Bila anak sering dikasari, ia
belajar berkelahi
Bila anak sering diejek, ia
belajar menjadi pemalu
Bila anak sering dipermalukan,
ia belajar merasa bersalah
Bila anak sering dimaklumi, ia
belajar menjadi sabar
Bila anak sering disemangati,
ia belajar menghargai
Bila anak mendapatkan haknya,
ia belajar bertindak adil
Bila anak merasa aman, ia
belajar percaya
Bila anak mendapat pengakuan,
ia belajar menghargai dirinya
Bila anak diterima dan
diakrabi, ia akan menemukan cinta
-Dorothy Law Nolte: Children
Learn What They Live-
Anak terlahir dengan membawa potensi baik bukan kosong, seperti
yang sering diibaratkan kertas putih. Karena Allah yang menjadikan anak manusia
sebagai sebaik-baik penciptaan. Peran orang tua yang menjaga potensi anak untuk
tetap baik, lebih baik lagi atau malah menjadikan buruk. Dari buku 'Mendidik dengan Cinta' karya Irawati Istadi dikatakan, bahwa kebaikan pada anak
akan berkembang jika mendapatkan kepercayaan.
Percaya, bisa menjadi salah satu bentuk pengakuan. Secara alamiah,
orang yang dipercaya akan benar-benar menjaga kepercayaan. Itu juga yang
dirasakan anak. Salah satu bentuk kepercayaan pada anak adalah prasangka, orang
tua tinggal memilih, mau berprasangka baik atau buruk.
Dok. Pribadi |
Sikap semau sendiri menjadi fitrahnya anak-anak. Orang tua yang
meminimalkan atau menghapusnya sebagai sisi negatif, supaya yang terlihat
adalah perilaku baik. Namun banyak faktor eksternal juga yang mempengaruhi tingkah
laku anak karena kepribadian mereka masih dalam proses pembentukan. Itulah
tugas orang tua dan lingkungan terdekatnya menumbuhkan sikap percaya diri bahwa
mereka adalah pribadi yang baik.
#30dwc #30dwcjilid12 #day11 #squad4 #keluarga
Posting Komentar
Posting Komentar