Bismillahirrahmanirrahim
Setelah menyimak materi kedua di pra bunsay, membuatku mengingat-ingat tentang pengalaman CoC dan seputar prinsip berkomunitas di Ibu Profesional. Berkenalan dengan CoC di awal kuliah matrikulasi bersama walikelas, Mbak Aprilia Rahmasari. CoC alias code of conduct ini adalah pedoman atau panduan rambu-rambu berperilaku dalam komunitas Ibu Profesional. Materi di wahana surfing ini seakan memberi peringatan bahwa akan mendapati bermacam tantangan dalam berkomunitas. Jadi bersiaplah diri ini.
Memang benar kata Bune Yani tentang pepatah bulu burung. "Burung-burung dengan bulu yang sama secara warna ataupun bentuk, akan hinggap secara bersama di pohon yang sama pula. Begitu juga di komunitas atau perkumpulan, menanyakan kembali ke diri sendiri tujuan bergabung ke komunitas. Biasanya suatu komunitas mempunyai aturan yang sebaiknya dipahami dan dipatuhi para member. Jika tidak sepaham, tentu akan mengalami seleksi alam dengan left mandiri.
Saya pernah beberapa kali terkena seleksi alam di suatu komunitas. Merasa tidak nyaman, keluar dengan berpamitan. Masuk secara baik, keluar juga harus dengan baik-baik kan ya? Daripada saya hanya diam tapi tak nyaman atau curhat antar member atau malah melakukan sikap tak baik hingga mendapat konsekuensi, lebih baik keluar saja secara santun.
Tujuan CoC
Begitu juga di Ibu Profesional, adanya CoC untuk membuat kenyamanan bersama antar member. Apalagi member memiliki latar belakang yang beragam dan jumlahnya semakin bertambah banyak. Jika ada suatu kasus, maka akan tahu jalan keluar terbaik karena sudah ada di CoC.
Pernah di awal masuk matrikulasi, seorang teman tiba-tiba memasukkan kami teman sekelasnya ke dalam grup jualannya. Karena beliaunya belum paham, akhirnya meminta maaf dan tidak mengulangi lagi. Kalau sudah ada aturan, jadi tahu langkah apa yang harus diambil.
Semua Boleh Kecuali yang Tidak Boleh
Di awal pembahasan CoC dulu, sempat merasa kok komunitasnya ketat banget. Tapi justru itu yang membuat nyaman, aturannya jelas. Semua boleh kecuali yang tidak boleh. Secara umum, yang tidak boleh ada 5:
1. Tidak kritik pemerintah
2. Tidak ghibah
3. Tidak bicara SARAT
4. Tidak bicara khilafiyah
5. Tidak konflik kepentingan
Kenapa kok begitu? Karena value di Ibu Profesional bukan untuk membicarakan hal di atas. Masih banyak tempat lain yang bisa digunakan untuk mendiskusikan hal di atas. Selain itu, member dari beragam asal juga memiliki latar belakang dan pemahaman yang berbeda.
Perilaku Bermartabat
Stimulasi akan mendatangkan respon. Jika stimulasi perilaku baik, maka yang didapat juga konsekuensi positif alias manfaatnya. Apa saja perilaku bermartabat yang harus dilakukan? Dari penjelasan dua guidetour kemarin, saya menangkap tentang materi ilmu adab dalam menuntut ilmu.
Posisi saya di komunitas saat ini adalah menuntut ilmu, belajar atau menambah pengetahuan. Menanyakan ke diri sendiri, tujuan masuk ke dalam komunitas. Sesungguhnya ilmu yang diterima, tergantung dari niat hingga berdampak pada pemahaman, kesungguhan dalam memraktikkannya dan didukung oleh lingkungan.
Aturan Publikasi
Tujuan masuk di komunitas ini adalah belajar. Sehingga bisa dipastikan ada bertebaran ilmu di sini. Ada tahapan dalam menyebarkan ilmu dari Ibu Profesional:
1. Pemula: membagikan materi belajar tanpa mengubah dengan mencantumkan sumber.
2. Menengah: membagikan hasil belajar setelah melakukannya. Memahami materi karena sudah praktik.
3. Lanjut: membagikan dalam bentuk jurnal yang terpublikasi secara online atau offline.
Di wahana surfing ini terlihat menantang. Awalnya terbayang, bagaimana ombak besar bisa dilalui. Semoga bisa dipraktikkan nanti untuk menghadapi tantangan kelas bunda sayang. Semoga Allah meridhoi.
#prabunsay
#bunsay6
#institutibuprofesional
Posting Komentar
Posting Komentar