Nah kalau SG di Institut Ibu Profesional (IIP) bagaimana? Sama seperti pengertian SG di atas, semacam kuliah umum untuk menyambut kemeriahan sebelum perkuliahan dimulai. Jadi begitu dapat undangan untuk masuk ke forum SG, langsung antusias berada dalam satu wadah bersama para mahasiswi IIP dari Sabang sampai Merauke, bahkan luar negeri. Berkumpul dengan tujuan sama untuk menjadi ibu yang "profesional".
Bayangan awal kuliah umum secara online pasti riuh ya. Ternyata di forum telegramnya, masyaAllah lebih dari riuh. Dua ribuan mahasiswi matrikulasi batch 7 mbrudul satu persatu saling sahut menyahut berinteraksi sebelum acara SG dimulai, rasanya? Agak pusing awalnya, akhirnya banyak saya skip. Sempat terkondisikan panitia saat memulai acara SG. Tapi begitu masuk sesi tanya jawab, pusing lagi. Karena puluhan hingga ratusan mahasiswi sangat antusias. Jadilah saya skip dulu hingga chat yang bersahutan agak reda.
Barulah diniatkan untuk manjat tinggi ratusan chat dan saya patut bersyukur diberi kesempatan Allah masuk kelas matrikulasi. Semoga bisa menapaki hidup lebih baik. Menjadi ibu yang baik dan bahagia versi diri sendiri, seperti cuplikan video sambutan dari founder Komunitas Ibu Profesional, Bu Septi Peni Wilandani.
Kesan saya, keren untuk para pembabat alas IIP. Membaca success story para alumni yang mewakili kelas matrikulasi IIP batch 1-6, bisa menjadi teladan untuk kami yang baru. Secara tersirat, mereka menggambarkan Nice HomeWork selama matrikulasi seperti tentang surat cinta untuk suami, manajer rumah tangga dalam mengondisikan keluarga, potensi diri dan juga konsep diri.
SG Matrikulasi IIP batch 7, sungguh awesome. Salut untuk penganggas dan panitianya, saya jadi melek tentang matrikulasi, bukan hanya sekedar NHW lalu selesai. Suntikan motivasinya masih membekas, bisa menjadi salah satu pengingat di saat futur.
Ada pesan pengingat yang mengena untuk saya:
"Di Matrikulasi ini, kita semua akan diajarkan tentang komitmen dan konsistensi, dua pegangan setelah meluruskan niat. Maka komitmen dan konsistensi inilah yang akan membuat kita tangguh, terus semangat untuk belajar, mengosongkan gelas dan memenuhinya dengan cahaya ilmu." (Yani Retno Hapsari)
"Untuk yakin dengan kelebihan diri sendiri, sy hanya berusaha melakukan. Lakukan, lakukan dan lakukan. Konfirmasi lagi, apakah keraguan kita beralasan? Apakah terbukti? Jika tidak, mulailah percaya bahwa Allah memampukan kita. Bahwa memang kita dititipi kemampuan itu.
Just do it. Do and do. Karena kita tidak pernah tahu sampai mana pencapaian kita tanpa pernah mencobanya." (Handiana Muthoharoh)
Bismillah, perjalanan matrikulasi Institut Ibu Profesional masih panjang. Semoga bisa istiqomah.
Salam kenal mba, kita satu kelas, keren tulisannya
BalasHapusSalam kenal mbak Enny. Saya sudab jalan2 nih, blognya kerenn banget 😍👍
Hapus