4 Tahapan Menulis Buku Nonfiksi

Diam-diam ada yang sudah menerbitkan buku solo. Begitu pesan salah satu admin di grup challenge menulis, beberapa hari yang lalu. Tentu saja membuatku tersentil, tetampar dan merasa tertinju. Lebay. 

Adik kelas yang katanya baru ikut kelas menulis dan ditawari untuk menerbitkan buku, langsung gerak cepat menyelesaikan naskah. Aku masih bergerak sangat perlahan dengan sedikit keberanian, tapi belum berakhir jadi ratusan lembar ide naskahnya.

Challenge bersemadi dari forum lingkar pena (FLP) Surabaya ini lumayan menambah giat kemampuan menulis. Hari ini sudah ke 16 kali menulis di blog. Lumayan untuk mengasah pemilihan kata dan membaca ulang materi-materi yang tersimpan di gadget. Jadilah tulisan-tulisan yang tujuan utamanya untuk mengingatkan diri sendiri. 

Kelas Jadi Buku 

Tanggal 5 Mei aku ikuti materi pertama kelas jadi buku yang diadakan oleh Komunitas Menulis Online Indonesia. Pendaftarannya di awal bulan April sepertinya, ketika ada flash sale untuk biaya kelasnya. Otomatis tak melewatkan kesempatan untuk belajar langsung sama penulis yang sudah menerbitkan ratusan buku. Belajar tentang menulis buku nonfiksi, membuatku penasaran untuk menampung semua ilmunya, termasuk cara menerbitkan buku solo nonfiksi.

Seorang Ahmad Rifa'i Rif'an yang mengawali menulis sejak belum lulus kuliah. Padahal latar belakang pendidikannya adalah teknik mesin tapi percaya diri untuk mengambil langkah menjadi seorang penulis. Jadi sebetulnya, tak ada alasan kalau tidak mungkin menulis untuk menerbitkan buku. Latar belakang pendidikanku juga teknik, serasa ada motivasi tersendiri. Semoga Allah meridhoi kesempatan belajar ini.

Baca juga: Tujuan menulis.

Ada banyak tips menarik dari Mas Ahmad Rifa'i Rif'an tentang menulis. Semuanya poin-poinnya penting dari tiap sesi materi yang disampaikan. Saat berencana menerbitkan buku solo, tentu harus bisa menulis lembaran-lembaran naskah. 

Sebelum menulis berlembar-lembar naskah, perlu bertanya pada diri sendiri tentang tujuan terbesar menulis. Selain itu, kekuatan motivasi menulis perlu di-setting dan diikat dengan baik. Rasanya harus menulis motivasi dengan tangan dan ditempel di kamar supaya berdampak. Semoga itu jadi bagian dari do'a yang dikabulkan Allah. 

Tahap Menulis Buku Nonfiksi

Ada 4 tahapan menulis buku nonfiksi ala Mas Ahmad Rifa'i Rif'an, antara lain:

1. Pra menulis

Di tahapan ini berisi tentang menentukan ide, topik, judul dan kerangka tulisan. Katanya ide bisa didapatkan dari mana saja. Begitu banyaknya ide, perlu difokuskan ke satu topik yang akan dibahas. 

Mengutip nasihat dari Ibnu ‘Athaillah: "Jangan sekali-kali berbuat seperti penggali sumur yang mencari air. Ia menggali di sini sedalam sehasta, kemudian menggali di tempat lain sedalam sehasta pula. Dengan begitu, ia takkan dapat menemukan air. Mestinya, ia menggali di satu titik saja dengan sungguh-sungguh hingga air ditemukan."

Setelah itu, menentukan judul buku dengan membuat 5 alternatif judul. Dilanjutkan dengan membuat kerangka tulisan atau outline. Tujuan membuat kerangka agar naskah tetap on track seperti direncanakan di awal karena menulis buku solo terkadang tidak sekali duduk.

2. Menulis draft

Tahapan ini digunakan untuk menuangkan segala isi pikiran. Ada istilah yang digunakan dalam menulis draft ini yaitu free writing. Membebaskan diri saat menulis, tanpa perlu memperhatikan kaidah.

3. Revisi draft

Setelah menulis secara bebas, perlu mengendapkan naskah terlebih dulu. Draft awal masih fleksibel untuk diubah. Revisi draft dilakukan saat naskah sudah selesai. Tidak tergoda merevisi jika belum selesai menulis. 

Di tahapan ini adalah proses mengedit naskah yang sudah direvisi. Apa beda revisi dan edit? Revisi difokuskan pada penyajian, sedangkan edit lebih diutamakan pada kaidah penulisan. Setelah tahap ini selesai, maka saatnya untuk mengirim ke penerbit.

Penutup

Catatan ini semoga jadi pacuan untuk segera menulis buku nonfiksi. Bisa jadi, kumpulan tulisan dari challenge ini sebagai bahan draft tulisan calon buku nantinya. Menerbitkan buku solo masih menjadi rapalan doaku di bulan ini.


#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
#BERSEMADI_HARIKE-16

April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar