Sempat deg-degan di tantangan hari kedua ini. Tapi bismillah memulai apapun yang terjadi. Kemarin sudah sounding, kalau hari ini akan membaca buku bersama. Buku yang kemarin menjadi pilihan untuk dibaca, sudah tertata rapi. Jadinya sejak sarapan pagi, ternyata Hizbi sudah tak sabar ingin mengambil buku dan membaca. Sebetulnya kesepakatan membaca kemarin, nggak di pagi hari. Tapi dengan izin Allah, hati Hizbi sudah bahagia sejak pagi dan minta untuk membaca bersama.
Baiklah, saatnya memulai project read aloud Bunda dan Hizbi. Buku apa yang dipilih Hizbi? Dengan negosiasi, hihi, akhirnya terpilihlah salah satu boardbook yang ada. Berhubung lagi di rumah mertua, buku Hizbi terbatas tapi insyaAllah tak menyurutkan minat untuk membaca. Sekalian latihan untuk membaca buku yang lebih banyak tulisannya. Meski usia Hizbi masuk dalam kelompok 0-6 tahun yang sebaiknya disodorkan buku dengan lebih banyak gambar. Jadilah hari ini melakukan read aloud Disiplin Seperti Rasulullah.
Link read aloud, bisa dilihat di bawah ini
Beberapa catatan aktivitas untuk project Read Aloud Bunda dan Hizbi di hari kedua tantangan, antara lain:
1. Kreasi bookish play
Menyiapkan hasil kreasi atau benda yang berkaitan dengan buku yang akan dibacakan. Tadi menyiapkan sebuah ranting pohon yang diimajinasikan seperti tombak. Selain itu menyiapkan sebuah bendera, seperti yang ada diilustrasi buku.
2. Rekaman video read aloud
Sebelum mulai, Hizbi sudah excited banget bilang, "Halo nama saya...."
Saat sesi rekaman video tiba-tiba terganggu fokusnya karena mendengar suara orang beli di toko mertua. Langsung lari keluar ruang tamu tapi mau dilanjutkan lagi sesi read aloud Disiplin Seperti Rasulullah.
3. Apresiasi
Pasca read aloud sudah menjanjikan untuk bersama membuat bendera literasi. Apa itu? Bendera bertuliskan judul buku yang dibaca.
Sumber:
Hari kedua ini, melakukan read aloud buku terbitan Sygma Daya Insani. Media digitalnya menggunakan aplikasi Canva, video editor lalu upload di youtube. Belum berhasil upload langsung di halaman ini. Mungkin ada yang tahu, kenapa?
Refleksi:
Proses read aloud membutuhkan fokus dan waktu menyimak yang tak sebentar. Alhamdulillah Hizbi tadi bisa menyimak meski sempat ada distraksi sebentar. Hihi. Sebelum read aloud, penting untuk olah fisik dulu supaya bisa anteng. Ada sesi sebelum read aloud yang terlupa yaitu menyebutkan nama penulis dan penerbit. Sesi read aloud tadi sepertinya intonasi saya agak terlalu cepat. Semoga ada kesempatan besok untuk lebih baik
Posting Komentar
Posting Komentar