Di suatu Negeri Antah Berantah, baru saja dihelat
acara pengangkatan seorang raja baru. Seorang raja baru ini ternyata memiliki
sebuah kelainan yaitu tidak memiliki sebuah hidung.
Suatu ketika, sang raja baru ini mengajak para menteri untuk rapat di sebuah meja bundar. Setelah semua menteri berkumpul, rapat pun dimulai. Namun,
di tengah-tengah jalannya rapat, terdengar suara bisik-bisik dan disusul dengan suara cekikikan
menahan tawa dari beberapa orang peserta rapat yang tidak lain adalah menteri-menteri
sang raja.
Melihat
perdana menteri yang ternyata ikut tertawa cekikikan, dengan tatapan tajam, Sang raja menatap
perdana menterinya, “ Ada
apa kamu tertawa heh?! Apa yang kamu Tertawakan ??!!”
Sang menteri dengan wajah tertunduk ketakutan menjawab dengan terbata-bata, “aa,,,,aaa,,,aanuu,,, Tidak raja,, saya tidak menertawakan apa-apa”
Sang Raja bediri dari tempat duduknya dan bertambah kemarahannya, “BOHONG!! Kamu tadi menertawakan saya!! Iya kan?!! JAWAB! ”
“Eh,, eh,, hmm. I….ii…ya maaf raja,," muka menteri makin tertunduk
“Apa yang kamu tertawakan??!! Heh??!”, sang raja bertanya dengan geram sambil memukul meja.
Wajah perdana mentri kaget dan menjawab dengan terbata-bata..,,”Hhmm,… anu paduka,, maaf sebelumnya,, Saya tidak tahan.. Eh.. dengan keanehan wajah paduka raja,, eh,, yang tidak memiliki Hidung”, aku sang menteri.
Sang menteri dengan wajah tertunduk ketakutan menjawab dengan terbata-bata, “aa,,,,aaa,,,aanuu,,, Tidak raja,, saya tidak menertawakan apa-apa”
Sang Raja bediri dari tempat duduknya dan bertambah kemarahannya, “BOHONG!! Kamu tadi menertawakan saya!! Iya kan?!! JAWAB! ”
“Eh,, eh,, hmm. I….ii…ya maaf raja,," muka menteri makin tertunduk
“Apa yang kamu tertawakan??!! Heh??!”, sang raja bertanya dengan geram sambil memukul meja.
Wajah perdana mentri kaget dan menjawab dengan terbata-bata..,,”Hhmm,… anu paduka,, maaf sebelumnya,, Saya tidak tahan.. Eh.. dengan keanehan wajah paduka raja,, eh,, yang tidak memiliki Hidung”, aku sang menteri.
“Kamu! Berani-beraninya dihadapan raja,,!!
Tidak Bisa dimaafkan!!.. kamu telah Menghina SAYA sebagai Raja!!!!” muka Raja memerah dan matanya
hampir keluar dari pelupuknya.
“Maaf paduka.. Saya tidak bermaksud
membuat ….” wajah menteri memelas.
Sang raja tersinggung dan bertambah kemarahannya,
“Pengawal!,, Panggil algojo!!, Saya perintahkan untuk memotong hidung seluruh
menteri-menteri kurang ajar ini!” perintah sang Raja dengan tegas.
Tim
Algojo telah berkumpul di lapangan kerajaan. Dengan memakai baju hitam-hitam
dan Pisau ditangan. Eksekusi pemotongan
hidung itu dilaksanakan pada hari itu juga. Alhasil menteri yang bertugas di lingkungan Kerajaan Antah Berantah tidak ada satupun
yang memiliki hidung.
Suatu
hari, salah seorang menteri perdagangan yang kesehariannya membeli barang-barang
kebutuhan kerajaan, pergi ke pasar di luar lingkungan istana raja. Di pasar,
Sang menteri perdagangan yang dikawal oleh pengawal-pengawalnya ini ditertawakan
oleh orang-orang di pasar. Masyarakat sekitar menertawakan wajah menteri yang
aneh karena tidak memiliki hidung.
Sang menteri pun marah dan mengadukan
hal tersebut pada raja. Dan meminta pada raja agar Seluruh penduduk negeri
antah berantah harus dipotong hidungnya.
Dan permintaan menteri itu ternyata dikabulkan oleh Raja.
**
Di suatu
sudut di negeri Antah berantah, hiduplah
sepasang suami istri yang berbahagia. Sepasang suami istri ini sedang bahagia
karena baru saja, bayi laki-laki mungil telah hadir di pangkuan mereka. Berita tentang rencana raja yang akan
memotong hidung seluruh rakyatnya hinggap pula di telinga mereka dari
bisik-bisik tetangga sekitar.
Namun,
sepasang suami istri ini ingin menyelamatkan anak mereka satu-satunya ini dari
kedzaliman sang raja. Akhirnya sang anak di titipkan kepada seorang pedagang di
Negeri nun Jauh di Seberang. Dan menitipkan
sebuah pesan pada pedagang tersebut. Pesan tersebut diberikan pada sang anak
apabila sang anak sudah berumur 20 tahun. Karena pergantian raja di negeri antah
berantah dilakukan tiap 20 tahun sekali. Dalam Surat itu, kedua suami istri ini
berpesan pada sang anak agar mencari Negeri
Antah Berantah, Tempat asal ia lahir dan kedua orang tuanya tinggal.
Si anak
sudah berumur 20 tahun. Setelah perbekalan dirasa cukup, akhirnya si anak ini
berangkat dari Negeri nun Jauh di Seberang
untuk mencari suatu negeri yang dimaksud dalam pesan kedua orang tua nya tersebut.
Sesampainya
di negeri yang dimaksud, si anak berjalan-jalan di sudut kota dan melihat
kejanggalan dari orang-orang di Negeri antah Berantah tersebut.
Orang-orang tersebut tidak ada satupun
yang memiliki Hidung. Karena tidak tahu
arah ia memutuskan masuk ke pasar, maka dia bertanya mengenai alamat yang
dimaksud oleh kedua orang tuanya.
Sesampainya di pasar yang ramai. Ia merasakan keanehan. Orang-orang di
pasar menertawakan nya. Si anak ini makin kebingungan.
Namun,
tiba-tiba ada seseorang yang menyeletuk dari keramaian
“Hey Anak Muda,, Wajahmu aneh sekali.. Benda jelek apa yang bersarang di atas mulutmu itu???!!” disusul dengan Tawa lepas orang-orang di pasar mengejeknya.
**
Naudzubillah min dzalik, marilah kita
renungkan bersama..
Kisah diatas
adalah ilustrasi bahwa kondisi dunia di saat ini benar-benar layak di
tertawakan. Bagaimana tidak?, Orang-orang yang sesuai dengan fitrahnya
menjadikan islam sebagai the way of life malah ditertawakan, dipandang
sebelah mata. Di sisi lain, kerusakan moral yang telah merajalela telah membutakan
mata. Karena sesuatu keburukan itu dilakukan oleh kebanyakan orang, tidak diperbaiki dan dianggap biasa. Namun bagaimanapun, kebenaran
tetaplah akan tetap kebenaran.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu
takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang
telah dijanjikan Allah kepadamu." QS Fushilat 30
*From Head of Departement Media JMMI ITS 2011/2012*
Little edited by me
Posting Komentar
Posting Komentar