Sayangi Hingga Lanjut Usia

Bagaimana kabar ibu hari ini? Sudahkah kita mengetahui dengan pasti keadaan beliau secara fisik setidaknya? Semoga senantiasa sehat dan tangguh, sehebat ketika kita berada di kandungannya. Ibu memiliki kedekatan yang luar biasa dengan anaknya karena selama 9 bulan 10 hari, ikatan itu semakin menguatkan batin antara ibu dan anak. Sehingga semarah apapun ibu, sepatutnya kita tetap menghormatinya (jika ibu tidak mengajak kita ke arah yang kurang tepat).

Dan berapa umur kita sekarang? Pernahkah kita bertanya bagaimana cerita ketika ibu mengandung kita? Ada banyak kisah yang mungkin tidak sabar untuk ibu ceritakan. Sesedih apapun itu, bahagia, panik hingga berbagai emosi naik turun tidak luput dari kisah beliau. Banyak hikmah dan inspirasi yang bisa kita ambil jika saling berbicara dari hati ke hati. Ibu mana yang tidak suka flash back keheroikan zaman dulu :)

Alhamdulillah jika kita masih bisa mendengar cerita panjang berepisode-episode hingga tahu perjuangan ibu ketika itu. Alhamdulillah jika ibu masih mau menceritakan sedikit rangkaian cerita pendek ketika kita masih belajar segala hal dari nol. Dan masih patut bersyukur jika ibu hanya memberi sedikit kode tentang kita di masa kecil dulu. Tentu harus kita syukuri bahwa berkat Allah SWT melalui ibu kita dapat menghirup udara ini dengan gratis serta merasakan berbagai pengalaman hidup hingga saat ini. Apapun jawaban ibu atau siapapun yang akhirnya memberi jawaban ketika masa kecil dulu, setidaknya membuka mata hati ini untuk senantiasa bersyukur dengan keadaan yang sekarang.

Lalu, bagaimana bakti kita kepada semua (orang tua) yang berperan penting dalam hidup hingga sekarang? Apakah cukup hanya dengan harta yang kita miliki sekarang, hasil jerih payah kerja kemudian kita berusaha penuhi segala kebutuhan (orang tua)?

Mereka bertanya kepadamu(Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kami kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui (QS Al Baqarah: 215)

Jika dulu semasa kecil kita menginginkan ada orang tua yang selalu menemani hari-hari kita, menunggu di sekolah atau siap menunggu kedatangan kita di rumah, tentu menjadi hal yang lumrah karena kita merasa sangat butuh perhatian dan kasih sayang hangat dari orang tua terutama ibu. Begitu juga ketika pengambilan raport, kita berharap ibu datang ke sekolah untuk bertemu wali kelas kemudian pulang bersama-sama sambil membicarakan hasil laporan belajar selama beberapa bulan di sekolah. Atau mungkin kita hanya bisa memaklumi kesibukan orang tua yang mempunyai waktu senggang di kala akhir pekan atau libur panjang orang-orang kantoran. Tapi sejatinya hati nurani kita menginginkan perhatian lebih dari orang tua. Sesungguhnya masing-masing orang tua mempunyai cara sendiri untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya dan ketika kita dewasa seperti ini diharapkan dapat mengambil segala yang baik untuk menjadi contoh dalam berumah tangga kelak.

Sudah memasuki kepala berapa orang tua kita saat ini? Jika dulu orang tua kita bersedia mengajari segala hal mulai dari nol, apakah kita juga masih bersedia membimbing orang tua yang semakin membutuhkan perhatian dilihat dari banyaknya kerutan di wajah, pudarnya pandangan penglihatan, mulai sering menanyakan suatu hal yang tidak hanya sekali kita jelaskan? Terutama bersediakah kita merawat oranh tua ketika keadaannya lemah dan sakit? Aah, saya terlalu banyak kata-kata tapi saya benar-benar banyak belajar dari saudara yang rela merawat ibu yang sudah tidak bisa berjalan, rela memandikan, rela membersihkan BAB/BAK, setia menemani keluar jalan-jalan, siap sedia mendengarkan cerita yang berulang-ulang dan saya rasa banyak kisah inspiratif yang tidak saya ketahui secara langsung. Subhanallah, semoga Allah SWT selalu memuliakam keluarga yang seperti itu. Aamiin.

Orang tua kita juga sangat memerlukan kehangatan sebagai anak-anak yang telah sukses disekolahkan sejak kanak-kanak. Semoga hati kita masih terpaut kuat dengan orang tua terutama ibu, terlebih jika usia mereka sudah menunjukan telah banyak makan asam garam kehidupan ini. Semoga kita (terlebih peringatan untuk saya sendiri) tidak meninggalkan orang tua seorang diri karena salah satu ridho Allah juga terletak pada ridho orang tua.

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." (QS Al Isra': 23-24)
Yogyakarta, 26 Ramadhan 1435H
April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar