Golden Generation #part 1

Berbicara tentang anak-anak sangatlah menarik dan tidak akan bosan *tapi bagi pecinta anak-anak sih*. Karena dunia anak-anak begitu spontan dan harus menyenangkan, apapun itu untuk pembelajaran karakter sejak dini. Banyak tokoh pemerhati anak yang terkenal tetapi sejatinya orang tua masing-masing yang begitu menyayangi anaknya dan paham bagaimana cara mengasuhnya adalah pemerhati anak yang paling sukses dan senantiasa membekas di hati sang anak.

Namun zaman ini begitu cepat bertransformasi, era digital modern hadirnya media massa begitu membawa banyak perubahan terutama perubahan perilaku remaja. Remaja merupakan satu tingkat tangga tahapan perubahan anak-anak juga membutuhkan perhatian khusus. Jika pola pendidikan anak di rumah kurang kuat, lingkungan sekolah kurang mendukung, suasana lingkungan masyarakat tidak sehat, bisa dipastikan anak tidak tumbuh sesuai standarisasi anak pengasuhan normal seusianya. Akibatnya adalah terjadi suatu hal di luar batas perilaku remaja *bagian ini disensor*. Hingga hal-hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya terjadi, apa itu? Lahir para generasi emas yang berjiwa suci tetapi dari orang tua generasi mlempem sikap dan agamanya. *astaghfirullah T.T

Jika itu sudah terjadi, sebagian besar tentulah tidak mendapat restu dari masing-masing orang tua remaja putri maupun orang tua remaja putra dan mencoba mencari jalan pintas mulai dari mengunggur, membunuh dan cara yang lebih manusiawi yaitu melahirkan tapi ditinggal begitu saja. Heyy dimana hati dan nalurinya? Dimana akal pikirannya?

Taukah bagaimana dampak seorang bayi atau anak-anak tanpa asuhan orang tua aslinya? Mereka haus kasih sayang. Apakah panti asuhan menyelesaikan permasalahn semuanya? Tentu saja tidak! Dari segi fasilitas mungkin iya tapi dari segi kasih sayang, ada satu bagian yang hilang dalam jiwanya. Orang yang mengasuhnya di panti asuhan tetap bukanlah orang tuanya, memiliki cara mengasuh yang berbeda. Anak-anak itu kehilangan figur tanggung jawab seorang ayah dan kelembutan seorang ibu. Setiap anak memiliki karakter yang berbeda tetapi seorang pengasuh memiliki cara mengasuh yang sama! Bibit-bibit generasi emas itu akan merekam setiap peristiwa dalam setiap tahap pertumbuhannya. 

Membahas tentang itu, seolah saya sudah memiliki banyak pengalaman tentang mengasuh anak, ah tidak. Saya juga tidak menyalahkan sepenuhnya kepada pengasuh panti asuhan karena saya sendiri juga tidak bisa menilai bagaimana mengasuh yang baik. Rasulullah saja memberikan banyak contoh dan teladan bagaimana memuliakan anak kecil, menyayanginya, menyenangkannya sehingga jika anak-anak tersebut berada di dekat Rasul pasti sangat senang. 

Saya memang belum menggeluti dunia anak-anak dalam jangka waktu lama, saya hanya belajar dari pengalaman membantu ibu mengasuh anak batita yang sebelumnya berada dalam pengasuhan panti. Jika saya yang mengalami *berada di posisi sebagai anak batita* pasti akan menyimpan memori bagaimana cara pengasuh panti asuhan dan bagaimana cara seorang ibu yang berpengalaman mengasuh serta merawat keempat putra satu persatu. Bagaimana diasuh bersama dengan teman-teman sebaya yang memiliki takdir sama dengan diasuh suatu keluarga normal. Pasti terekam dengan jelas.

Karena masa-masa keemasan seorang anak kecil sebaiknya berada dalam pantauan orang tua dengan baik. Dava Zaidan, batita kecil yang mengajarkan banyak pelajaran secara tidak langsung dan semoga segala doa baik yang orang panjatkan kepadamu memang telah tertakdirkan oleh Allah SWT. Aamiin.
April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang memutuskan kembali mengajar sebagai guru komputer sekolah dasar. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar