Kejahatan seksual itu nyata ada, mungkin memang tak nampak di sekitar karena lingkungan aman. Tapi wallahu'alam di luar jangkauan kita, seperti apa. Pasti setiap orang tua ingin anak selalu dilindungi Allah. Selain banyak berdoa, mengetuk pintu langit untuk meminta pertolongan Allah. Tetap butuh ikhtiar dan sikap orang tua dalam menjaga anak dari kejahatan seksual. Dari suara.com menuliskan bahwa Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menaruh perhatian pada kekerasan seksual dengan memberi perlindungan 440 korban dalam kurun waktu 2014 hingga Mei 2020. Astaghfirullah, naudzubillah, betapa dunia luar ini sudah semengerikan itu.
Tadi sempat bertemu dengan 2 orang tua yang sama-sama mempunyai anak kelas 6. Curhatannya hampir sama, khawatir jika melepas anak usia segitu sendirian terlalu jauh. Orang tua berusaha untuk menjaga anak dari kejahatan seksual dengan cara yang dipahami. Apakah membatasi pergaulan, memberikan gadget supaya di rumah saja merupakan cara yang tepat? Belum tentu juga sih, sebagai orang tua tetap harus bijak dalam memberikan ruang sosialisasi pada anak.
1. Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama
2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang jenis kelamin, alat kelamin dan kesehatan reproduksi.
3. Memberikan anak kesempatan untuk merancang kegiatan, membuat keputusan bahkan memecahkan masalah pribadinya atau keluarga.
Terkadang orang tua sudah berusaha menjaga anak tapi anggota keluarga lain ada yang usil dengan maksud bercanda mempermainkan alat kelamin anak. Bisa jadi itu memungkinkan mengubah pikiran anak, kalau dibuat "mainan", tidak apa. Astaghfirullah, butuh edukasi juga untuk anggota keluarga lainnya. Lumayan catatan insight dari tugas zona 7 kuliah bunda sayang institut ibu profesional. Ada tambahan tips lainnya? Pasti ada banyak ya, hihi. Karena ini hanya menuliskan inti saja. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar
Posting Komentar