Menjaga Kewarasan
Sebenarnya aku tidak berniat untuk menyelesaikan tulisan di malam hari setelah tarawih. Namun menurutku, itu waktu yang tepat dan tenang untuk menulis karena anak dan suami sudah istirahat. Akhirnya menjadi barisan deadliners di dua hari pertama, selalu setor link di atas jam 23.00. Aku tahu kalau itu adalah kebiasaan kurang baik jika mengerjakan sesuatu atau tugas secara terburu mendekati jam deadline. Bisa saja Allah menakdirkan jaringan internet kurang bagus, mendadak anak, suami butuh pelayanan atau ada hal mendadak lainnya di luar rencana.
Jika kebiasaan itu terjadi berlarut, tentu juga akan berdampak pada kesehatan tubuh. Tubuh menjadi kurang istirahat dan tingkat kesehatan menjadi berkurang apalagi di bulan ramadhan dengan pola keseharian yang berbeda. Selain itu berpengaruh juga ke kondisi emosi dan jiwa. Aku bisa merasa tidak tenang, jika kurang istirahat menjadi kurang fokus, saat anak rewel akhirnya menjadi tidak sabar dan sebagainya. Akhirnya mental dan fisik jadi kurang waras.
Keadaan itu mengingatkanku pada pernyataan bagus dari Ustadz Adriano Rusfi tentang menjaga kewarasan. Kewarasan manusia akan terjaga saat fitrahnya tersalurkan dan terpenuhi secara benar. Seorang ibu akan terjaga saat fitrah keibuannya terpenuhi. Seorang wanita akan terjaga kewarasannya saat fitrah feminitasnya terpenuhi. Kutipan yang kuingat saat mengikuti kuliah telegram tentang Selfcare Project bersama bunda Itsnita Husnufardani seorang home educator dan selfcare practicioner.
Project Bunda Farda tersebut adalah tentang seni merawat kewarasan diri agar menjadi ibu bahagia. Kalau akhir-akhir ini sering mendengar kata me time, itu adalah bagian dari selfcare. Selfcare juga bukanlah selfish. Merawat diri adalah salah satu bentuk untuk menumbuhkan fitrah individual. Bukan hanya untuk kesenangan semata yang bersifat hedonis. Tapi merawat mindset, heartset dan behaviour.
Aspek Merawat Diri
Ragam aktivitas selfcare disesuaikan dengan kebutuhan personal yang tentu bisa berbeda antara satu dengan lainnya. Mencari aktivitas yang paling berpengaruh untuk mengisi bejana kebahagiaan. Ada 5 aspek selfcare yang bisa saling terkait antara lain:
1. Aspek fisik
Aspek yang berhubungan dengan tubuh atau raga. Contohnya seperti olahraga, rehidrasi, nutrisi makanan, pola istirahat, pijat tubuh dan sebagainya.
2. Aspek psikis
Aspek yang berkaitan dengan psikis atau jiwa kita. Misalnya saja, seperti melakukan refleksi dengan journaling (bisa melakukan Al-Qur'an journaling), meditasi, olah napas secara sadar, diet gadget, membuat konten positif di media sosial dan lainnya.
3. Aspek spiritual
Aspek yang tidak kalah penting adalah spiritual. Sebagai muslim, biasa mendengar istilah habluminnallah. Contoh merawat secara spiritual, seperti tilawah, dzikir pagi & petang, sedekah, shalat wajib tuma'ninah di awal waktu, shalat sunnah terutama tahajud atau lainnya.
4. Aspek emosi
Aspek yang tidak hanya penting diregulasi pada anak tapi juga orang dewasa. Contohnya, seperti meluangkan waktu family time/couple time, self healing art therapy, melakukan sugesti/berdoa penuh harap di awal pagi dan contoh lainnya
5. Aspek relasi
Aspek yang tidak bisa ditinggalkan oleh orang-orang Indonesia yaitu berelasi atau bersosialisasi. Misalnya seperti mempunyai waktu untuk menghubungi teman, silaturrahim, bergabung di komunitas, we time dengan anak dan sebagainya.
Selama aku coba terapkan selfcare project , melakukan beberapa aspek merawat diri, alhamdulillah terasa manfaatnya. Selfcare sebelum dan saat ramadhan juga perlu disesuaikan. Misalnya melakukan olahraga jalan pagi, saat ramadhan cukup olahraga ringan dengan melihat youtube atau berjemur pagi. Saat sahur dan buka selalu mengawali dengan makan kurma dan diakhiri dengan minum habbatussaudah. Lainnya masih sama seperti biasa, misalnya melakukan perawatan wajah CTMP (cleansing toning, moisturizing, protecting), melakukan refleksi dengan menulis. Aspek ibadah sedang berusaha untuk menambah target lebih di bulan ramadhan ini.
Teringat juga pesan Bunda Farda, saat melakukan hal-hal yang diminati atau yang menjadi passion tetap ingat hak tubuh. Karena tubuh tetap butuh dirawat dan dijaga. Beberapa hari lalu, saat luangkan waktu menjelang jam 12 malam untuk menulis, keesokkan harinya badan sangat mengantuk. Jadi tidak maksimal menemani anak bermain. Padahal tubuh juga punya hak. Tubuh mempunyai jam-jam tertentu untuk bekerja dan berisirahat.
Teringat juga pesan Bunda Farda, saat melakukan hal-hal yang diminati atau yang menjadi passion tetap ingat hak tubuh. Karena tubuh tetap butuh dirawat dan dijaga. Beberapa hari lalu, saat luangkan waktu menjelang jam 12 malam untuk menulis, keesokkan harinya badan sangat mengantuk. Jadi tidak maksimal menemani anak bermain. Padahal tubuh juga punya hak. Tubuh mempunyai jam-jam tertentu untuk bekerja dan berisirahat.
InsyaAllah mengusahakan diri untuk menjadi ibu bahagia, bukan ibu yang sempurna. Sebab kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Selfcare dengan 5 aspek merawat diri ini bagian dari mensyukuri dan merawat nikmat yang telah diberikan Allah. Kalau kamu, paling sering lakukan apa untuk selfcare?
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-4
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-4
Posting Komentar
Posting Komentar