"Ustadzah, Anshari gerak-gerak terus nggak mau diam padahal kan sudah aku ingatkan.."
Celoteh siswi yang berkesempatan menjadi pemimpin kelompok pekan itu.
"Ustadzah.. mau .. ijin minum .."
Sambil meringis manis si tertuduh memberikan argumen dengan berdiri.
Si Anshari sebagai siswa tertuduh sudah menunjukkan geliat ingin istirahat dengan bergerak-gerak tidak tentu karena kemungkinan capek duduk mendengar sang guru yang asyik bercerita di depan kelas.
Bergerak yang merupakan kata kerja suatu obyek. Anak kecil sedang asyik mengeksplorasi masa percobaan segala gerakan yang bisa dilakukan. Selama Allah swt memberikan anugerah pada anak tersebut secara sempurna.
Setiap makhluk dikatakan hidup jika bergerak. Bagaimana pergerakan kita setiap harinya. Tahun baru masehi telah berlalu sebulan yang lalu, apakah gerak kita sudah menghasilkan perubahan hidup yang positif dari tahun sebelumnya. Kembali memeriksa dalam diri apakah ada tekad yang kurang tepat di awal resolusi sehingga setiap pergerakan yang dilakukan terasa produktif atau tidak.
Detik, yang berubah menjadi menit, ditambahkan lagi hingga jam, hari, bulan trimester, semester, tahun dan seterusnya. Waktu juga akan terus bergerak, menemani atau bahkan meninggalkan ketidakpastian gerak yang dilakukan dalam hidup. Kira-kira sudah berapa banyak gerakan yang dilakukan? Ah mungkin terlalu fokus dengan gerakan fisik yang nampak kasat mata sehingga sering tidak sadar bahwa di dalam organ tubuh ada banyak sekali gerakan teratur yang diatur oleh Sang Maha Pengatur. Jika Allah swt menghentikan satu gerakan orang dalam tubuh, Astaghfirullah,.
Apakah bekal untuk menghadap kepada-Nya sudah dipersiapkan dengan baik?
Apakah syukur kepada-Nya sudah senantiasa diagungkan dalam tiap waktu?
Apakah kekhilafan dalam bergerak sudah sering disadari?
"Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)" QS. Al Insyirah:7.
Posting Komentar
Posting Komentar