Setelah melewati wahana surfing, ternyata dihadapkan pada tantangan yang lebih meningkat lagi. Di pra bunsay berikutnya, bersiap untuk merencanakan dan melewati wahana wake board. Dalam wahana ini diingatkan kembali tentang core value dan karakter moral.
Jika diibaratkan aktivitas wake board, maka core value adalah seutas tali yang menjadi pegangan. Semoga Allah bimbing tujuan belajar, praktik hingga proses berbagi dan berdampak. Meyakini bahwa dengan belajar, ternyata banyak hal yang belum diketahui. Ketika sudah belajar dan dipraktikkan, biidznillah diri ini akan berproses, berkembang ke arah yang lebih baik. Kemudian menghasilkan karya, apakah itu tulisan, sikap atau suatu inovasi. Dari situ dapat berbagi dan insyaAllah berdampak manfaatnya.
Seakan diingatkan lagi tentang strong why belajar seperti di wahana pertama. Sebagai peta pembelajaran, alasan terkuat belajar:
1. Memperbaiki pola mendidik anak
2. Sarana challenge diri agar lebih positif dan baik
3. Menuliskan untuk media sharing dan semakin menguatkan makna
Selanjutnya persiapan melakukan wake boarding dengan bekal karakter moral. Apa saja?
1. Menyiapkan helm. Helm ini pelindung ibarat menjalankan misi dengan suka cita.
2. Menyiapkan pelampung. Ibarat pembelajar mandiri yang senang belajar.
3. Menyiapkan asupan untuk tubuh dengan minum air kelapa. Poinnya percaya pada kemampuan diri, menepati waktu dan belajar dengan cara sharing.
Tentang belajar ini memang menarik sekali. Di era teknologi yang mudah mencari ilmu, jadi tantangan tersendiri supaya tidak tsunami informasi. Sempat lupa dan diingatkan kembali mantra "menarik tapi tidak tertarik". Tidak tertarik karena belum atau tidak sesuai dengan kebutuhan dan prioritas.
Lalu, ilmu yang ingin dipelajari alias dibutuhkan saat ini:
1. Parenting (fitrah based education/aktivitas anak usia dini).
2. Read aloud.
Ilmu yang ingin ditingkatkan, dilatih adalah seputar literasi (menulis artikel/buku, blogging). InsyaAllah jika sudah terlatih akan membagikan hasil karya dan semoga bisa memberi dampak positif.
Tantangan yang akan dihadapi adalah tsunami ilmu dan pembagian waktu pengerjaan. Cara mengatasi tantangannya:
1. Fokus. Puasa hal-hal yang belum menjadi kebutuhan saat ini. Harus berani mengerem keinginan.
2. Menuliskan atau membuat perencanaan. Jika dituliskan, ternyata lebih terlihat nyata daripada hanya diangan.
3. Komunikasi dan kerja sama dengan suami agar berjalan lancar.
Semoga Allah meridhoi untuk dapat melalui tantangan wake board ini menuju pembelajaran bunsay yang berdampak positif bagi diri, keluarga bahkan orang lain.
#prabunsay #bundasayang #bunsaybatch6 #wahanawakeboard #iipsuramadu
Posting Komentar
Posting Komentar