Zona 3 Bunda Sayang: Bermain di Bawah Rintik Hujan

Suasana syahdu tadi sore mengalihkan family project yang ingin dilanjutkan kemarin. Jika di hari kedua tentang mengenal huruf hijaiyah, alhamdulillah tadi masih berlanjut. Tapi family project dadakan yang ingin ditulis hari ini, bukan tentang itu. Cuaca berawan sejak siang, ternyata berlanjut dengan awan yang semakin pekat. Ba'da shalat Ashar, sudah seperti suasana mau maghrib, mulai menggelap. Jadilah tercetus ide untuk mengajak Hizbi bermain di family project hari ketiga zona kecerdasan emosi dan spiritual.

Suasana yang nyaman, mendukung untuk bergulung di atas kasur tapi saya ajak Hizbi untuk bermain bersama. Mengajak bermain di bawah rintik hujan untuk family project di hari ketiga ini. Bagaimana tanggapannya Hizbi? Jelas, seneng banget. Meski baru bangun tidur dan masih nengumpulkan nyawa tetap antusias dengan ajakan saya. Tetiba tercetus ide itu karena membaca referensi dari akun instagram @quranbasedplay dan buku Amazing.

Persiapan Family Project

Apa yang dipersiapkan untuk family project ketiga kali ini?

1. Niat dan berani mencoba. 

Bermain hujan, apalagi masih seatap dengan orang tua (red: mertua) agak menantang ya. Jadi perlu persiapan yang matang dan melihat situasi yang tepat. Bersiap untuk mendengar larangannya.

2. Membaca referensi dari akun instagram @quranbasedplay dan buku Amazing.

3. Membaca Al-Qur'an.

4. Mengajak Hizbi segera bermain air hujan.

Begitu eksekusi bermain di bawah rintik hujan, Hizbi sempat khawatir basah meski awalnya langsung antusias. Duh, maafkan sudah lama belum main hujan-hujanan lagi ya Hizbi. Tapi akhirnya, Hizbi mau bermain air hujan ketika saya tawarkan untuk memakai payung. Sesekali saya turunkan payung dan Hizbi merasakan air hujan menetes langsung di badannya. Lumayan beberapa menit, agar merasakan bahagia datangnya hujan seperti di surat Ar-Rum ayat 48.

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira."

Alhamdulillah usai hujan-hujanan rintik-rintikan, air dari langit langsung turun dengan sangat deras. Hizbi segera mandi dan kami membuka buku bersama. Saya cerita, Hizbi mendengar, bertanya. Ganti saya jawab, Hizbi juga ingin bercerita alias mengoceh sepemahamannya. 

Sambil menanamkan nilai bahwa Allah Maha Pencipta dan Pengatur alam ini. Saya ajak sekali lagi untuk melihat hujan yang sangat deras dari teras. Tak lupa mengingatkan untuk berdoa turun hujan. Bersyukur dan memohon hujan yang bermanfaat. Bisa jadi, ada ada yang merasa khawatir di tengah rahmat Allah ini tapi semoga tetap menyadarkan bahwa hujan insyaAllah membawa manfaat untuk bumi. Tentu atas seizin Allah.

Alhamdulillah senang 99,9% dengan family project ini. Hizbi jadi punya pengalaman lagi dengan hujan-hujanan. Saya juga jadi membuka Al-Quran untuk membaca ayat, terjemahan dan tadabbur. Kalau ada hujan dan Allah beri kesempatan, mari dicoba lagi bersama Hizbi.



April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar