan perlindungan dari kejahatan seksual. Lingkungan yang merupakan kawasan tinggal atau tempat sosialisasi anak, mempunyai peran penting dalam pencegahan dan perlindungan kejahatan seksual. Dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, kemudian masyarakat sekitar dan sekolah. Benarlah istilah bahwa butuh orang sekampung untuk mendidik satu orang anak. Lingkungan masyarakat juga akan mempengaruhi karakter anak. Maka pondasi dari lingkungan keluarga haruslah kuat.

Bahasan tentang perlindungan pada anak sesuai dengan amanat Undang-undang No.35 tahun 2014 tentang perlindungan dan konvensi hak anak. Perlindungan anak menjadi tanggung jawab lingkungan masyarakat, bukan hanya keluarga. Selain itu, perlindungan anak bermaksud untuk menjamin dan melindungi anak serta hak-haknya. Hak anak untuk hidup, partisipasi, tumbuh dan berkembang dalam setiap lingkup kehidupannya.

Dalam pencegahan dan perlindungan dari kejahatan seksual, lingkungan keluarga terutama orang tua harus memberikan edukasi sejak dini. Dimulai darimana? Mengenalkan pentingnya pendidikan seksualitas pada anak. Apa itu pendidikan seksualitas? Dari materi zona 7 bunda sayang institut ibu profesional, dijelaskan bahwa proses pendidikan yang menjadikan anak lelaki dapat menjalankan perannya secara benar dan baik. Begitu juga anak perempuan dapat menjalankan perannya secara benar dan baik juga. Lalu bagaimana langkah konkret pencegahan dan perlindungan dari kejahatan seksualitas pada anak? InsyaAllah akan dibahas di postingan selanjutnya.

Topiknya yang agak ngeri dibahas. Tapi ternyata ketika mencari sumber referensi, hal itu sangat penting. Kemarin baru mencari latar belakang dari peran lingkungan dan pencegahan dari kejahatan seksualitas pada anak. InsyaAllah akan dibahas postingan selanjutnya secara bertahap.

April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar