Di usia Hizbi 3 tahun, ada salah satu target kemandirian yang sempat terlaksana tapi belum tuntas untuk melatihnya. InsyaAllah di zona 2 petualang bahagia ini akan kembali membiasakan Hizbi makan mandiri. Itulah temuan yang menjadi fokus latihan kami. Kok kami? Karena sebagai orang tua juga berlatih dan perlu strategi untuk mendampingi proses kemandirian anak.
Alasan terkuat dalam melatih makan mandiri adalah berharap tuntas kemandiriannya. Tak tergantung pada orang lain, fitrah ego atau perkembangannya dapat tumbuh dengan baik. Salah satu bentuk syukur dengan memanfaatkan fungsi tangan yang diciptakan Allah secara sempurna. Lalu seperti apa strategi membiasakan makan mandiri?
Hal yang menantang jelaslah menahan kesabaran dalam mendampinginya terbiasa makan mandiri. Lauk pauk, saya potong kecil-kecil dan bercampur nasi supaya mudah menyendoknya. Tapi tetap harus bersabar karena kadang teralihkan dengan hal-hal kecil. Belum lagi makanan yang tercecer, kadang sayuran dipinggirkan. Padahal kalau disuapi, apa saja masuk. Nah, jadi belajar lagi strategi membiasakan makan mandiri untuk besok. Tapi bersyukur dan senang dengan perkembangannya hari ini. Hizbi juga mulai terbiasa dan menikmati. Semoga besok lebih baik lagi, insyaAllah. Aamiin.
Posting Komentar
Posting Komentar