Bolehkan untuk merasa iri dengan kebaikan dan amalan baik yang banyak dilakukan seseorang? Ingin sekali berlomba-lomba meniru untuk beramal baik. Jika Allah meridhoi semoga diniatkan ikhlas.
"Tidak ada (sifat) iri (yang terpuji) kecuali pada dua orang: seorang yang dipahamkan oleh Allah tentang Al-Qur'an kemudian dia membacanya di waktu malam dan siang hari, lalu salah seorang tetangganya mendengarkan (bacaan Al-Qur'an)nya dan berkata: "Duhai kiranya aku diberi (pemahaman Al-Qur'an) seperti yang diberikan kepada si Fulan, sehingga aku bisa mengamalkan seperti (membaca Al-Qur'an) seperti yang diamalkannya." Dan seorang yang dilimpahkan oleh Allah baginya harta (yang berlimpah) kemudian dia membelanjakannya di (jalan) yang benar, lalu ada orang lain yang berkata: "Duhai kiranya aku diberi (kelebihan harta) seperti yang diberikan kepada si Fulan, sehingga aku bisa mengamalkan (bersedekah di jalan Allah) seperti yang diamalkannya." (HR. Al-Bukhari).
Dijelaskan dalam muslim.or.id bahwa Rasulullah Nabi Muhammad menyebutkan dua golongan manusia yang pantas dicemburui. Rasulullah juga menjelaskan sebab yang menjadikan golongan itu pantas dicemburui. Bukan karena kelebihan yang dimiliki di dunia tapi karena mampu menundukkan hawa nafsu yang mencintai dunia secara berlebihan.
Selain itu, sikap cemburu yang benar adalah saat cemburu dalam kebaikan yang ditunjukkan oleh orang-orang dengan iman sempurna. Seperti disebutkan dalam hadits berikut:
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu dia berkata: Orang-orang miskin (dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) pernah datang menemui beliau, lalu mereka berkata: “Wahai Rasulullah, orang-orang (kaya) yang memiliki harta yang berlimpah bisa mendapatkan pahala (dari harta mereka), kedudukan yang tinggi (di sisi Allah) dan kenikmatan yang abadi (di surga), karena mereka melaksanakan shalat seperti kami melaksanakan shalat dan mereka juga berpuasa seperti kami berpuasa, tapi mereka memiliki kelebihan harta yang mereka gunakan untuk menunaikan ibadah haji, umrah, jihad dan sedekah, sedangkan kami tidak memiliki harta…." Dalam riwayat Imam Muslim, di akhir hadits ini, Rasulullah ?Nabi Muhammad bersabda: "Itu adalah kerunia (dari) Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya."
MasyaAllah, cemburu dalam hal tersebut termasuk diperbolehkan. Sebab cemburu itu insyaAllah akan menjadikan motivasi berbuat baik. Seperti tertulis dalam surat Al Baqarah ayat 148: "Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan."
Terus membayangkan kalau deretan angka-angka yang aku rekap tadi adalah saat hari perhitungan amal atau yaumul hisab. Dihitung amalan yang dilakukan, termasuk baik atau buruk untuk ditimbang nantinya. Astaghfirullah, sudah seberapa banyak persiapan tabungan amal kebaikan yang dihitung? Kalau rekapan evaluasi amalan harian yang aku kerjakan tadi masih bisa diperbaiki, bagaimana jika di yaumul hisab nanti?
Rasulullah Nabi Muhammad juga sering berdoa di dalam sholat: "Allohumma haasibni hisaaban yasiiro." Doa tersebut memiliki arti sebagai berikut: "Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah."
Kemudian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya tentang apa itu hisab yang mudah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barangsiapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, VI/48, 185, al-Hakim, I/255, dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah, no. 885. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi).
Bulan ramadhan ini salah satu waktu yang tepat untuk berlomba dalam kebaikan. Bulan yang istimewa, sungguh disayangkan untuk dilewatkan. Berharap tulisan ini juga dinilai ibadah oleh Allah karena mengingatkan dalam hal kebaikan. Semoga Allah memberkahi.
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-7
Posting Komentar
Posting Komentar