"Kakak, jangan main air terus,"
kata ibu setengah berteriak karena melihat si kakak bermain air kran dengan
temannya.
"Sebentar saja Bu!" jawab Adit
santai sambil tertawa gembira.
"Duh, kakak susah diberi tahu.
Dibilangi berapa kali kok diulang terus!" tegas ibu dengan nada yang lebih
tinggi dan mulai beranjak dari tempat duduk.
"Bu, Adit mau main ke lapangan saja
ya," tukas Adit dengan cepat menggandeng temannya sambil berlari,saat
melihat ibu akan menghampiri.
"Eh, malah lari, air kran belum
dimatikan juga. Anak kok ngelawan," sergah ibu, kesal.
Pernah melihat kejadian seperti ini? Atau
pernah melakukannya? Anak berani menentang ibunya sendiri dan malah
kabur dengan membawa kekesalan karena diomeli ibu di depan temannya.
Tapi apakah sang ibu juga benar-benar
membenci hingga mengeluarkan cap negatif pada anak? Sepertinya tidak juga,
kemungkinan terbesar adalah kesalahpahaman karena tidak tersampaikan keinginan
dan pesan ibu yang ditangkap anak. Ibu menyampaikan pesan sayangnya dengan
emosional hingga anak merasa tidak disayang orang tua. Menurut Irawati Istadi dalam bukunya 'Mendidik dengan Cinta', ada beberapa cara yang
efektif untuk membuktikan kasih sayang ibu pada anak. Apa saja?
Berkata dengan tenang
Lagi emosi, kok disuruh berkata tenang. Tapi ternyata itu pesan langsung dari
Allah.
“ ... Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka ... “ (QS. Ali Imran: 159)
Sudah jelas sekali ya, mengapa harus
mendidik dengan tenang dan lembut. Supaya bisa berkata tenang dan lembut
diawali dengan ambil nafas panjang, tenangkan pikiran, mencoba mengajak anak
bicara jika memang sudah bisa. Jika anak belum bisa diajak diskusi, kita
diskusikan hati dan pikiran sendiri dengan perasaan positif. Dalam mendidik
boleh juga kok marah, asalkan marah dalam batas yang dibenarkan agama.
Menawarkan kebaikan
Siapa yang tidak suka tawaran kebaikan
dari orang lain? Apalagi di saat yang dibutuhkan, pasti merasa diri ini
dihargai. Karena fitrahnya tiap manusia saling membutuhkan kebaikan. Begitu
juga dengan anak, ketika tawaran kebaikan kecil berupa senyuman dan pesan yang
hangat tentu anak merasa bahwa orang tua menyanyanginya.
(Bersambung).
#30dwc #30dwcjilid12 #day7 #squad4 #keluarga
Posting Komentar
Posting Komentar