“Pembentukan
kepribadian seseorang 20 persen ditentukan oleh sifat yang diturunkan dan 80
persen ditentukan lingkungan atau pola asuh. Nah, pola asuh dapat memengaruhi
inner child seseorang,” kata psikolog Elly Risman, Psi.
Pembentukkan
sebagian besar sifat orang dewasa berawal dari pola asuh orang tua. Mungkin
saja, sifat tempramen saat ini karena dulu dididik dengan sangat keras oleh
orang tua. Mungkin kita mempunyai sifat sosial yang bisa mempengaruhi karena
orang tua mau memberi ruang kepercayaan pada kita. Mungkin saja, sifat
penyendiri saat ini karena orang tua jarang mengajak kita untuk pergi bergaul.
Mungkin, kita mempunyai sifat kepedulian tinggi karena orang tua sangat
mementingkan kebutuhan batin kita. Sehingga saat menjadi orang tua, semua
pembentukkan sifat dan karakter akan mudah muncul di situasi tertentu.
Bahayanya
jika sifat yang muncul adalah sifat negatif yang membuat trauma mendalam. Di
situasi itu, tiba-tiba ingatan akan membangunkan lagi inner child yang lama
tertidur. Kemudian diwujudkan sebagai emosi yang dulu tertahan. Yang sebenarnya
adalah emosi kepada orang tua tapi malah melampiaskan kepada anak. Anak pun
menjadi korban emosi kita sebagai orang tua, persis seperti dulu.
Lalu
bagaimana cara memutuskan mata rantai inner child ini?
Menurut
Diamond (2008), seseorang yang dikatakan dewasa adalah mereka yang menerima
masa lalu, memahami kebutuhan inner child serta memenuhinya tanpa bergantung
kepada orang lain atau menyusahkan orang lain.
Maksudnya
bagaimana ya itu?
Jadi,
kita mencoba mengawali dengan perasaan ikhlas terlebih dahulu dan menyadari
kalau setiap orang tua pasti mempunyai inner child. Selanjutnya kita
introspeksi diri, berdamai mengajak bicara batininner child kita. Ya, kita sang
pengendali inner child mampu menguasai masa lalu dengan damai.
Setelah berhasil
menetralkan hati, perlu dilakukan sikap memaafkan supaya tidak menjadi dendam
atau penyakit yang menahun di dalam dada. Dan yang terakhir adalah pentingnya merelakan
masa lalu itu dengan perasaan yang lega. Semoga permasalahan inner child bisa
teratasi dengan self healing berulang kali. Namun di saat trauma itu begitu
membekas menjadi luka yang terlalu dalam, perlu bantuan ahli untuk
menyembuhkannya.
Semangat
belajar dengan ilmu yang terus berkembang ya para orang tua. Semoga kita
menjadi orang tua yang terbaik dengan
perilaku baik dalam mendidik anak.
#30dwc #30dwcjilid12 #day7 #squad4 #keluarga #innerchild
Posting Komentar
Posting Komentar