Hari ketiga tantangan kelas bunsay#6 zona 4, sudah merencanakan aktivitas sejak kemarin. Saya berencana memberikan aktivitas yang membuat Hizbi duduk manis. Hehe, menyodorkan beberapa lembar kertas yang sudah saya beri gambar. Menarasikan semenarik mungkin, agar Hizbi mau duduk dan dilanjutkan, menerima hadiah lembaran kertas dari saya untuk mengamati gaya belajar dan stimulasi kreativitas.
Hizbi penasaran dong, bertanya-tanya, "Apa? Apa ini, Bunda? Bunda buat apa ini? Mau ngapain?"
Panjang betul pertanyaannya, alhamdulillah sudah berhasil membuat Hizbi penasaran. Hizbi mau duduk dan mendengarkan sedikit penjelasan serta arahan saya. Dia mengangguk-angguk mencoba menjalankan misi yang saya sampaikan. Saya takjub melihatnya. Tapi beberapa menit kemudian, dia menyudahi aktivitas itu. Hehe. Lupa juga, nggak melihat timer seberapa lama konsentrasi duduk manisnya. Ternyata matanya kurang berbinar mengerjakan. Hohoho.
Selanjutnya, Hizbi malah request buat kapal dari kardus. Wah menarik ini, Hizbi sendiri yang mempunyai ide untuk memulai aktivitas stimulasi kreativitas belajar (bermain) hari ini. Baiklah, saatnya mengeksekusi dan mengajaknya belajar (bermain), berkreasi bersama. Mengamati dan mencatat beberapa hal tentang gaya belajar dan stimulasi kreativitas di kelas bunsay#6 zona 4 hari ke-3 ini, seperti berikut:
Proses kreativitas:
Ide belajar (bermain) hari ini berasal dari Hizbi, tentang membuat kapal dari kardus bekas.
Tujuan Belajar:
IC (Intelectual Curiosity)
Saling bertukar pendapat tentang kenapa kapal bisa berlayar. Apa yang membuat kapal terapung. Apa kapal mempunyai roda.
CA (Creative Imagination)
Hizbi menentukan printilan apa saja yang ada di kapal, seperti cerobong asap, lonceng, tembakan, setir, alas kapal dll. Selain itu, Hizbi beride mempunyai jaring ikan dari wadah plastik lem tembak yang tak terpakai.
AD (Art of Discovery)
Hizbi mempunyai pendapat untuk tempat meletakkan printilan kapal sendiri. Saya lihat itu bagian dari seni.
NA (Noble of Attitude)
Mengingatkan Hizbi supaya tidak membuang sampah sembarangan meski naik kapal di laut. Saat saya tanya siapa yang membantu meniupkan angin supaya kapal berlayar, jawabnya Allah. Sehingga penting menjaga sikap dengan tetap bersyukur bisa berlayar karena Allah yang mengizinkan.
Refleksi
Hizbi mempunyai ide bermain sendiri yang sebisa mungkin difasilitasi untuk menghabiskan energinya. Mencoba menghargai pendapatnya dan berdiskusi jika ada yang kurang tepat.
Alhamdulillah bunsay#6 zona 4 hari ke-3 sudah dilakukan dengan membuat kapal dari kardus bekas. Semoga hari esok lebih menyenangkan dan lebih baik.
Posting Komentar
Posting Komentar