Saya
percaya, setiap anak yang dilahirkan dari rahim ibunya,
Bagaimana
pun kondisinya, dia adalah masterpiece karya agung Tuhannya,
Sebab
Allah Ta’ala, tidak pernah membuat produk-produk gagal.
Hanya
kesabaran orangtualah yang diuji.
-Munif
Chatib
Nasihat
dari Munif Chatib, seorang konsultan dan trainer pendidikan, mengingatkan semua
orang tua untuk bersyukur dengan segala kelebihan dan kekurangan anak. Adakah
orang tua yang tidak senang dengan kelebihan anak? Dari pertama melihat
parasnya, semakin besar menunjukkan akademis yang bagus dan lain sebagainya.
Anak adalah Bintang Bersinar
Tapi bagaimana jika orang tua melihat ada kekurangan pada sang anak? Apakah
akan mengutuk, menyesal atau membencinya? Biarkan naluri dan nalar sebagai
orang tua yang menjawabnya.
Melalui tulisan ini, semoga para orang tua dapat
lebih bijak dalam menyikapi setiap kelebihan dan kekurangan anak karena mereka
adalah bintang yang istimewa. Supaya bintang sang anak bersinar butuh interaksi
dalam hal ini adalah komunikasi yang saling menguatkan antara anak dan orang
tua agar tidak ada yang merasa kecewa di kemudian hari.
Ketika
melakukan pencarian tentang karya seorang anak disabilitas di suatu laman, akan
banyak ditemukan hasilnya yang mengagumkan. Hal itu membuktikan bahwa orangtuanya
sudah menemukan bintang dalam diri sang anak, meskipun secara kasat mata,
kekurangan fisik anak sangatlah terlihat dengan jelas. Tapi mereka tetap
bersyukur dan malah memandang kekurangan itu sebagai keistimewaan anak.
Saat
memiliki anak didik yang normal secara fisik, terkadang orang tua malah
memertanyakan kepada guru, “Sebaiknya bagaimana supaya anak percaya diri?”
“Bagaimana
supaya nilai menulis atau berhitungnya bagus?”
“Bagaimana
supaya tertartik dengan olahraga, kok selalu malas tidak mau ya?
Dan
masih banyak pertanyaan serupa. Orang tua malah berusaha menggali dan
menceritakan kekurangan anak. Saya yang diberi pertanyaan seperti itu dan
mendengarnya, sebetulnya bengong juga. Orang tua malah terkesan kurang percaya
diri dengan kelebihan sang anak karena fokus memandang kekurangannya.
Film
Taare Zameen Par bisa menjadi inspirasi orang tua memandang keistimewaan anak
di dalam kekurangannya. Dia dianggap sebagai anak yang bodoh, tidak bisa baca
tulis. Orangtuanya sebetulnya memiliki itikad baik agar anaknya berubah dengan
menasihati tapi terkadang juga mengomel bahkan menanamkan komentar negatif pada
sang anak.
Orangtuanya melakukan komunikasi hanya satu arah tanpa mau
mendengarkan kesulitan yang diderita sang anak. Sehingga menjadikan bintang
pada diri sang anak redup dengan tidak dapat menyampaikan komunikasi
ekpresifnya seperti mengungkapkan emosi dan perasaan.
Hingga
sang guru berhasil mengetahui permasalahan utama anak yaitu disleksia tapi
mempunyai kelebihan dalam daya imajinasi dan intelegensi yang tinggi. Dengan
memanfaatkan kelebihan itu, kekurangannya pun dapat diatasi dengan
metode-metode yang dilakukan di dalam film. Akhirnya ledakan bakat di bidang
akademisnya mulai terjadi bersamaan dengan diangkatnya kelebihan imajinasi
lukisannya. Sangat menarik.
Tips Memaksimalkan Potensi Anak Bersinar
Nah,
bagaimana sebaiknya orang tua memaksimalkan keistimewaan anak agar karyanya
mampu bersinar? Dari buku Orangtuanya Manusia dan Mendidik Anak dengan Cinta, ada beberapa poin yang saya rangkum sebagai berikut:
Pertama, orang tua memberi kesempatan anak untuk eksplorasi.
Anak diberi kesempatan eksplorasi segala hal, baik itu akademis, non akademis, interpersonal, intrapersonal, sosial dan lain sebagainya. Beri dia ruang atau wadah agar mampu memilih hal apa yang disukainya. Orang tua boleh mengarahkan tapi biarkan anak yang menentukan apa yang menjadi pilihannya. Karena bakat atau kemampuan bukanlah sekedar dari garis keturunan tapi juga perlu latihan. Ketika anak berlatih dengan senang, maka akan menghasilkan karya menyenangkan yang maksimal.
Kedua, beri dukungan anak dengan apa pun pilihannya.
Saya salut dengan orang tua yang
mau mendengarkan curhatan anak tentang kesukaannya. Saat saya mengajar di salah
satu SD di Surabaya, ada orang tua yang memindahkan ektrakurikuler sang anak
karena anak tidak nyaman atas pilihan orang tua. Dampaknya, sang anak dapat
menghasilkan karya yang menurutnya istimewa karena ia menyenangi. Tapi ada juga
orang tua yang sepihak tetap memutuskan pilihan ektrakurikuler anak pada hal
yang paling tidak disukai. Hasilnya bagaimana? Sang anak tidak pernah mau ikut
kegiatan ekstrakurikuler. Jika sudah seperti itu, siapa yang rugi?
Ketiga, senantiasa menjalin komunikasi dua arah yang baik dengan anak.
Mengapa jalin komunikasi produktif dengan anak? Agar ikatan batin dan perasaan antara anak dengan orang tua terjalin kuat. Selanjutnya, InsyaAllah rasa
percaya diri sang anak dapat tumbuh untuk menghasilkan karya istimewa yang
bersinar.
Orang
tua salah satu penentu anak dapat mengembangkan dirinya menjadi bersinar untuk
dapat menghasilkan karya secara fisik atau pun psikis. Karena Allah tidak
pernah membuat produk gagal, hanya orangtua yang diuji. Semoga kita sebagai orang tua dapat memaksimalkan potensi anak bersinar.
#kelasartikel #ketik11 #pendidikan #potensianak
Posting Komentar
Posting Komentar