Setiap Anak Istimewa

Setiap waktu yang kulalui hampir 9 jam dalam sehari, membuatku sering berinteraksi dengan mereka yang istimewa. Mereka yang punya cara sendiri untuk senantiasa membuat hati terasa senang. Mereka yang punya segala cara untuk ingin mendapatkan perhatian. Mereka yang punya cara belajar sesuai dengan karakternya. Mereka adalah anak-anak istimewa dengan orang tua super istimewa yang dititipkan sementara kepada kami, para guru di sekolah. 

Masing-masing anak mempunyai kemampuan yang berbeda meskipun dulunya berasal dari taman kanak-kanak yang sama namun ternyata pencapaian setiap anak setelah TK juga berbeda. Subhanallah, Allah Maha Besar dan Maha Mampu menciptakan setiap manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing. Memang ketika masih masa anak-anak, belum terlihat segala potensi dalam diri masing-masing, namun terkadang ada yang sejak balita sudah terlihat si anak lebih condong menyukai sesuatu hal yang bisa menjadi potensi supernya. Jika orang tua belum memahaminya, bisa salah dalam mengarahkan potensi yang dimiliki anak. Tidak jarang, orang tua memiliki ambisi agar anak bisa mengembangkan potensi A padahal situasi yang sebenarnya adalah potensi B itu lebih disukai dan akan sangat hebat jika terus dikembangkan dan dimotivasi dengan baik.

Setiap anak memiliki kecerdasan yang tidak hanya bisa dinilai dari segi akademis saja tapi bisa coba kita perhatikan bersama bahwa sang anak mempunyai kelebihan misalnya dalam religiusitas, kepekaan, musikalitas, linguistik, pembawaan diri dalam pergaulan. 

Saya mempunyai seorang murid laki-laki yang secara fisik, menyenangkan untuk dilihat. Selain itu, si anak tersebut sangat supel dengan teman siapapun, mempunyai pribadi yang ceria, suka tantangan, anak yang memiliki kecenderungan suka beraktifitas (beberapa menit di awal pelajaran bisa tenang, namun selanjutnya hanya kesadaran diri yang dapat menghentikannya ditambah peringatan dan teman-teman satu kelompoknya yang meminta agar segera sholih :) ) meskipun si anak tersebut masih kurang dalam hal motorik halusnya serta calistung.

Suatu hari, terjadi kecelakaan kecil pada dirinya, anak tersebut jatuh dari sepeda onthel yang biasa ia gunakan untuk bermain. Setengah dari wajahnya luka tekena aspal jalanan, ia pulang diantar tetangga yang tidak dikenal (digendong dan sepedanya dibopong oleh tetangga lainnya). Bundanya sudah sering memeringatkan si anak yang super lincah itu untuk berhati-hati naik sepeda dan begitulah anak-anak jika sudah asyik dengan dunianya sendiri.

Karena setengah mukanya yang terluka membuat ia tidak masuk sekolah hampir seminggu lamanya. Dan saya merindukannya karena anak yang aktif berkurang satu di kelas. Luka yang lumayan besar, saya kira akan menghabiskan waktu lama untuk mengeringkan luka dan menghilangkan bekas lukanya.

Ketika hari Jum'at menjalankan tugas rutin dalam penyambutan siswa di depan halaman, bertemu dengan kakaknya yang salim kepada saya. Saya mau menanyakan keadaan adiknya tapi serasa tidak bernai mengungkit, membuat saya mengurungkan niat untuk bertanya. Tapi pertanyaan yang saya pendam, terjawab seketika itu juga. Saya melihatnya berjalan riang menghampiri kami para guru penyambutan siswa, otomatis saya memanggil namanya, "Haqii..."

Subhanallah, lukanya belum kering betul, masih ada bekas luka menghitam sehingga wajah gantengnya tertutupi tapi dengan semangat dan riang seolah tidak terjadi apa-apa dengan mukanya. Begitu santai berjalan dengan senyum khas yang saya rindukan :')

Super sekali, orang tuanya mengajarkan hal penting supaya nanda Haqi berani tampil dalam kondisi seperti itu tetap percaya diri. Malah iseng, menggoda teman-temannya yang takut menatapnya. Lucu tapi mengharukan menurut saya. Karena nanda tersebut berhasil mengelola sikap interpersonal dan intrapersonal dalam dirinya. Ternyata satu hal yang membuatnya bersemangat adalah karena hari Jumat ada ektrakurikuler yang tidak ingin ditinggal yaitu futsal :D

Setiap anak mempunyai keistimewaan masing-masing jika kita mau melihat dengan kacamata dari sisi yang berbeda :). Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan karena saya belum pengalaman banyak dalam bidang tersebut.
April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar