Rencana praktik komunikasi produktif di hari kedua ini adalah mengajak Hizbi merapikan barang miliknya sendiri. Jika merapikan mainannya insyaAllah sudah menjadi kebiasaan meski kadang tidak tuntas tapi mau inisiatif saat diajak. Tapi saya seringnya lupa agar Hizbi mau bertanggung jawab dengan barang miliknya, contohnya alat shalat. Kalau bersama orang tua biasanya shalat jamaah di rumah, saya siapkan sajadah Hizbi. Selesai shalat biasanya mau untuk menggulung atau melipat sajadah. Tapi karena belum sering latihan untuk melipat, Hizbi maunya menggulung.
Saatnya memulai kebiasaan baik yang mungkin tak cukup sekali mengingatkan dan puas pada hasil temuan pertama ini. Saat pulang dari masjid tadi, saya masih shalat, Hizbi melepaskan sarung dan baju koko bersama suami. Suami mengingatkan tapi tidak langsung dilakukan Hizbi. Usai shalat, saya mendekat dan mengajaknya bicara.
Baiklah, ajakan saya sudah diterima. Sampai di lokasi sarung yang tergeletak, ternyata belum tergerak juga untuk mengambil. Hizbi bilang tak mau karena ada semutnya. Sempat dengar suami bilang, kalau sarungnya ditinggal akan kena semut. Hihi. Ancaman yang membahayakan ternyata. Akhirnya dengan ajakan sekali lagi, Hizbi langsung mengiyakan untuk segera menggulung sarungnya. Alhamdulillah good job. Selanjutnya kita belajar melipat bersama insyaAllah.
Apresiasi diri dalam praktik hari ini mendapat 4 dari 5 bintang. Masih belibet, agak panjang kalau bicara. Semoga besok lebih baik lagi.
#harike-2
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
Posting Komentar
Posting Komentar